Pada 25 Oktober 2017, dunia dikejutkan oleh robot bernama “Sophia” dari perusahaan Hanson Robotics yang mendapat kewarganegaraan resmi. Kewarganegaraan tersebut diberikan pada acara Future Investment Summit, Riyadh dari pemerintah Arab Saudi[1].
Setelah robot “Sophia”, Pada hari Sabtu, 4 November 2017, Jepang juga memberikan sebuah identitas resmi kepada “Shibuya Mirai” yang merupakan sebuah program cerdas yang disebut bot (program komputer)[2].
Cina pun tidak ingin kalah dalam perlombaan teknologi robot ini, dengan sebuah robot bernama “Xiaoyi”. Xiaoyi telah berhasil lulus pada ujian perizinan medis dengan mencetak skor sebesar 456 poin, nilai tersebut 96 poin lebih tinggi dari nilai yang ditentukan dalam ujian perizinan medis nasional di Cina[3].
Baca juga Berkenalan dengan Sophia, Robot Cerdas dengan Status Kewarganegaraan Pertama di Dunia
Negara-negara maju seperti Jepang, terus berpacu dalam menciptakan robot-robot untuk memudahkan pekerjaan yang mereka lakukan. Kita tidak asing dengan negara Jepang yang memiliki sejumlah robot berteknologi canggih dan berkualitas tinggi. Salah satu yang paling terkenal adalah robot Humanoid (robot yang menyerupai bentuk seperti manusia) Asimo buatan Honda.
Robot sangat penting bagi Jepang karena teknologi robot merupakan sebuah simbol penting dalam kemajuan suatu negara. Keseriusan Jepang dalam mengembangkan teknologi robot dibuktikan dengan robot Humanoid bernama “Erica” yang akan ditugaskan menjadi presenter sebuah stasiun TV di bulan April tahun 2018 ini.
Robot “Erica” merupakan hasil ciptaan Dr. Hiroshi Ishiguro yang merupakan direktur dari Intelligent Robotics Laboratory di Universitas Osaka, Jepang. Erica merupakan robot yang tertanam teknologi Kecerdasan Buatan yang berguna untuk berkomunikasi dua arah dengan lawan bicaranya. Dengan teknologi tersebut, Erica dapat mengenali setiap kata-kata yang diucapkan (Speech Recognition) dari lawan bicaranya secara komunikasi dua arah. Kecerdasan Buatan ini juga akan digunakan pada robot Erica agar dapat membaca berita bersama dengan manusia saat menjadi presenter TV bulan April tahun 2018 ini.
Robot “Erica” dibuat menyerupai gadis muda cantik berusia 23 tahun. Perbedaan terpenting yang dimiliki oleh “Erica” adalah pada kemajuan teknologi kecerdasan buatannya. Menurut penciptanya Dr. Hiroshi Ishiguro, “Erica” memiliki “jiwa” sehingga dianggap seperti seorang gadis muda yang benar-benar hidup.
Kemampuan terbaik yang dimiliki oleh “Erica” adalah pada kombinasi berbagai teknologi yang dipakai seperti pengenalan ucapan (Speech Recognition), pengenalan wajah (Face Recognition), dan sensor inframerah untuk mendeteksi wajah dari posisi sembarang di dalam sebuah ruangan. Robot “Erica” juga telah tertanam sendi untuk pergerakan sebanyak 20 derajat kebebasan (20 DOF), sehingga dapat melakukan beberapa gerakan kecil seperti menoleh, menggerakan leher, bahu, dan menggerakkan pinggangnya agar dapat merespon percakapan dengan manusia secara otonom, hanya saja belum bisa menggerakkan lengan dan kakinya.
Sebelumnya, pada tahun 2015 pihak Microsoft telah menciptakan robot untuk presenter TV, bernama “Xiaoce” yang memperkenalkan program “Morning News” milik Cina. Robot “Xiaoce” untuk mampu melakukan tugas tersebut tertanam sebuah algoritma Deep Learning (belajar mendalam) untuk mempelajari data pada Smart Cloud dan Big Data. Tugas utamanya adalah untuk menganalisis data cuaca sekaligus menyiarkannya kepada pemirsa penerima siaran langsung. Proyek tersebut merupakan kolaborasi antara Pusat Aplikasi Berita & Layanan milik Microsoft Group Asia Timur dan Shanghai Media Group (SMG)[4][5][6].
Berikut video robot Erica yang sedang berbicara,
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=oRlwvLubFxg[/embedyt]
Referensi:
- Dadang, Wayan. 2017. “Berkenalan dengan Sophia, Robot Cerdas dengan Status Kewarganegaraan Pertama di Dunia“. Warstek, 11 November 2017 (https://warstek.com/2017/11/11/sophia/) diakses pada 13 Februari 2018
- _________________. 2017. “Setelah Robot Sophia, Program Cerdas bernama Shibuya Mirai juga Mendapat Identitas Resmi dari Pemerintah Jepang“. Warstek, 23 November 2017 (https://warstek.com/2017/11/23/shibuya/) diakses pada 13 Februari 2018
- _________________. 2017. “Xiaoyi – Robot Pertama yang Lulus Ujian Perizinan Medis dari China“. Warstek, 3 Desember 2017 (https://warstek.com/2017/12/03/robotmedis/) diakses pada 13 Februari 2018
- Specktor, Brandon. 2018. “Meet Erica, Japan’s Next Robot News Anchor“. Live Science, 30 Januari 2018 (https://www.livescience.com/61575-erica-robot-replace-japanese-news-anchor.html) diakses pada 16 Februari 2018
- PHOEBE WESTON FOR MAILONLINE. 2018. “Erica, the creepy robot that is so life-like she appears to ‘have a soul’, will replace a Japanese TV news anchor in April“. Mail Online, 30 Januari 2018 (http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-5328821/Erica-robot-life-like-soul.html) diakses pada 16 Februari 2018
- Best, Shivali. 2018. “Eerily human-like robot Erica will hit TV screens as a fully-fledged PRESENTER in April“. Mirror, 30 Januari 2018 (https://www.mirror.co.uk/tech/eerily-human-like-robot-erica-11938392#ICID=OffSiteVideo) diakses pada 16 Februari 2018
Lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Sriwijaya, menekuni Kecerdasan Buatan, Machine Learning, Deep Learning, Sistem Kontrol, dan Robotika. Mencintai kegiatan membaca Paper Sains, Belajar, Menulis, dan Riset.