Ditulis Oleh Gede Wiratma Jaya
Hand sanitizer merupakan bahan antiseptik yang sering digunakan sebagai cairan pembersih tangan selain menggunakan sabun cuci tangan. Alasannya sederhana karena hand sanitizer lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana menggunakan wadah botol dan dapat mengurangi limbah cair sebagai akibat penggunaan sabun cuci tangan. Selain praktis, hand sanitizer memiliki keunggulan yaitu dapat membunuh kuman dan bakteri yang ada ditangan dengan waktu relatif cepat [1]. Hal ini dikarenakan hand sanitizer terdapat senyawa alkohol seperti etanol, propanol, dan isopropanol dengan konsentrasi  60% sampai dengan 80% dan senyawa fenol seperti triklosan dengan kadar 0,05% sampai dengan 2% [1]. Walaupun dapat memberikan efektivitas yang lebih baik dalam mematikan kuman dan bakteri namun penggunaan yang terlalu sering dapat mengakibatkan tangan menjadi iritasi dan kering [1,2]. Lalu apakah ada solusi sederhana untuk mengatasi kekurangan tersebut? Solusinya adalah menggunakan bahan alami seperti daun jambu biji sebagai hand sanitizer.
Daun jambu biji sendiri memiliki kandungan beberapa senyawa aktif seperti tanin, triterpenoid, flavonoid, dan saponin [3,4]. Senyawa aktif ini memberikan efek anti bakteri yang dapat menghambat laju perkembangan bakteri dengan cara merusak struktur membran sel bakteri [4]. Untuk meningkatkan potensi yang dimiliki daun jambu biji, inovasi barunya adalah dengan membuat produk olahan daun jambu biji yang akan diberi nama JANO Spray atau Jambu Nano Spray. Produk JANO Spray sendiri merupakan inovasi sederhana yang mengkombinasikan hasil ekstrasi daun jambu biji dalam bentuk cair dengan menambahkan nanopartikel perak (Ag) sebagai penambah daya untuk mematikan laju pertumbuhan bakteri yang ada di tangan. Oke sekarang kita coba pikirkan bersama, bagaimanakah cara mendapatkan nanopartikel Ag tersebut? Sintesis nanopartikel Ag pada umumnya menggunakan senyawa kimia yang berasal dari perak nitrat (AgNO3), kemudian disintesis dengan berbagai macam metode seperti metode reduksi [5], metode green synthesis [6], dan metode sol-gel [7]. Namun dalam proses sintesisnya masih menggunakan beberapa senyawa kimia tambahan sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Lalu apakah ada metode lain untuk mensintesis nanopartikel Ag?
Jawabannnya adalah menggunakan teknologi [Maaf Artikel Terpotong, baca selengkapnya di buku berikut (klik gambar)]