Aplikasi kirim pesan teks berbasis Short Message Service (SMS) pada sistem operasi Android saat ini bernama Android Messages. Dari tahun ke tahun aplikasi kirim pesan teks berbasis SMS telah mengalami beberapa pergantian pada smart phone Android. Sebelumnya ada Hangouts, aplikasi kirim pesan teks berbasis SMS yang diluncurkan Google pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2016, Google meluncurkan Google Messenger, aplikasi kirim pesan teks berbasis SMS, menggantikan Hangouts. Lalu pada tahun 2017, Google mengganti nama Google Messenger menjadi Android Messages dan menjadi aplikasi default untuk SMS sampai saat ini. Maret 2017, Google mengubah Hangouts menjadi Hangouts Chat yang berfokus pada penggunaan enterprise atau bisnis. Baru-baru ini Google mengumumkan akan fokus pada aplikasi Chat, standar baru untuk kirim pesan teks berbasis SMS[1].
Android Messsages, aplikasi default berkirim pesan SMS dari Google.
Mekanisme kerja Google Chat serupa dengan iMessage, layanan pesan default pada perangkat iOS. Google Chat yang selanjutnya cukup disebut Chat mengadopsi sistem Rich Communication Service (RCS) di mana sistem ini merupakan pengembangan dari SMS dengan sejumlah penambahan fitur[2]. Nantinya aplikasi ini dapat mengirimkan pesan-pesan yang lebih ekspresif dengan menggunakan sticker, emoji, GIF, foto, atau video yang selama ini sudah ada di beberapa aplikasi chat seperti WhatsApp dan Facebook Messenger.
Layanan ini mengadopsi mekanisme RCS di mana ini merupakan carrier-based service, alias perlu dilakukan kerja sama dengan operator seluler. Operator jugalah yang kemudian menentukan apa yang bisa dan tak bisa dilakukan oleh layanan Chat[2]. Saat ini seperti dilansir dari The Verge, Jumat (20/04/2018) Google telah bekerjasama dengan 55 operator seluler di seluruh dunia termasuk operator asal Indonesia seperti Telkomsel dan Indosat Ooredoo untuk mendukung penggunaan aplikasi ini.
Cara kerja aplikasi Chat berbeda dengan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp atau Telegram. Ketika kita mengirim pesan lewat Chat, pesan tersebut akan diteruskan kepada penerima lewat operator seluler. Jika penerima adalah pengguna Android, maka pesan tersebut akan ditampilkan lewat layanan Chat. Jika penerima bukan pengguna Android, pesan akan masuk dalam bentuk SMS, begitu pula sebaliknya. Sehingga layanan kirim pesan teks ini dapat menjangkau para pengguna feature phone dan pengguna non-Android sehingga lebih universal ketimbang aplikasi chat saat ini seperti WhatsApp atau Facebook Messenger, yang hanya dapat digunakan pada smartphone saja. Mekanisme kerja layanan ini menggunakan jaringan internet, sehingga aplikasi ini tidak menggunakan tarif SMS atau pulsa. Tetapi secara teori, operator seluler dapat membebankan biaya pelanggan untuk menggunakan Chat[3].
Layanan pesan instan ini dikembangkan Google untuk menandingi aplikasi pesan instan lainnya seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Telegram yang sudah memiliki ekosistem yang lebih luas. Namun sejatinya, Google telah memiliki aplikasi pesan instan Allo, yang diluncurkan pada Juni 2016, namun pada hari Kamis (19/04/2018) seperti dikutip dari BBC News, Google telah memberhentikan sementara pengembangan dari Allo karena dinilai aplikasi ini tidak berkembang dengan baik.
Anil Sabharwal dari Google mengatakan kepada situs berita teknologi The Verge bahwa “RCS akan terus menjadi layanan berbasis operator”, yang berarti bahwa pesan masih dapat disadap secara hukum[3]. Hal ini tentu saja menguntungkan, karena jika terjadi tindak kejahatan yang menggunakan layanan Chat, maka ada payung hukum jika ingin melacak pesan yang dikirim. Google berharap aplikasi ini tersedia secara luas di ponsel Android dalam waktu dua tahun. Sejauh ini, Google belum memberi keterangan kapan layanan ini akan mulai disebarluaskan. Kemungkinan layanan ini akan diluncurkan bersamaan dengan perhelatan besar Google I/O beberpa waktu mendatang[3].
Nah menurut Sahabat Warstek bagaimana pendapatnya tentang aplikasi kirim pesan terbaru dari Google ini? Semoga hasilnya seperti yang diharapkan ya ketika nanti sudah rilis. Kirim pesan teks dapat menggunakan sticker, jadi lebih seru.
Referensi
[1] The Verge. 2018. Exclusive: Chat is Google’s Next Big Fix for Android’s Messaging Mess. https://www.theverge.com/2018/4/19/17252486/google-android-messages-chat-rcs-anil-sabharwal-imessage-texting (diakses pada 21 April 2018)
[2] Kompas. 2018. Chat, Aplikasi Kirim Pesan Google Pengganti SMS Pesaing iMessage. https://tekno.kompas.com/read/2018/04/20/10541497/chat-aplikasi-kirim-pesan-google-pengganti-sms-pesaing-imessage (diakses pada 21 April 2018)
[3] BBC News. 2018. Google’s SMS replacement ready to launch. http://www.bbc.com/news/technology-43836504 (diakses pada 21 April 2018)
Alumni S1 Terapan Teknik Informatika Politeknik Negeri Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Data Center Operation di salah satu perusahaan IT di Jakarta.