Jangan Sepelekan! Gejala Stroke yang Bisa Terjadi Saat Bangun Tidur

Salah satu kondisi medis serius yang dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari adalah stroke saat bangun tidur. Stroke sering kali mengejutkan, karena seseorang terbangun dengan gejala-gejala khas stroke tanpa mengetahui kapan kondisi itu sebenarnya mulai terjadi. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis yang cepat untuk mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut atau bahkan menyelamatkan nyawa.

Salah satu kondisi medis serius yang dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari adalah stroke saat bangun tidur. Stroke sering kali mengejutkan, karena seseorang terbangun dengan gejala-gejala khas stroke tanpa mengetahui kapan kondisi itu sebenarnya mulai terjadi. Kondisi ini sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis yang cepat untuk mengurangi risiko kerusakan otak lebih lanjut atau bahkan menyelamatkan nyawa.

Dalam kasus stroke, waktu adalah faktor krusial. Sebagian besar stroke harus mendapatkan penanganan dalam waktu empat setengah jam setelah gejala pertama muncul, seperti dikutip dari Health Matters. Bahkan, tindakan medis dalam satu jam pertama sering memberikan hasil yang jauh lebih baik. Namun, situasi menjadi lebih rumit jika seseorang terbangun dengan gejala stroke dan tidak dapat menentukan kapan gejala tersebut mulai terjadi. Kondisi ini dikenal sebagai stroke saat bangun tidur, yang dilaporkan terjadi pada sekitar satu dari lima kasus stroke iskemik akut, menurut penelitian medis.

Stroke saat bangun tidur sering kali terjadi di malam hari ketika seseorang tidur, dan saat terbangun, mereka mendapati adanya gejala-gejala stroke yang mencakup:

  • Wajah terlihat terkulai di satu sisi.
  • Kesulitan berbicara atau gangguan bicara.
  • Kehilangan koordinasi tubuh atau penglihatan.
  • Kelemahan atau mati rasa di salah satu sisi tubuh, baik tangan maupun kaki.

Menurut Dr. Baxter Allen, seorang ahli saraf dari NewYork-Presbyterian/Weill Cornell Medical Center, protokol penanganan stroke saat ini didasarkan pada batas waktu 4,5 jam sejak gejala pertama kali muncul. Ketidakjelasan mengenai kapan stroke terjadi saat tidur menjadikan kondisi ini lebih sulit ditangani dibandingkan stroke yang terjadi ketika seseorang sadar dan dapat segera menyadari gejalanya.

Penting untuk mengenali gejala stroke sedini mungkin dan segera mencari bantuan medis jika seseorang mengalami tanda-tanda tersebut saat bangun tidur. Hal ini dapat membantu meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi dampak serius yang mungkin terjadi pada otak.

Meskipun ada protokol khusus untuk menangani stroke saat bangun tidur, penting bagi penderita atau keluarganya untuk segera mencari pertolongan medis darurat. Semakin cepat perawatan diberikan, semakin besar peluang untuk mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan proses pemulihan.

Stroke saat bangun tidur umumnya merupakan stroke iskemik, yang juga sering terjadi ketika seseorang sedang terjaga. Stroke iskemik akut terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat akibat terbentuknya bekuan darah di pembuluh darah. Kondisi ini berbeda dari stroke hemoragik, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak dan mengakibatkan perdarahan.

Gejala stroke, seperti:

  • Wajah terkulai di satu sisi,
  • Lengan lemah atau sulit diangkat,
  • Gangguan berbicara seperti bicara cadel atau sulit dimengerti,

merupakan tanda-tanda yang memerlukan penanganan cepat. Jika gejala tersebut muncul, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans untuk memastikan penanganan medis dapat dilakukan sesegera mungkin.

Waktu adalah kunci dalam menangani stroke. Penundaan penanganan dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada otak. Dengan tindakan medis cepat, seperti pemberian obat penghancur bekuan darah atau prosedur medis lain yang tepat, kerusakan pada otak dapat diminimalkan.

Stroke saat bangun tidur harus mendapat perhatian yang sama seriusnya dengan jenis stroke lainnya. Deteksi dini gejala, akses cepat ke fasilitas medis, dan penanganan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa serta mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

REFERENSI:

Kamogawa, Naruhiko dkk. 2024. Thrombolysis for Wake-Up Stroke Versus Non–Wake-Up Unwitnessed Stroke: EOS Individual Patient Data Meta-Analysis. Ahajournals: Stroke 55 (4), 895-904.

Rangel, Marcela Ferreira de Andrade dkk. 2024. Are Quality Of Life, Walking Capacity and Functional Status Different in Individuals Afer Wakr-Upand Non-Wake-Up Stroke?. Brazilian Journal of Physical Therapy 28, 100889.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top