Voyager 1 sudah 4 dekade lebih berkelana di luar angkasa menuju ujung tata surya. Bagaimanakah kabarnya saat ini ?
5 September 1977 merupakan hari di mana Voyager 1 diluncurkan oleh NASA, tepatnya 16 hari setelah diluncurkannya wahana kembarannya yaitu Voyager 2. Kedua pesawat ruang angkasa itu diberi nama berdasarkan urutan mereka tiba di Jupiter, bukan urutan peluncurannya. Jadi meskipun Voyager 1 diluncurkan 16 hari setelah Voyager 2, lintasannya yang lebih cepat membuatnya tiba di Jupiter empat bulan lebih cepat sebelum Voyager 2. Voyager 1 menjadi bagian dari program voyager yang bertujuan untuk mempelajari Tata Surya luar.
Voyager 1 saat ini beroperasi selama 43 tahun, 8 bulan, 9 hari per 15 Mei 2021. Dimana wahana ini masih berkomunikasi dengan Deep Space Network untuk menerima perintah rutin dan mengirim data ke Bumi. Misi utamanya adalah mempelajari cuaca, medan magnet, dan cincin dari 2 planet yaitu Jupiter dan Saturnus. Setelah menyelesaikan misi, Voyager 1 menjadi yang ketiga diantara 5 objek buatan yang meninggalkan Tata Surya. Voyager 1 menjadi objek buatan pertama yang melewati heliosfer dan memasuki medium antar bintang pada 25 Agustus 2012.
Voyager 1 memiliki bahan bakar Hidrazin untuk mesin pendorong TCM (trajectory correction maneuver). Menurut ilmuwan bahan bakar tersebut masih cukup untuk menjaga agar Voyager 1 tetap bekerja hingga 2040. Namun hampir semua instrumen menggunakan plutonium sebagai bahan bakarnya yang diperkirakan akan berhenti menghasilkan listrik pada tahun 2023 atau 2025.
Dimanakah Voyager 1 saat ini ?
Pada 12 Maret 2021, kabarnya wahana ini berada pada jarak 148,61 AU. Ini menjadi wahana terjauh yang pernah manusia ciptakan. Voyager 1 berada di luar Tata Surya yang bernama Heliosheath. Heliosheath itu apa sih? Helioshealth merupakan angin matahari yang terkompresi dan bergolak oleh interaksi antar bintang. Harapannya sebelum tahun 2025, voyager 1 menjadi wahana pertama yang mengirim analisis medium antar bintang.
Setiap beberapa tahun, Voyager 1 mencatat lebih banyak data tentang plasma dan debu. Pada tahun 2012 dan 2014, wahana tersebur pernah merasakan guncangan, dimana itu merupakan lonjakan magnet disertai ledakan elektron energik. Hal itu menyebabkan medan listrik yang berosilasi kuat. Hal ini merupakan efek terjauh dari matahari, beriak keluar tata surya bahkan bisa melewati heliopause.
Selama 4 dekade lebih, Voyager 1 bergerak diruang angkasa dengan kecepatan 17 KM/s dimana setiap tahunnya menempuh jarak 3,5 AU (1 AU sekitar 150 juta kilometer). Awalnya ilmuwan tidak yakin dimana Heliopause itu berada dan beberapa diantaranya mengira berada 10 bahkan 5 AU dari Matahari. Namun kenyataannya Heliopause berada pada jarak 120 AU.
Sudah hampir 44 tahun engkau meninggalkan Bumi, engkau berhasil menyelesaikan misi-misi yang sudah berlalu untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun saat ini engkau masih aktif, mudah-mudahan engkau tetap berkontribusi sampai akhir hayatmu nanti!
Sumber :
- https://voyager.jpl.nasa.gov/mission/status/ diakses pada 14 Mei 2021.
- https://nssdc.gsfc.nasa.gov/nmc/spacecraft/display.action?id=1977-084A diakses pada 14 Mei 2021.
- https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/fakta-wahana-voyager-c1c2/full diakses pada 14 Mei 2021.
- https://kumparan.com/kumparansains/20-miliar-kilometer-dari-bumi-satelit-ini-masih-bisa-balas-pesan-nasa/full diakses pada 14 Mei 2021.
Mahasiswa STT Terpadu Nurul Fikri yang menyukai IT, Web Desain, Sains, dan Astronomi.