Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi roket, pengiriman satelit ke luar angkasa menjadi lebih cepat dan murah. Salah satu perusahaan swasta yang saat ini berfokus pada teknologi roket untuk misi luar angkasa adalah SpaceX yang di dirikan oleh Elon Musk. Perusahaan SpaceX berpusat di Hawthorne, California, dan memiliki sebanyak 5000 karyawan dengan keahlian yang berbeda. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2002 yang mempunyai tujuan merevolusi teknologi ruang angkasa, sekaligus dapat mengirim manusia untuk menuju planet lain (contohnya planet Mars). SpaceX mempunyai tugas mendesain, memproduksi, meluncurkan roket canggih beserta pesawat luar angkasa. Tidak hanya itu, roket-roket yang telah diluncurkan kemudian dijatuhkan kembali untuk di daratkan pada base station pendaratan dibumi agar roket tersebut dapat dipakai ulang pada misi selanjutnya[1].
Pada 22 Desember 2017, SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 untuk misi pengiriman 10 buah satelit Iridium-4 dari Space Launch Complex 4E (SLC-4E) di Vandenberg Air Force Base, California. Misi ini merupakan proyek setengah jalan dari SpaceX untuk menempatkan 75 jaringan satelit pada orbit rendah bumi. Jaringan ini dibuat guna mengatur lalu lintas udara dan akan terhubung dengan seluruh sistem kontrol penerbangan di seluruh dunia. Pada misi ini juga merupakan sebuah peluncuran roket daur ulang, namun kedepannya SpaceX tidak berencana menggunakan roket daur ulang lagi pada misi berikutnya. Hal ini karena roket tidak dirancang untuk digunakan lebih dari 2 kali, tetapi kedepannya perusahaan SpaceX akan merancang roket yang mampu digunakan untuk sepuluh kali bahkan lebih, guna mendapatkan perjalanan ruang angkasa yang lebih murah[2].
Misi selanjutnya dari SpaceX adalah meluncurkan roket Falcon Heavy yang merupakan roket terbesar dan terkuat di dunia saat ini. Falcon Heavy mempunyai kemampuan untuk mengangkut beban lebih dari 5 metrik ton (119.000 lb) atau setara dengan 737 pesawat jet termasuk penumpang, kru, bagasi, dan bahan bakar. Elon Musk yang merupakan CEO dari SpaceX dan Tesla mengatakan bahwa peluncuran perdana roket Falcon Heavy mungkin tidak berhasil, tetapi rencana untuk pengiriman Tesla Roadster (mobil listrik) hingga ruang angkasa akan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Elon Musk berharap mobil listrik yang dikirim melalui Falcon Heavy tersebut dapat melintasi ruang dalam sistem tatasurya hingga suatu saat dapat ditemukan oleh ras alien di masa mendatang.
Falcon Heavy dirancang sama seperti roket Falcon yang telah sukses sebelumnya, meskipun pada roket Falcon Heavy memiliki ukuran yang 3 kali lebih besar. Pada saat peluncuran roket ini nantinya, 2 roket pendorong utama (kiri dan kanan) akan dijatuhkan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan roket tengah, semuanya akan di daratkan kembali pada base station di permukaan bumi. Dua bagian roket utama akan mendarat di Cape Canaveral Air Force Station, dan satunya lagi di daratkan pada pelabuhan yang berupa drone kapal.
SpaceX memiliki dua pelabuhan kapal drone antariksa yang bersifat otonom yang digunakan sebagai ‘pad’ pengarah untuk pendaratan roket apabila roket akan turun dilaut. Dua belas dari tujuh belas pendaratan telah berhasil mendarat dengan selamat pada proses pendaratan drone. Kapal-kapal Drone merupakan bagian dari misi spaceX untuk dapat menggunakan kembali roket yang telah diluncurkan guna mengurangi biaya eksplorasi ruang angkasa.
Berikut video dari peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX,
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=wtdjCwo6d3Q[/embedyt]
Referensi:
- SpaceX, Company (http://www.spacex.com/about) diakses pada 4 Januari 2018
- MacAvoy, Jordan. 2017. “SpaceX Just Launched 10 Iridium Next Satellites into Earth’s Orbit“. Interesting Engineering, 23 Desember 2017 (https://interestingengineering.com/spacex-just-launched-10-iridium-next-satellites-into-earths-orbit) diakses pada 4 Januari 2018
- Miley, Jessica. 2018. “SpaceX Reveals Latest Images of Falcon Heavy, the World’s Most Powerful Operational Rocket“. Interesting Engineering, 3 Januari 2018 (https://interestingengineering.com/spacex-reveals-latest-images-of-falcon-heavy-the-worlds-most-powerful-operational-rocket) diakses pada 4 Januari 2018
- Rogers Shelby. 2017. “Elon Musk Shares First Photos of SpaceX’s Falcon Heavy Rocket“. Interesting Engineering, 21 Desember 2017 (https://interestingengineering.com/elon-musk-shares-first-photos-of-spacexs-falcon-heavy-rocket) diakses pada 4 Januari 2018
- Wall, Mike. 2018. “Behold! SpaceX’s 1st Falcon Heavy Rocket on the Launchpad (Photos, Video)“. Space.com, 3 Januari 2018 (https://www.space.com/39264-spacex-first-falcon-heavy-launchpad-photos-video.html?utm_source=notification) diakses pada 4 Januari 2018
Lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Sriwijaya, menekuni Kecerdasan Buatan, Machine Learning, Deep Learning, Sistem Kontrol, dan Robotika. Mencintai kegiatan membaca Paper Sains, Belajar, Menulis, dan Riset.