Deteksi COVID-19 dengan Air Ludah, Lebih Mudah dan Akurat

Apa yang terbayang saat mendengar kata deteksi COVID-19? Sudah pasti akan terpikir rapid test atau swab test. Kedua cara tersebut […]

Pemeriksaan COVID-19

Apa yang terbayang saat mendengar kata deteksi COVID-19? Sudah pasti akan terpikir rapid test atau swab test. Kedua cara tersebut merupakan cara konvensional untuk mendeteksi COVID-19.  Rapid test dapat memunculkan hasil  false positive/negative, sedangkan swab test akurat namun bersifat invasif untuk pengambilan sampelnya. Oleh sebab itu, untuk mempercepat dan mengefisienkan diagnosis, peneliti mengembangkan cara lain untuk pendeteksian COVID-19. Salah satu cara yaitu pendeteksian COVID-19 dengan sampel air ludah.

Hasil Penelitian Terbaru Deteksi COVID-19 dengan Saliva

SARS CoV-2pada orang tanpa gejala dan pasien yang telah sembuh dapat dideteksi pada air ludah. Berdasarkan studi terbaru, 495 pekerja kesehatan yang tidak bergejala diperiksa sampel air ludah maupun swab nasofaring. Kemudian, kedua sampel tersebut diperiksa dengan RT- qPCR. RNA SARS CoV-2 dideteksi pada spesimen air ludah dari 13 Orang yang tidak bergejala  sebelum atau saat pengambilan sampel. Dari 13 orang yang positif tersebut, 9 orang memiliki kecocokan dengan hasil swab. Sedangkan 7 orang lainnya negatif [1]Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Teshima dkk., sampel swab nasofaring dapat mendeteksi SARS-CoV 2 sebesar 77-93%. Sedangkan sampel air ludah dapat mendeteksi SARS CoV-2 sebesar 88-93% subjek. Viral load pada kedua sampel juga terdeteksi sama [2].

Kelebihan dan Kekurangan

Sampel air ludah untuk pendeteksian SARS- CoV 2 memiliki kelebihan. Pengambilan sampel air ludah lebih mudah dan tidak sakit. Selain itu, sampel air ludah dapat diambil sendiri tanpa bantuan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, tes dengan sampel air ludah dapat meminimalkan kontak sehingga dapat meminimalkan risiko terpapar virus [3]. Namun, deteksi SARS- CoV 2 dengan air ludah keakuratannya ditentukan oleh cara pengambilan sampel. Hal tersebut dibuktikan dengan pengambilan sampel air ludah langsung dari bukaan kelenjar ludah milik 31 pasien terkonfirmasi positif. Hasil pemeriksaan air ludah hanya menunjukkan 4 sampel positif dari 31 sampel terkonfirmasi positif SARS CoV-2 [4].

Alat Deteksi yang tersedia

Saat ini, telah dikembangkan alat untuk deteksi COVID-19 menggunakan air ludah. Kit tersebut dinamai Saliva Direct yang dikembangkan oleh Yale School of Medicine. Kit tersebut juga sudah mendapatkan Emergency Use Authorization dari U.S. Food and  Drug Administration. Namun, kit diagnostik ini terbatas digunakan di laboratorium karena memiliki protokol pemeriksaan yang kompleks [5]


[1] A. L. Wyllie, J. Fournier, A. Casanovas-Massana, M. Campbell, M. Tokuyama, P. Vijayakumar, J. L. Warren, B. Geng, M. C. Muenker, A. J. Moore, C. B. F. Vogels, M. E. Petrone, I. M. Ott, P. Lu, A. Venkataraman, A. Lu-Culligan, J. Klein, R. Earnest, M. Simonov, R. Datta, R. Handoko, N. Naushad, L. R. Sewanan, J. Valdez, E. B. White, S. Lapidus, C. C. Kalinich, X. Jiang, D. J. Kim, E. Kudo, M. Linehan, T. Mao, M. Moriyama, J. E. Oh, A. Park, J. Silva, E. Song, T. Takahashi, M. Taura, O.-E. Weizman, P. Wong, Y. Yang, S. Bermejo, C. D. Odio, S. B. Omer, C. S. Dela Cruz, S. Farhadian, R. A. Martinello, A. Iwasaki, N. D. Grubaugh, dan A. I. Ko, “Saliva or Nasopharyngeal Swab Specimens for Detection of SARS-CoV-2,” New England Journal of Medicine, 383/13 (2020), 1283–86.

[2] I. Yokota, P. Y. Shane, K. Okada, Y. Unoki, Y. Yang, T. Inao, K. Sakamaki, S. Iwasaki, K. Hayasaka, J. Sugita, M. Nishida, S. Fujisawa, dan T. Teshima, “Mass screening of asymptomatic persons for SARS-CoV-2 using saliva,” Clinical Infectious Diseases, (2020).

[3] Yokota, Shane, Okada, Unoki, Yang, Inao, Sakamaki, Iwasaki, Hayasaka, Sugita, Nishida, Fujisawa, dan Teshima, ‘Mass screening of asymptomatic persons for SARS-CoV-2 using saliva’.

[4] K.-F. Hung, Y.-C. Sun, B.-H. Chen, J.-F. Lo, C.-M. Cheng, C.-Y. Chen, C.-H. Wu, dan S.-Y. Kao, “New COVID-19 saliva-based test: How good is it compared with the current nasopharyngeal or throat swab test?,” Journal of the Chinese Medical Association, 83/10 (2020).

[5] M. Greenwod, “SalivaDirect: What You Need to Know About the New COVID-19 Test,” (2020).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *