Sering kita mendengar ajakan untuk minum 8 gelas air putih dalam sehari. Namun, apakah jumlah ini berlaku untuk semua orang? Jawabannya adalah tidak selalu demikian. Lalu, seperti apa kebutuhan air minum kita sebenarnya?
Kebutuhan Air Minum yang Bervariasi
Ternyata, kebutuhan asupan cairan setiap individu sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada aktivitas fisik keseharian, cuaca, kondisi kesehatan, usia, dan kondisi kehamilan. Berikut adalah penjabaran terkait kebutuhan asupan cairan bergantung kondisi setiap individu:

Sumber: id.pinterest.com
- Aktivitas fisik: Orang yang aktif berolahraga atau bekerja di luar ruangan akan kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat, sehingga membutuhkan asupan air yang lebih banyak.
- Cuaca: Cuaca panas dan lembap dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat.
- Kesehatan: Kondisi kesehatan tertentu, seperti demam, diare, atau muntah, dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh. Namun, perlu diketahui bahwa penyakit tertentu seperti gangguan ginjal, tidak boleh minum banyak air, meskipun air mineral. Hal ini disebabkan karena ginjal sebagai alat filtrasi utama cairan tubuh dalam kondisi rusak.
- Usia: Antara bayi, anak-anak, dengan lansia memiliki persentase air dalam tubuh yang berbeda, sehingga kebutuhan cairannya pun berbeda.
- Kehamilan dan menyusui: Ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung perkembangan janin dan produksi ASI.
Bagaimana Mengetahui Kebutuhan Cairan Tubuh?
Selain terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan tubuh, terdapat tanda-tanda yang dapat menjadi petunjuk bahwa tubuh kita kekurangan cairan, seperti:
- Merasa haus
- Mulut dan bibir kering
- Urin berwarna gelap
- Pusing dan lemas
- Kulit kering
Tips Memenuhi Kebutuhan Cairan
Penting untuk kita memperhatikan kebutuhan asupan cairan sehari-hari, karena hal ini memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan produktivitas kita. Dalam upaya memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Minum air putih secara teratur: Sediakan botol minum dan isi ulang secara berkala.
- Konsumsi makanan yang mengandung banyak air: Buah-buahan dan sayuran seperti semangka, melon, dan mentimun mengandung banyak air.
- Perhatikan warna urin: Urin dapat menjadi indikator apakah seseorang terhidrasi dengan baik atau tidak. Semakin pekat warna urin menjadi tanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi. Apalagi ketika seseorang mengalami kencing disertai darah, sebaiknya segera tingkatkan asupan air minum dan konsultasikan ke tenaga medis.
Referensi
Finaka, A.W. 2023. Minum Air Butuh Berapa Gelas Sehari? Diakses pada 21 September 2024 dari https://indonesiabaik.id/infografis/minum-air-butuh-berapa-gelas-sehari
Lestari, dkk. 2018. Manajemen Cairan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis. Diakses pada 21 September 2024 dari
Mayo Clinic. 2022. Water: How much should you drink every day? Diakses pada 21 September 2024 dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/water/art-20044256