Bagaikan kondisi politik yang berlangsung saat ini, belakangan suhu di Indonesia juga sedang memanas1. Jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, telah terjadi peningkatan suhu pada tahun 2023 ini. Meskipun ada berbagai faktor yang menjadi penyebabnya, nyatanya Indonesia sendiri ikut terkena imbas krisis iklim yang terjadi di dunia2. Lalu, dengan kondisi negara yang semakin panas, apakah ada calon pemimpin yang peduli dan menyiapkan rencana untuk mengatasinya?
Isu Krisis Lingkungan dan Pilpres
Saat ini, netizen sedang ramai-ramainya mengangkat topik pembicaraan menyangkut ketiga nama ini: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Ya, ketiga nama tersebut adalah para bakal calon yang akan maju di Pemilihan Presiden Indonesia pada 20243. Diskusi publik pun mulai “menjamur” dengan harapan banyak masyarakat yang lebih mengenal calon pemimpin negaranya, bukan sekadar asal nyoblos belaka. Masa-masa pemilihan presiden memang selalu hadir sebagai “angin segar” dengan membawa harapan baru bagi negara yang lebih makmur, adil, dan sejahtera. Tapi, apakah suatu negara bisa mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan jika lingkungannya masih terancam krisis iklim yang bisa kapan saja merusak kekayaan alamnya?
Gambar 1. Infografis program yang diusungkan peserta Pilpres RI 2024
Sumber: https://visual.republika.co.id/berita/s1bn9j487/deretan-janji-politik-para-bakal-capres
Bahaya Krisis Iklim mengancam Keadilan dan Kesejahteraan Indonesia
Jika ada keadilan sumber daya, maka akan terwujud kehidupan masyarakat yang sejahtera. Bagaimana mungkin keadilan sumber daya bisa terwujud jika keadaan alam dari suatu negara saja masih terancam oleh keberadaan badai krisis iklim? Kabar buruknya, saat ini dampak krisis iklim tidak hanya menjadi “dongeng” belaka karena tanda-tandanya kian banyak bermunculan dan masyarakat Indonesia merasakannya secara langsung; mulai dari cuaca ekstrim hingga suhu harian yang memanas. Sehingga, masyarakat selanjutnya harus mempersiapkan upaya untuk menghadapi ancaman dampak krisis iklim, yang meliputi krisis pangan, hilangnya lahan, krisis energi, masalah kesehatan, dan masalah ekonomi4.
Indonesia dalam Gerakan Net Zero Emission
Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 sebagai upaya menghadapi krisis iklim dunia5. United Nations mendefinisikan NZE sebagai upaya memangkas keberadaan emisi gas rumah kaca yang ada di lingkungan sehingga hampir mencapai “nol emisi”, dengan emisi di atmosfer yang masih masuk daya serap bumi, misalnya melalui lautan dan hutan6. Singkatnya, NZE atau nol emisi karbon menurut Kementrian ESDM merupakan kondisi ketika total emisi karbon yang lepas ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu bumi serap5. Sifat karbon yang menghasilkan “efek rumah kaca” menjadi penyebab panas matahari yang masuk ke bumi terperangkap, sehingga bumi kian memanas. Dunia mengharapkan dengan adanya gerakan NZE ini dapat mengendalikan peningkatan suhu bumi untuk meminimalisir risiko perubahan iklim bagi dunia.
Salah satu penyumbang emisi karbon terbesar adalah adanya pembakaran batu bara pada industri pembangkit listrik. Oleh sebab itu, NZE mengusungkan gerakan perpindahan energi dari “energi kotor” ke “energi bersih”. Energi kotor adalah energi yang menghasilkan emisi yang dapat mempercepat krisis iklim7, sedangkan energi bersih adalah energi yang hanya menghasilkan sedikit dampak buruk dari segi sosial, kultural, kesehatan, dan lingkungan8. Energi bersih juga terkenal dengan sebutan energi berkelanjutan karena memanfaatkan sumber daya alam yang tidak akan habis dalam jangka panjang, meliputi arus air, angin, surya, dan biogas.
