Gejala Pikun yang Sering Terabaikan: Bingung Saat Berbelanja

Demensia adalah suatu kondisi yang sering kali kurang dikenali pada tahap awal, meskipun gejalanya sudah mulai muncul. Kondisi ini bukan […]

Demensia adalah suatu kondisi yang sering kali kurang dikenali pada tahap awal, meskipun gejalanya sudah mulai muncul. Kondisi ini bukan satu penyakit tunggal, melainkan sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan fungsi otak secara progresif. Artinya, fungsi kognitif seperti ingatan, kemampuan berpikir, pemecahan masalah, hingga pengendalian emosi perlahan-lahan menurun seiring waktu.

Gejala awal demensia dapat muncul dalam aktivitas sehari-hari, bahkan dalam hal sederhana seperti berbelanja. Misalnya, seseorang mungkin mulai mengalami kebingungan, lupa barang apa yang ingin dibeli, atau kesulitan menghitung uang saat membayar. Situasi ini sering kali dianggap sebagai “lupa biasa,” padahal bisa jadi merupakan tanda penurunan kognitif.

Demensia biasanya dialami oleh orang yang berusia di atas 65 tahun, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi lebih awal. Tanda-tanda umum yang sering muncul meliputi:

  • Kehilangan ingatan jangka pendek, seperti lupa di mana meletakkan barang, atau lupa percakapan baru saja terjadi.
  • Perubahan perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah, bingung, atau menarik diri dari aktivitas sosial.

Identifikasi dini terhadap gejala ini sangat penting. Semakin cepat kondisi ini dikenali, semakin cepat pula seseorang dapat menerima dukungan medis dan perawatan yang diperlukan. Penanganan dini dapat membantu memperlambat perkembangan demensia, meningkatkan kualitas hidup, dan memberi waktu lebih bagi penderita serta keluarganya untuk beradaptasi.

Jika Anda atau orang terdekat mulai mengalami tanda-tanda seperti ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut, termasuk tes kognitif atau pencitraan otak, dapat membantu menentukan apakah gejala tersebut berkaitan dengan demensia atau kondisi medis lainnya yang masih dapat diobati. Kesadaran dan tindakan cepat adalah kunci untuk menghadapi demensia.

Dikutip dari Mirror Emma Hewat, Kepala Bidang Demensia di Panti Jompo KYN London, menjelaskan bahwa kebingungan adalah salah satu tanda awal yang sering muncul pada orang dengan demensia. Gejala ini dapat terlihat dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat seseorang sedang berbelanja. Misalnya, mereka mungkin merasa bingung dengan jumlah uang kembalian yang diterima, terutama jika uang tersebut berupa receh atau pecahan kecil. Hal ini menunjukkan adanya kesulitan dalam memproses informasi sederhana yang sebelumnya mudah dilakukan.

Emma juga menambahkan bahwa gejala demensia yang lebih jelas meliputi:

  • Kehilangan ingatan, terutama terkait hal-hal yang baru saja terjadi.
  • Kesulitan berkonsentrasi, sehingga aktivitas yang membutuhkan fokus terasa lebih sulit.
  • Kebingungan, seperti ketidakmampuan memahami transaksi sederhana saat berbelanja.
  • Masalah dalam komunikasi, misalnya kesulitan mengikuti percakapan atau mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan.

Gejala-gejala ini mungkin tampak sepele pada awalnya, tetapi dapat menjadi tanda awal dari penurunan fungsi otak yang lebih serius. Orang dengan demensia sering kali merasa frustrasi atau malu dengan kesulitan yang mereka alami, terutama jika gejala ini mulai mengganggu rutinitas harian mereka. Situasi seperti ini membutuhkan perhatian dan dukungan, baik dari keluarga maupun tenaga medis.

Penting untuk diingat bahwa demensia adalah kondisi progresif, yang berarti gejala akan bertambah buruk seiring waktu. Oleh karena itu, mendeteksi dan menangani gejala lebih awal sangat penting untuk memberikan perawatan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Jika Anda atau orang terdekat mulai menunjukkan tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan langkah penanganan yang sesuai.

Emma Hewat menjelaskan bahwa gejala lain yang terkait dengan demensia meliputi kesulitan menjalankan tugas sehari-hari, kebingungan mengenai waktu dan tempat, serta perubahan suasana hati yang sering terjadi. Misalnya, seseorang dengan demensia mungkin kesulitan mengingat jadwal harian, bingung menentukan lokasi tempat ia berada, atau mengalami perubahan emosi yang tidak dapat dijelaskan, seperti tiba-tiba menjadi sedih atau marah tanpa alasan yang jelas.

Menurut National Health Service (NHS) di Inggris, salah satu gejala yang sering dikaitkan dengan demensia adalah kesulitan memahami transaksi sederhana, seperti menghitung atau menerima uang kembalian saat berbelanja. Hal ini mencerminkan gangguan dalam fungsi kognitif, seperti kemampuan berpikir logis dan memproses informasi.

Namun, penting untuk dipahami bahwa gejala demensia dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya. Setiap individu mungkin menunjukkan gejala khas yang berbeda, tergantung pada jenis demensia dan tingkat keparahannya. Menurut NHS, gejala-gejala awal sering kali bersifat ringan, seperti sedikit lupa atau kebingungan sesaat, yang disebut sebagai gangguan kognitif ringan. Namun, jika tidak ditangani, gejala ini dapat berkembang secara bertahap menjadi lebih serius, sehingga mengganggu aktivitas harian dan kualitas hidup seseorang.

NHS juga menekankan bahwa demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Banyak orang salah kaprah menganggap bahwa menjadi pelupa atau bingung adalah hal yang wajar saat bertambah tua, padahal hal ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mulai mengalami masalah ingatan atau gejala lainnya yang mengkhawatirkan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dapat membantu mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, sehingga gejala dapat dikelola dengan lebih baik.

REFERENSI:

Mukadam, Naaheed dkk. 2024. Changes in prevalence and incidence of dementia and risk factors for dementia: an analysis from cohort studies. The Lancet Public Health Volume 9, Issue 7 : e443–60.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top