Seperti halnya seorang koki yang mahir memasak di dapur, mengerjakan penelitian atau praktikum di laboratorium membutuhkan keterampilan. Bagi kamu yang saat ini sedang menyandang status sebagai mahasiswa eksakta, seperti halnya kimia, biologi, fisika, farmasi atau lainnya, setidaknya kamu sudah pernah berlatih keterampilan-keterampilan dasar bekerja di laboratorium, bukan? Baik itu menggunakan alat-alat gelas kimia, melaksanakan prosedur kerja dan menganalisis data.
Keterampilan-keterampilan tersebut sebagai bekal kamu dalam melaksanakan penelitian tugas akhir nantinya. Namun, ada beberapa hal lain yang harus kamu persiapkan agar penelitianmu dapat berjalan dengan lancar. Nah, bagi kamu yang saat ini sedang atau akan melaksanakan penelitian tugas akhir di laboratorium berikut tips yang ingin saya bagikan agar penelitian tersebut bisa berjalan dengan baik serta selesai tepat pada waktunya.
Berikut tips menyelesaikan penelitian tugas akhir di laboratorium:
- Sediakan Log Book atau Buku Catatan Penelitian
Sebagai mahasiswa yang sedang meneliti, buku catatan penelitian atau yang biasa disebut dengan log book penelitian ini sangat penting untuk mencatat semua proses berjalannya penelitian. Dalam buku tesebut terdapat beberapa hal yang harus dicantumkan.
Pertama, kamu bisa membuat waktu perencanaan kegiatan penelitian seperti Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perencanaan Kerja-Penelitian
Dengan memiliki waktu perencanaan penelitian, kamu dapat mengetahui target apa saja yang akan kamu selesaikan selama waktu yang telah ditentukan. Meski waktu perencanaan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu karena keadaan lapangan, misalnya, setidaknya kamu sudah berusaha membuat jadwal awal perencanaan penelitian itu agar dapat menyelesaikannya tepat waktu.
Kedua, kamu bisa membuat jadwal terperinci dan catatan kegiatan setiap kali mengerjakan penelitian. Mulai dari waktu, apa saja kegiatan yang dilakukan dan bagaimana hasil yang diperoleh yang kemudian dikemas seperti tabel 2 berikut.
Tabel 2. Kegiatan penelitian
Dengan membuat catatan penelitian seperti Tabel 2 di atas, kamu merasa lebih mudah melihat progres atau perkembangan penelitianmu, bukan?. Selain itu, beberapa kegunaan lain dari buku catatan penelitian yang bisa kamu dapatkan yaitu:
- Sebagai bukti telah melaksanakan penelitian.
- Sebagai bahan evaluasi bagi dosen pembimbing dan mahasiswa. Dosenmu dapat memantau proses dan hasil penelitianmu dari buku catatan tersebut. Jika terdapat data dan hasil percobaan yang tidak signifikan, misalnya, dosen pembimbing dapat memberikan saran yang lebih akurat dan tepat.
- Memudahkan kamu untuk menulis pembahasan tugas akhir atau menjawab pertanyaan dosen penguji saat sidang akhir. Ada juga, loh, yang masih bingung menjawab pertanyaan dari dosen penguji bahkan pembimbing sendiri karena lupa terhadap penelitiannya sendiri. Lupa bagaimana data itu diperoleh, lupa bagaimana produk itu terbentuk atau prosedur apa saja yang telah dilakukan sehingga menghasilkan data yang demikian. Dengan kamu mempunyai buku catatan penelitian, kamu akan lebih mudah mempelajarinya dan menjawabnya dengan lancar.
2. Pahami Prosedur Cara Kerja
Lucu juga, ya mau kerja di laboratorium tetapi masih bingung apa yang harus dilakukan. Nah, ini bisa jadi karena kamu belum memahami prosedur kerja. Prosedur kerja pasti sudah kamu tulis dalam bab metode penelitian proposal. Kamu bisa mempelajari ulang dan menulisnya di log book penelitian sesuai dengan perencanaan waktunya. Dengan memahami prosedur kerja kamu akan lebih percaya diri dan siap melaksanakan penelitian.
3. Persiapkan Alat dan Bahan
Nah, ada juga nih yang biasanya masih lupa menyiapkan alat dan bahan dengan lengkap. Untuk bahan-bahan yang sekiranya sulit didapatkan kamu bisa menyiapkannya saat jauh-jauh hari. Hal ini untuk menghindari molornya waktu pengerjaan yang nanti bisa berdampak pada waktu penelitianmu yang semakin lama. Waktu kelulusan juga bisa diakibatkan oleh kita yang mengabaikan hal-hal sederhana seperti persiapan bahan atau sampel tersebut.