Mengenal Energi Bersih untuk Mewujudkan NZE
“Tak kenal maka tak sayang”, mungkin ungkapan itu berlaku juga pada penggunaan energi bersih pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, agar kita dapat lebih memahami tentang energi bersih, tentunya kita harus “berkenalan” dulu dengan macam-macam energi yang menjadi alternatif sebagai energi bersih.
Dari Aliran Air ke Hembusan Angin
Mengutip website hesperian.org, berikut adalah jenis energi yang bermanfaat sebagai energi bersih8 :
Tenaga Air
Air dapat menghasilkan energi melalui aliran arusnya. Biasanya, melalui air yang mengalir atau air terjun yang menggerakkan turbin pada sebuah bendungan akan menghasilkan listrik. Kabar baiknya, masyarakat dapat membangun pembangkit listrik dengan tenaga ini dalam skala kecil. Hal terpenting yang harus terpenuhi untuk membangun pembangkit listrik tenaga air dalam skala kecil adalah arus aliran yang cukup pada sebuah sungai atau kali, yang selanjutnya menjadi pembangkit tenaga hidro kecil dan tenaga mikro-hidro jika pembangkitnya sangat kecil. Pembangkit listrik tenaga hidro kecil ini banyak bermanfaat bagi pedesaan dan kota-kota kecil di India, Nepal, dan Cina.
Tenaga Angin
Gambar 2. Kincir-kincir angin raksasa sebagai pembangkit listrik
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/525936062743324190/
Angin yang menggerakan kincir-kincir berukuran raksasa maupun kecil, selanjutnya akan menghasilkan energi listrik. Alternatif energi bersih ini memang hanya sesuai pada tempat dengan kecepatan angin yang kuat dan stabil. Beberapa tempat dengan karakter angin yang sesuai untuk pembangkit listrik tenaga angin meliputi kawasan pesisir, lapangan terbuka, dan celah pegunungan. Untuk menanggulangi saat- saat ketidakstabilan angin di waktu tertentu, maka kincir angin memerlukan baterai untuk menyimpan listrik atau sebagai sistem tenaga cadangan. Meskipun Belanda terkenal dengan julukan Negara Kincir Angin, namun ternyata Cina adalah negara terbesar yang memanfaatkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin)9.
Tenaga Surya dan Biogas sebagai Energi Bersih
Tenaga Surya (Matahari)
Gambar 3. Panel surya sebagai media transmisi energi matahari menjadi listrik
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/614459942933752529/
Energi surya membutuhkan panel atau sel-sel untuk dapat menciptakan listrik. Panel surya akan menyerap panas matahari yang kemudian berubah menjadi listrik. Namun, keberadaan matahari yang hanya ada di waktu siang, menyebabkan energinya harus disimpan dahulu dalam baterai sebelum akhirnya dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Pedesaan di Sri Lanka memanfaatkan energi ini sebagai pembangkit listrik karena tidak tersambung dengan sistem tenaga listrik nasional.
Tenaga Biogas
Pembusukan materi organik seperti sampah organik dan kotoran hewan dapat menghasilkan energi. Proses ini akan melepaskan gas metana dan karbon dioksida sebagai komposisi utama yang berperan sebagai bahan bakar, dan kemudian bahan bakar ini bermanfaat untuk pembangkit tenaga biogas. Meskipun melepaskan karbon dioksida, kadarnya pada biogas lebih sedikit daripada emisi oleh pembakaran bahan bakar fosil10. Banyak warga Nepal yang tinggal di daerah pedesaan memanfaatkan tenaga ini sebagai sumber energi sebab mayoritas dari mereka memiliki peternakan sapi.
Itulah berbagai jenis energi bersih yang bermanfaat sebagai sumber pembangkit listrik. Dari berbagai jenis energi bersih yang tersedia, energi mana ya yang cocok untuk wilayah tempat tinggal netizen?
From Zero to Hero: Dari Zero Emission, Bisakah Indonesia Jadi Hero-nya Lingkungan?
