Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Para astronom terus mencari dan mengeksplorasi benda-benda langit seperti planet, bintang galaksi dan lainnya. Salah satunya adalah planet 55 Cancri E yang di temukan pada tahun 2004 silam. Untuk mengetahui lebih banyak yuk simak.
Planet 55 Cancri E
Di luar angkasa yang luas ini, terdapat planet yang dikenal sebagai “planet berlian” bernama 55 Cancri e. Planet ini adalah salah satu exoplanet paling menarik yang pernah ditemukan, terletak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cancer. Eksoplanet ini mengorbit bintang mirip Matahari bernama 55 Cancri A dalam sistem bintang yang juga memiliki planet lain.
Keistimewaan planet ini tidak hanya terletak pada ukurannya yang besar atau suhunya yang ekstrem, tetapi juga pada komposisinya yang terbilang cukup unik. Berdasarkan penelitian, sebagian besar massa planet ini diyakini terdiri dari karbon dalam bentuk berlian, menjadikannya seperti “permata kosmik” yang berkilauan di angkasa.
Sejarah Penemuan 55 Cancri e
Planet 55 Cancri e pertama kali ditemukan pada tahun 2004 silam oleh sekelompok astronom yang menggunakan metode transit. Metode ini mendeteksi eksoplanet dengan cara mengamati peredupan cahaya bintang saat planet melintasi di depannya. Ketika transit terjadi, intensitas cahaya bintang akan sedikit berkurang, memberikan petunjuk tentang ukuran, massa, dan orbit eksoplanet tersebut.
Melalui teleskop canggih dan analisis data, para astronom berhasil mengidentifikasi 55 Cancri e sebagai salah satu “Bumi super.” Planet ini memiliki massa sekitar delapan kali lipat Bumi dan diameter dua kali lipat lebih besar, menjadikannya salah satu eksoplanet terbesar yang pernah ditemukan.
Ukuran, Massa, Orbit dan Rotasi
Dengan ukuran dua kali lebih besar dari Bumi dan massa yang delapan kali lipat lebih berat, 55 Cancri e masuk dalam kategori Bumi super. Namun, perbedaan utama antara 55 Cancri e dan Bumi adalah densitas serta komposisinya. Planet ini jauh lebih padat daripada Bumi, yang mengindikasikan bahwa interiornya mungkin terdiri dari material yang lebih berat dan lebih keras.
55 Cancri e mengorbit bintang induknya dengan sangat dekat, hanya dalam jarak sekitar 2,4 juta kilometer, atau kurang dari 1/25 jarak antara Bumi dan Matahari. Orbitnya sangat cepat, hanya membutuhkan 18 jam untuk menyelesaikan satu revolusi penuh. Hal ini menyebabkan salah satu sisi planet terus-menerus menghadap bintangnya, sementara sisi lainnya selalu berada dalam kegelapan, menciptakan perbedaan suhu ekstrem antara siang dan malam.

Permukaan dan Suhu Ekstrem
Salah satu ciri khas 55 Cancri e adalah suhu permukaannya yang sangat ekstrem, diperkirakan mencapai 2.200 hingga 2.700 derajat Celsius, cukup panas untuk melelehkan logam seperti timah dan besi. Suhu ini disebabkan oleh kedekatannya dengan bintang induknya, yang memberikan radiasi intens tanpa henti.
NASA, melalui pengamatan teleskop luar angkasa Spitzer, menemukan bukti adanya aliran lava di permukaan 55 Cancri e. Lava ini mengalir bebas akibat gravitasi kuat dan akan mengeras di lokasi tertentu, menciptakan formasi geologis yang unik. Danau-danau lava di planet ini dapat terlihat langsung dari luar angkasa sebagai titik-titik panas dengan suhu sangat tinggi.
Atmosfer planet ini sangat berbeda dari atmosfer Bumi. Berdasarkan penelitian tahun 2016 yang diterbitkan oleh NASA, atmosfer 55 Cancri e sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, tanpa kandungan uap air. Tekanan atmosfernya diperkirakan 200 kali lipat lebih tinggi daripada tekanan atmosfer di Bumi, menjadikan planet ini lingkungan yang sangat tidak bersahabat bagi kehidupan seperti yang kita kenal.
Komposisi Unik Planet Berlian
Salah satu keunikan utama dari planet 55 Cancri e ini terletak pada komposisinya. Para ilmuwan percaya bahwa sebagian besar massa planet ini terdiri dari karbon murni dalam bentuk berlian dan grafit. Diperkirakan bahwa berlian membentuk sekitar 70 persen massa planet, menjadikannya seperti sebuah dunia yang berkilauan.
Proses pembentukan berlian ini kemungkinan terjadi karena tekanan dan suhu yang sangat ekstrem di interior planet. Di Bumi, karbon pada tekanan tinggi biasanya berubah menjadi grafit, tetapi di 55 Cancri e, suhu yang luar biasa tinggi ini dapat memungkinkan karbon untuk langsung membentuk berlian.
Selain karbon, mantel planet ini kaya akan silikon dan oksigen, menciptakan lapisan luar yang keras dan padat. Struktur ini berbeda jauh dari mantel Bumi, yang sebagian besar material terdiri dari magnesium, besi, dan oksigen.
Potensi Kehidupan di 55 Cancri e
Dengan suhu permukaan yang sangat tinggi, tekanan atmosfer yang ekstrem, dan atmosfer yang didominasi oleh hidrogen dan helium, 55 Cancri e tidak dianggap sebagai tempat yang mendukung kehidupan seperti di Bumi. Namun, kondisi ekstrem ini dapat memberikan wawasan tentang kemungkinan bentuk kehidupan alternatif yang mungkin ada di luar tata surya.
Sistem bintang 55 Cancri tidak hanya memiliki 55 Cancri e. Terdapat empat hingga lima planet lain dalam sistem ini yang juga sedang diteliti oleh para astronom. Salah satu planet, yang diberi kode 55 Cancri f, dianggap berada di zona layak huni, di mana suhu dan kondisi atmosfernya mungkin mendukung keberadaan air cair dan kehidupan biologis.
Baca Juga: Mengenal Planet Jupiter
Penutup
55 Cancri e adalah salah satu eksoplanet paling menarik yang pernah ditemukan. Dengan komposisi karbon dalam bentuk berlian, suhu permukaan yang ekstrem, dan atmosfer yang tidak ramah, planet ini memberikan wawasan mendalam tentang keragaman dunia di luar tata surya kita. Fakta tentang planet ini diterbitkan dalam Astronomical Journal. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Terima kasih.
Sumber:
- https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/fakta-ilmiah-tentang-planet-55-cancri-e-planet-penuh-berlian-c1c2?page=all Terakhir akses: 29 Desember 2024
- https://www.liputan6.com/global/read/5634549/mengenal-55-cancri-e-planet-berlian Terakhir akses: 29 Desember 2024
- ,https://nationalgeographic.grid.id/read/13308723/55-cancri-e-planet-bumi-super-dengan-atmosfer-mirip-bumi Terakhir akses: 30 Desember 2024