NASA telah merilis hasil investigasi terkait insiden jatuhnya helikopter Ingenuity di permukaan Planet Mars awal tahun 2024, setelah diterbangkan pada tahun 2021. Insiden tersebut menjadi catatan sejarah sebagai investigasi kecelakaan pesawat pertama yang dilakukan di planet lain selain Bumi. Proses penyelidikan ini tidak hanya mendalami penyebab utama kejadian, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang tantangan operasional perangkat teknologi di lingkungan ekstrem seperti Mars.
Helikopter Ingenuity, yang menjadi bagian dari misi eksplorasi inovatif NASA, telah dirancang untuk menavigasi atmosfer Mars yang tipis. Meski demikian, lingkungan Mars yang sangat berbeda dengan Bumi—meliputi tekanan atmosfer rendah, suhu ekstrem, dan medan yang tidak stabil—menciptakan tantangan besar dalam setiap operasinya. Hasil investigasi ini diharapkan memberikan pelajaran penting untuk pengembangan misi masa depan.
Baca juga: Helikopter Mars Milik NASA Sukses Terbang, Sebuah Pencapaian Besar bagi Teknologi Manusia
Ingenuity adalah helikopter mini NASA yang mencatat sejarah sebagai pesawat pertama yang berhasil terbang di planet lain, yakni Mars. Awalnya, helikopter ini dirancang hanya untuk menjalankan lima penerbangan dalam jangka waktu 30 hari sebagai bagian dari eksperimen teknologi. Namun, kemampuan dan daya tahannya melebihi ekspektasi, memungkinkan Ingenuity beroperasi lebih dari tiga tahun. Selama masa aktifnya, helikopter ini telah mengumpulkan total waktu terbang lebih dari dua jam dalam 72 penerbangan.
Namun, pada 18 Januari 2024, misi penerbangan ke-72 berakhir dengan insiden tragis. Ingenuity mengalami kecelakaan yang mengakibatkan keempat bilah baling-balingnya patah. Helikopter ini jatuh ke permukaan pasir Mars dan terguling, membuatnya tidak dapat melanjutkan operasinya. Kejadian ini menandai akhir dari perjalanan luar biasa sebuah teknologi yang dirancang untuk eksplorasi singkat, tetapi mampu bertahan jauh lebih lama dari perkiraan awal.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh NASA Jet Propulsion Laboratory dan AeroVironment, kecelakaan helikopter Ingenuity disebabkan oleh kesalahan pada sistem navigasi visualnya. Sistem ini dirancang untuk mengenali dan menganalisis tekstur permukaan Mars guna membantu pendaratan yang aman. Namun, medan berpasir Mars membingungkan sistem tersebut, menyebabkan kesalahan dalam memperkirakan kecepatan saat mencoba mendarat.
Akibatnya, Ingenuity mendarat dengan kecepatan horizontal yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Benturan keras dengan lereng berpasir membuat helikopter ini bergoyang hebat hingga akhirnya terguling. Data yang dikumpulkan dari jarak jauh, termasuk foto-foto pascakecelakaan, mendukung temuan ini.
Awalnya, teknisi NASA menduga bilah baling-baling Ingenuity patah setelah bersentuhan dengan permukaan Mars. Namun, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa patahnya bilah terjadi akibat tekanan besar yang dihasilkan oleh perubahan arah putaran yang cepat, melebihi batas toleransi desain. Salah satu bagian bilah bahkan ditemukan terlempar sejauh 14,9 meter dari lokasi jatuhnya helikopter. Penemuan ini menyoroti tantangan teknis yang dihadapi dalam mengoperasikan perangkat di lingkungan ekstrem seperti Mars.
Meskipun Ingenuity telah berhenti beroperasi secara penuh, helikopter ini tetap memberikan kontribusi yang berharga. Sehari setelah mengalami kecelakaan, komunikasi dengan Ingenuity berhasil dipulihkan. Helikopter mini ini bahkan masih mengirimkan data penting, termasuk pengujian cuaca dan performa avionik, kepada rover Perseverance sekitar seminggu sekali.
Data yang dikirimkan oleh Ingenuity dianggap sangat bermanfaat oleh para teknisi NASA. Informasi ini membantu dalam pengembangan desain pesawat terbang dan kendaraan masa depan yang dirancang untuk eksplorasi Mars. Meskipun tidak lagi terbang, Ingenuity tetap memainkan peran penting sebagai laboratorium data yang membantu ilmuwan memahami tantangan dan kondisi di Planet Merah, sekaligus memberikan wawasan berharga untuk teknologi masa depan yang lebih canggih dan tahan terhadap lingkungan ekstrem.
REFERENSI:
Koning, Witold JF & Dominguez, Michelle. 2024. Mars Helicopter Ingenuity Rotor Geometry. https://ntrs.nasa.gov/citations/20240001510 Diakses pada tanggal 20 Desember 2024.
Wright, Stephen J dkk. 2024. Comprehensive Analysis Aeroelastic Stability Predictions for the Mars Sample Recovery Helicopters and Ingenuity. Transformative Vertical Flight
Ingenuity’s Hard Landing. NASA Jet Propulsion Laboratory and AeroVironment: https://www.jpl.nasa.gov/images/pia26482-ingenuitys-hard-landing/ diakses pada tanggal 20 Desember 2024.