Selain faktor ketersediaan energi yang melimpah dan emisi yang lebih bersih, upaya untuk mewujudkan energi bersih sebagai alternatif pengganti energi kotor memang masih memberikan beberapa tantangan. Keberadaan beberapa alternatif sumber energi bersih masih terikat dengan waktu atau musim, seperti matahari, aliran air, dan angin. Lalu dalam aplikasinya, transisi energi menuju penggunaan energi bersih memang masih membutuhkan “modal” yang lebih besar dalam penyediaan alat pendukung dan perawatan pembangkit listrik. Sifat dari energi bersih yang terikat waktu atau musim juga menyebabkan dibutuhkannya baterai sebagai alat menyimpan energi sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien, namun baterai seringkali menjadi alat pendukung dengan harga yang mahal8. Meskipun demikian, secara jangka panjang, pengguna energi bersih sebagai pembangkit listrik hanya akan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit daripada penggunaan pembangkit listrik tenaga kotor8. Selain itu, penggunaan energi kotor sebagai pembangkit listrik tentu memberikan dampak negatif dari sisi lingkungan dan kesehatan11.
Mungkinkah Presiden 2024 mewujudkan NZE?
Jika kita berbicara mengenai keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat, pemanfaatan energi bersih sebagai sumber pembangkit listrik layak menjadi prioritas untuk dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, pemimpin negara tentu memiliki peran penting untuk mengarahkan dan mengambil keputusan dalam transisi energi ini. Pada akhirnya, akankah presiden di tahun 2024 mampu mewujudkan Zero Net Emission untuk menjadi Hero bagi lingkungan di Indonesia?
REFERENSI
- Warstek Media. 2018. Pemanasan Global dan Munculnya Badai Tropis di Sekitar Indonesia. Diakses dari https://warstek.com/pemanasanglobal/
- Putri, Aulia Mutiara Hatia. 2023. Perubahan Iklim Jadi Monster Mengerikan, Dunia Rugi Triliunan. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/research/20230706115636-128-451858/perubahan-iklim-jadi-monster-mengerikan-dunia-rugi-triliunan
- Huda, Mas Alamil. 2023. Deretan Janji Politik para Bakal Capres. Diakses dari https://visual.republika.co.id/berita/s1bn9j487/deretan-janji-politik-para-bakal-capres
- Ismimalfathan. 2018. Meski Suhu Naik Hanya 1,5 Derajat Celcius, 5 Malapetaka Ini Diprediksi Akan Terjadi. Diakses dari https://warstek.com/malapetaka/
- Pusat Pengembangan SDM Aparatur. 2022. Berkenalan dengan Net Zero Emission. Diakses dari https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/seputar-ppsdma/berkenalan-dengan-net-zero-emission
- United Nation. 2022. For a livable climate: Net-zero commitments must be backed by credible action. Diakses dari https://www.un.org/en/climatechange/net-zero-coalition
- International Rivers. 2014. Dirty Energy Out of the Gr een Climate Fund! Diakses dari https://www.internationalrivers.org/wp-content/uploads/sites/86/2020/07/greenclimate_factsheet_f.pdf
- Hesperian. 2010. Energi Bersih. Diakses dari https://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_23.pdf
- Rizaty, Monavia Ayu. 2023. Deretan Negara dengan Pembangkit Tenaga Angin Terbesar Awal 2023. Diakses dari https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/deretan-negara-dengan-pembangkit-tenaga-angin-terbesar-awal-2023
- Prakoso, A. Nd. Biogas Sebagai Energi Alternatif – Pengertian, Manfaat & Cara Pembuatan. Diakses dari https://rimbakita.com/biogas/
- Greenpeace. 2019. Internalisasi Dampak dan Biaya Kesehatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di Indonesia. Diakses dari https://www.greenpeace.org/static/planet4-indonesia-stateless/2019/02/272f8f13-272f8f13-harga-pltu-batubara-sesungguhnya.pdf
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.
Semoga nanti siapapun presidennya, bisa peduli terhadap permasalahan iklim di Indonesia. Amiin
Terima kasih untuk artikel yang sangat bagus ini. Membuat kita tersadar apalagi dalam tahun politik yang akan menjelang di tahun 2024.