COPROBAS Lite, Pembersih Limbah dari Limbah

Oleh: Anisa Raditya Nurohmah Perkembangan industri saat ini menuntut perhatian lebih terhadap lingkungan, salah satunya yaitu industri batik. Menurut data kementerian […]

blank

Oleh: Anisa Raditya Nurohmah

Perkembangan industri saat ini menuntut perhatian lebih terhadap lingkungan, salah satunya yaitu industri batik. Menurut data kementerian perindustrian (2013), Indonesia memiliki 315 industri batik. Data tersebut terdiri dari industri besar belum terhitung industri kecil menengah yang juga lebih banyak. Sebagian besar usaha kerajinan batik ini membuang limbah langsung ke selokan di sekitar rumah atau lokasi pembatikan dan hal ini menyebabkan dampak yang merugikan bagi lingkungan (Netty, 2014).

Diperlukan teknologi pengolahan limbah batik yang tepat bagi industri batik tersebut. Terdapat inovasi alat portable pengolah limbah menggunakan metode elektrolisis dan adsorbsi yang diberi nama Coprobas Lite.

Elektrolisis merupakan suatu peristiwa dimana suatu larutan akan diuraikan menjadi ion-ionnya, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion), ketika arus listrik searah dialirkan ke dalam larutan elektrolit melalui elektroda. Pada peristiwa ini kation akan mengalami reduksi karena menangkap elektron, sedangkan anion akan mengalami oksidasi karena melepaskan elektron. Maka peristiwa reduksi terjadi di katoda dan oksidasi terjadi di anoda, dan kation akan menuju katoda sedangkan anion akan menuju anoda (Skoog, 1993 dalam Wiharti dkk,). Elektroda yang digunakan dalam alat ini adalah Zn dan Al. Metode lain yang juga dipakai dalam alat ini adalah adsorbsi yaitu dengan adsorben limbah batang dan kulit buah pisang yang tidak terpakai dan banyak berada di daerah tersebut. Adsorbsi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penghilangan Cr dan Pb yang ada.

Hasil penelitian Tri Murniati (2015), menunjukkan kombinasi elektroda Zn, Al dan Fe mempunyai efisiensi tinggi. Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan nilai ekonomi yang meliputi harga elektroda, waktu elektrolisis yang berhubungan dengan biaya listrik, maka dipilih kombinasi logam Al-Zn sebagai elektroda. Kombinasi elektroda Al-Zn dapat mengurangi kadar logam berat Cr di outlet limbah industri batik hingga 99% dan Pb hingga 92,1%. Kombinasi elektroda Al-Zn di badan Sungai Jenes, Laweyan, Surakarta memiliki kemampuan menjerap Cr sebesar 98,6% dan Pb sebesar 91,5%.

Meskipun demikian elektrolisis sulit dijalankan oleh masyarakat umum karena keterbatasan background mereka terhadap teknologi ini. Daripada itu dibuatlah sebuah alat elektrolisis yang mudah dioperasikan oleh masyarakat umum.

Alat ini mengacu pada sebuah jurnal hasil karya dosen teknik kimia yang kemudian prosesnya dibuat secara semibatch agar alat yang dihasilkan tidak terlalu memakan luas tempat yang banyak. Proses akan berjalan secara bergantian dan berkesinambungan yang diatur oleh mini komputer yang sebelumnya telah diprogram terlebih dahulu untuk mengendalikan pneumatic valve. Hasil bawah berupa larutan Cr dan Pb sludge hasil elektrolisis balik serta koagulasi dengan menaikkan pH. Serta output yang diharapkan limbah cair yang telah memenuhi standar baku mutu limbah.

blank

Gambar diatas merupakan rangkaian alat Coprobas Lite yang menggunakan prinsip elektrolisis dan adsorbsi.

Referensi:

  • Kamal, Netty. 2014. Pemakaian Adsorben Karbon Aktif dalam Pengolahan Limbah Industri Batik. Jurnal. ITENAS. Bandung
  • Murniati, Tri, Inayati dan Sri Budiastuti. 2015. Pengelolaan Limbah Cair Industri Batik dengan Metode Elektrolisis sebagai Upaya Penurunan Tingkat Konsentrasi Logam Berat di Sungai Jenes, Laweyan, Surakarta. Ekosains

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *