Para peneliti dari Oxford Martin Programme on the Future of Plastics, University of Oxford, telah menguraikan target ambisius untuk membantu mewujudkan ekonomi plastik yang berkelanjutan dan netral karbon. Dalam sebuah makalah dengan judul ‘Merancang Ekonomi Karbon dan Plastik Daur Ulang untuk Masa Depan yang Berkelanjutan’ yang dipublikasikan di jurnal Nature, para penulis menyuarakan perlunya memikir ulang paradigma teknis, ekonomi, dan kebijakan yang telah mengakar pada status quo, salah satunya adalah peningkatan emisi karbon dan polusi yang tidak terkendali.
Sistem plastik global saat ini menciptakan lebih dari 1 gigaton karbon dioksida setiap tahun—jumlah yang sama dengan total emisi gabungan dari tiga ekonomi terbesar di Eropa (Inggris, Jerman, dan Prancis). Jika tidak ada tindakan, emisi ini bisa meningkat menjadi 4-5 gigaton per tahun dan semakin memperparah polusi lainnya. Salah satu masalahnya adalah kurangnya daur ulang yang efektif—pada tahun 2019, hanya 9% dari limbah plastik dunia yang berhasil diubah menjadi produk baru melalui daur ulang mekanis. Sebagian besar limbah plastik berakhir di tempat pembuangan sampah atau dibakar, sebagian besar juga tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari ekosistem daratan dan laut.
Para penulis menganalisis sistem plastik global saat ini dan masa depan, mengusulkan intervensi teknis, hukum, dan ekonomi mulai sekarang hingga 2050 untuk memungkinkannya beralih ke emisi nol bersih dan mengurangi dampak lingkungan negatif lainnya. Studi ini mencakup skenario masa depan yang berfokus pada empat target:
- Mengurangi permintaan plastik di masa depan menjadi setengahnya, menggantikan dan menghilangkan penggunaan berlebihan bahan dan produk plastik.
- Mengubah cara pembuatan plastik dengan menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber hidrokarbon, hanya menggunakan bahan baku terbarukan, termasuk biomassa limbah dan karbon dioksida.
- Untuk plastik yang dapat didaur ulang, memaksimalkan daur ulang secara signifikan dengan target 95% daur ulang untuk bahan yang dapat diambil dari limbah.
- Mengintegrasikan pembuatan plastik dan daur ulang dengan energi terbarukan dan meminimalkan semua dampak lingkungan negatif lainnya, termasuk zat aditif.
Para penulis menekankan perlunya tindakan bersama di semua empat area target untuk memastikan bahwa sistem plastik global mengurangi dampak iklimnya dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Untuk berhasil melakukan transisi sistem plastik, para penulis menetapkan prinsip-prinsip untuk memastikan ‘desain material cerdas’ dan membedakan antara plastik yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang setelah digunakan, mencatat bahwa tidak ada solusi yang satu ukuran untuk semua.
Sebaliknya, para penulis mengusulkan penggunaan hati-hati prinsip desain untuk membantu memilih metode produksi optimum dan penggunaan sumber daya yang tepat, memberikan kinerja yang diperlukan, memastikan pengelolaan limbah, dan meminimalkan dampak lingkungan lebih luas. Sebuah timeline intervensi teknis-ekonomi-kebijakan dan hukum membantu pembaca fokus pada tindakan yang diperlukan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Kelompok penelitian Profesor Williams aktif terlibat dalam mengembangkan solusi inovatif untuk mencapai tujuan ini. Fokus utamanya adalah menyelidiki teknik-teknik yang dapat memproduksi plastik dari sumber daya terbarukan yang melimpah (seperti karbon dioksida, biomassa, atau limbah industri), bukan dari petrokimia.
Referensi :
[1] https://www.ox.ac.uk/news/2024-02-01-oxford-scientists-launch-ambitious-roadmap-circular-carbon-plastics-economy diakses pada 04 Februari 2024
[2] Fernando Vidal, Eva R. van der Marel, Ryan W. F. Kerr, Caitlin McElroy, Nadia Schroeder, Celia Mitchell, Gloria Rosetto, Thomas T. D. Chen, Richard M. Bailey, Cameron Hepburn, Catherine Redgwell, Charlotte K. Williams. Designing a circular carbon and plastics economy for a sustainable future. Nature, 2024; 626 (7997): 45 DOI: 10.1038/s41586-023-06939-z