Sejak dulu tanah China adalah surga spesimen dinosaurus. Datarannya yang sudah ada sejak miliyaran tahun lalu menjadi preserver fosil dinosaurus yang dulu pernah mengelana dataran tersebut. Lebih spesialya lagi, di China ditemukan spesimen telur dinosaurus lebih banyak daripada tempat lain di dunia.
Pada tahun 2015, pekerja konstruksi menemukan 43 fosil telur dinosaurus ketika memperbaiki jalan di Kota Heyuan, provinsi Guangdong. Kota ini meraih rekor Guiness World karena koleksi spesimen telur fosil dinosaurusnya. Bahkan kita Heyuan ini mendapat julukan “Rumah Dinosaurus”. Fosil telur ini diyakini miliki spesies anggota Oviraptorid dan berusia berusia 98 juta tahun.
Kemudian pada tahun 2017, pekerja kontruksi di kota Ganzhou menemukan telur dinosaurus yang diyakini berusia 130 juta tahun. Total ada 30 telur, diketahui berasal dari spesies Caudupterix, salah satu spesies Oviraptor.
Penemuan embrio dalam terlur dinosaurus
Ada salah satu fosil telur yang ditemukan di kota Ganzhou sepuluh tahun lalu, yang sampai tahun 2015 tersimpan di Musem Batu Yingliang di Nan’am, menarik perhatian. Staff museum melihat ada sesatu yang keluar dari cangkang telur fosil ini. Jangan salah paham, maksudnya bukan ada sesuatu yang hidup dan bergerak keluar dari terlur. Hanya saja waktu itu diyakini di dalam telur tersebut sudah tidak ada apa-apa yang menarik.
Ternyata, telur yang memiliki panjang 17 cm ini menyimpan sebuah embrio dinosaurus sepanjang 24 cm yang meringkuk di dalamnya. Berusia lebih dari kira-kira 66 sampai 72 juta tahun, telur ini sudah diketahui berasal dari spesies oviraptorid.
Oviraptoroid sendiri adalah kelompok dinosaurus yang berisi dinosaurus berkaki dua yang memiliki badan relatif kecil, dan memiliki ciri khas tengkorak mirip mahkota kakak tua. Dan oviraptorid ini adalah anggota kelompok besar theropod, sebutan untuk semua dinosaurus yang berjalanan dengan dua kaki, termasuk T. rex.
Kembali ke soal telur tadi. Pihak museum mendatangkan ilmuwan dari Inggris untuk meneliti spesiemen ini. Terkejut, ilmuwan menemukan ada embrio utuh tersimpan dengan sangat baik dibalik cangkang batu fossil ini. Bukan maksudnya ada embrio fungsional yang masih ada, tapi embrionya juga ikut membantu, dan meninggalkan tulang-tulang dari embrio ini. Dan spesimen ini pun menjadi objek penelitian yang sangat penting.
Spesimen ini sangat penting bukan hanya karena langkanya fosil telur dengan embrio yang utuh, namun juga embrio di dalam telur dapat memberi petunjuk tentang jutaan tahun perjalanan evolusi spesies.
Embrio dan sisa evolusi
Pernahkah teman-teman melihat timelapse dari perkembangann janin sebuah spesies, lalu melihat bagian tubuh yang berkembang di pertengahan tahap, lalu mengecil atau menghilang ketika janin akan lahir atau menetas.
Ketika hewan sudah masuk dewasa, sangat mudah untuk membedakannya dengan spesies lain. Namun semakin kecil, bahkan di tahap embrio, spesies sangat mirip satu sama lain. Kesamaan inilah yang menjadi petunjuk kesamaan nenek moyang (common ancestry) antar spesies.
Pada kasus telur fosil diatas, ilmuwan menemukan kemiripan postur embrio oviraptorid dengan burung modern. Badan dari embrio ini meringkuk ke dalam, dengan kepala mengarah ke perut, dan lengan/sayap menutup kepala. Kaki berada di kedua sisi, dan punggung juga memanjang sepanjang kutub telur.
Semua ini tidak dikenali di dinosaurus theropod non-burung (non-avian), dan baru pertama kali diamati. Penelitian berkesimpulan bahwa prilaku sebelum menetas (pre-hatching behavior), termasuk postur (tucked posture) tadi, yang unik diantara burung, berasal dari theropod non-burung.
Makalah penelitian dipublikasikan di iScience
Refrensi:
- Xing, L., Niu, K., Ma, W., Zelenitsky, D. K., Yang, T. R., & Brusatte, S. L. (2021). An exquisitely preserved in-ovo theropod dinosaur embryo sheds light on avian-like prehatching postures. iScience, 103516.
- https://edition.cnn.com/2021/12/21/asia/baby-dinosaur-inside-egg-scn/index.html diakses pda 19 Januari 2022.
- https://www.newscientist.com/article/2302492-fossilised-dinosaur-embryo-found-exquisitely-preserved-inside-egg/ diakses pda 19 Januari 2022.