Dalam era keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang semakin diutamakan, integrasi Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi fokus utama bagi perusahaan publik yang terdaftar di bursa. Mengintegrasikan prinsip ESG dalam strategi bisnis mereka tidak hanya menjadi keharusan etis, tetapi juga menjadi keputusan yang cerdas secara finansial. Hal ini dikarenakan dengan penerapan ESG dapat memperkuat kinerja dan kepercayaan publik dalam jangka panjang. Setiap perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan sosial akhirnya dapat menjadi pilihan investor dalam berinvestasi dengan orientasi yang tak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga keuntungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Mengenal ESG
ESG pada prinsipnya mewakili tiga pilar utama yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Integrasi ESG memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko yang terkait dengan isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola yang dapat mempengaruhi kinerja mereka serta memperkuat reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan dan masyarakat secara luas. Perusahaan yang mengintegrasikan ESG dalam bisnis mereka secara tidak langsung telah menunjukkan komitmen pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Cara Penilaian ESG
Praktik ESG dalam suatu perusahaan dapat diimplementasikan melalui praktik ramah lingkungan hingga kebijakan karyawan yang inklusif. Tak hanya menjadi tindakan yang bertanggung jawab, integrasi ESG juga dapat memberikan manfaat finansial yang signifikan bagi perusahaan. Saat ini, investor dalam negeri telah mulai mengenali perusahaan lokal yang berorientasi ESG dengan menimbang pilihannya melalui beberapa indeks. Di antaranya Indeks ESG Leaders (IDXESGL), ESG Sector Leaders IDX Kehati, SRI-Kehati, dan ESG Quality 45 IDX Kehati. Indeks tersebut mengumpulkan puluhan saham yang memiliki kinerja keuangan baik dan bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).
Dalam indeks tersebut, puluhan saham yang berkinerja dan likuiditas baik serta menerapkan prinsip ESG dikumpulkan sehingga investor dapat lebih mudah dalam memilih emiten yang berkualitas dengan prinsip ESG. Lebih lanjut, investor bisa juga membaca nilai ESG dengan menilik laman IDX yang telah mempublikasikan nilai ESG setiap emiten melalui kerja sama dengan Sustainalytics. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan konsep penguraian risiko berdasarkan eksposur dan manajemen perusahaan. Penilaian dapat dibagi dalam lima kategori dengan rincian 0-10 risiko ESG dapat diabaikan, 10-20 risiko ESG rendah, 20-30 risiko ESG sedang, 30-40 risiko ESG tinggi, dan lebih dari 40 dengan risiko ESG berat. Dengan demikian, investor dapat mempertimbangkan untuk memilih saham dengan risiko ESG di bawah 20%.
Komitmen ESG
Sebagai langkah komitmen dalam penerapan prinsip ESG, setiap emiten atau perusahaan harus terus berinovasi. Beberapa langkahnya dapat dilakukan dengan mendukung langkah pemerintah di bidang lingkungan seperti pengurangan emisi karbon dan berkontribusi dalam mendanai program yang berdampak sosial terukur. Upaya ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan public dan sebagai bukti nyata akan komitmen penerapan ESG di tiap perusahaan yang masuk bursa.
Kesimpulan
Akhirnya, dengan menegakkan praktik bertanggung jawab melalui integrasi ESG dalam perusahaan publik, bukan hanya keberlanjutan bisnis yang diperkuat, tetapi juga kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Langkah-langkah ini tidak hanya menjadi tuntutan zaman, tetapi juga menjadi pendorong penting menuju masa depan bisnis yang lebih berkelanjutan dan responsif terhadap tantangan global.
Referensi
Michel, Jean. 2014. ESG Impact on Market Performance of Firms: International Evidence. Working Paper.