4. Fokus
Fokus di sini adalah kamu bisa bekerja dan beristirahat pada waktunya. Jangan melarutkan sampel sambil bergosip sehingga menyebabkan kamu kebablasan menanda bataskan larutan, misalnya. Atau menimbang sampel padatan sambil bermain gadget sehingga menyebabkan kamu salah dalam menakar massa sampelnya. Jika demikian, kamu harus mengulanginya kembali, bukan? Makin lama, deh selesainya.
5. Menggunakan Alat Pelindung Diri yang Tepat
Poin ini bersifat wajib. Kamu pasti sudah memahami peraturan ini sejak berkenalan dengan laboratorium. Setidaknya kamu menggunakan jas lab dan sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Terpapar Zat Kimia di Laboratorium?
6. Atur Waktu dengan Baik
Katanya, waktu adalah uang. Bedanya ia tidak bisa dipinjam karena tidak bisa dikembalikan lagi. Jika prosedur kerjamu membutuhkan waktu yang cukup lama di laboratorium, kamu bisa mengaturnya agar tidak sampai lembur terlalu malam. Jika kamu harus memanaskan ekstrak A selama 8 jam, maka kamu setidaknya sudah berangkat ke kampus pukul 7 pagi sehingga bisa pulang di sore hari.
Kamu lebih baik memulai pekerjaan di pagi hari agar siang atau sore kamu sudah bisa melakukan aktivitas lain atau beristirahat. Hal ini agar kamu juga bisa menjaga kondisi badanmu tetap vit selama melaksanakan penelitian.
Nah, jika kamu tidak terbiasa bangun terlalu pagi maka kamu harus berlatih untuk membiasakan diri. Jika masih saja belum bisa maka harus dipaksakan perlahan-perlahan. Oke?
7. Kerja Cerdas
.
Katanya, sih kurang efektif juga jika kamu rajin bekerja di laboratorium tetapi kurang cerdas. Cerdas di sini adalah kamu harus fokus dan kreatif dalam mencari solusi, bukan hanya memikirkan masalah atau kendala yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Misalnya kamu gagal dalam satu percobaan, nih. Entah hasil pengukuran yang tidak signifikan dan linier, atau tekstur fisik hasil ekstraksi yang kurang sesuai dengan teori. Maka kamu tidak boleh berlarut-larut dalam kebingungan itu terlalu lama sampai kamu lupa mencari jalan keluarnya.
Kamu harus membaca jurnal, artikel atau referensi lainnya dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Berkomunikasilah dengan dosenmu sejelas mungkin agar kamu mendapatkan saran yang tepat. Jangan malu untuk bertanya kepada senior atau kakak tingkat yang mungkin mempunyai bidang riset yang sama dan berdiskusi bersama mereka.
Selain itu, pelajari dan koreksi kembali tentang prosedur yang telah kamu lakukan, hal apa saja yang sekiranya menjadi pemicu hasil pengukuran atau percobaan yang kurang baik. Tidak ada penelitian yang dilakukan dengan semudah membacanya di prosedur karena hasil yang diperoleh juga bergantung pada apa yang kamu lakukan dan bagaimana keadaan di lapangan. Kesalahan acak, kesalahan sistem, atau pun kendala lainnya bisa saja kamu hadapi sehingga kamu harus selalu siap mencari solusi.
Nah, maka dari itu, ketika kamu menghadapi tugas akhir ini, kamu harus siap jiwa dan raga. Setidaknya dengan memahami objek penelitian dan teorinya, kamu bisa menjadikannya acuan untuk menyelesaikan riset tugas akhir.
Bekerja dengan cerdas memang tidak serta merta akan kamu kuasai saat itu juga, kok. Perlahan-lahan kamu akan terbiasa dalam memecahkan masalah tentunya dengan banyak memperkaya literatur dan berusaha untuk menganalogikannya dengan objek yang menjadi fokus penelitianmu.
Memang tidak ada yang mengetahui secara pasti hasil akhir dari sebuah penelitian tetapi kita bisa mengusahakannya dengan sebaik mungkin. Membuat jadwal waktu pengerjaan atau timeline, mengatur waktu dan fokus melaksanakan penelitian serta tetap berusaha mencari solusi saat menghadapi rintangan di perjalanan, merupakan modal agar kamu dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir dengan baik.
Nah, itulah beberapa tips melaksanakan riset di laboratorium dengan lancar versi saya, ya.
Oh, iya. Yang perlu kita semua tahu, nih bahwa setiap mahasiswa sebenarnya memiliki ritme cara menyelesaikan penelitian yang berbeda-beda. Jadi, jika kamu merasa tips di atas adalah tepat, maka kamu bisa menerapkannya. Namun, jika kamu memiliki tips dan trik yang lebih baik, ikut bagikan juga di kolom komentar, yuk!
Selamat meneliti, ya!
Referensi: Harland, D. J. (2011). STEM student research handbook. NSTA Press.