Kulit ikan tilapia atau yang biasa disebut sebagai ikan nila di Indonesia ternyata bermanfaat untuk menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit akibat luka bakar. Metode pengobatan luka bakar dengan menggunakan kulit ikan ini dilakukan tim dokter di sebuah wilayah di timur laut Brasil, Dr Jose Frota Institute Burns Unit di Fortaleza. Pengobatan diaplikasikan kepada salah satu karyawan restoran yang saat itu mengalami luka bakar akibat meledaknya tabung gas.
Para peneliti ini menemukan bahwa ternyata kulit ikan tilapia mengandung pelembap, kolagen dan lebih tahan dari penyakit. Padahal biasanya kulit ikan ini sering dibuang begitu saja, setelah dagingnya dikonsumsi. Sebelumnya, para dokter menggunakan kulit babi, maupun jaringan dari tubuh manusia, untuk mengobati luka bakar. Oleh karena itu, tim dokter mencoba melakukan perawatan luka bakar dengan menggunakan kulit ikan tilapia.
Hasilnya, setelah kulit ikan yang sudah kering itu diangkat, kulit yang terbakar itu berangsur sembuh. Dibutuhkan beberapa kali perawatan dengan kulit ikan tilapia untuk mengembalikan keadaan kulit yang rusak akibat terbakar tersebut. Selain dilihat dari pembiayaan penyembuhan yang tergolong merakyat, ternyata pasien merasa lebih nyaman. Karena tidak merasakan sakit lantaran harus rutin berganti perban,
Lalu apa sih yang terkandung di dalam kulit ikan tilapia tersebut? Sehingga sedemikian efisien dampak yang terjadi dengan teknik pengobatan sederhana ini? Mari kita simak penjabarannya.
Apa itu kolagen?
Kolagen merupakan serat protein berpola serabut yang memiliki fleksibilitas tinggi dan member kekuatan pada jaringan tulang serta jaringan lainnya, termasuk diantaranya kulit dan tendon (urat). Tersusun dari tiga lapisan helix dar tiga rantai α polipeptida. Biasa digunakan untuk kebutuhan kosmetik dan untuk mengurangi keriput pada wajah.
Oleh karena itu, ikan tilapia sangat berpotensi menjadi obat penyembuhan luka bakar yang dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.
Apakah kulit ikan tilapia memiliki rendemen yang proporsional untuk penyembuhan luka bakar?
Rendemen kolagen pada penelitian yang dilakukan mahasiswa Unievrsitas Diponegoro 0,94% (kulit). Kandungan pH mendekati netral kolagen kulit ikan yaitu 6,49; hasil morfologi dari kolagen yang dihasilkan menggunakan SEM adanya pori yang terlihat pada kolagen tulang ikan nila disebabkan adanya ruang antara serat kolagen. Sedangkan kolagen dari kulit dan sisik memiliki morfologi yang sama, yaitu berbentuk kotak-kotak kecil dan permukaannya halus tanpa pori.
Pada perlakuan asam asetat 0,5 M, kolagen memiliki proporsi asam amino dan suhu denaturasi yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan asam asetat 1,5 M, meskipun kemampuan mengembangnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Berdasarkan karakteristik kolagen dapat disimpulkan bahwa penggunaan 0,5 M asam asetat pada ekstraksi kolagen memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan 1,5 M asam asetat.
Berdasarkan hal ini maka tidak diragukan bahwa kulit ikan tilapia dapat menggantikan peran kulit babi atau jaringan kulit manusia yang notabene sudah mulai sulit didapatkan.
Bagaimana mengobati luka bakar dengan kulit ikan tilapia?
Mengobati luka bakar dengan kulit ikan tilapia ini tergolong mudah. Kulit ikan dipastikan aman setelah melewati proses sterilisasi dan pembekuan sehingga bersih dari bahaya kuman dan bakteri. Dan jika disimpan di lemari pendingin, kulit ikan tilapia akan bertahan hingga dua tahun. Kulit ikan tilapia yang sudah steril ditempelkan ke seluruh permukaan luka bakar, lalu dibungkus perban.
Untuk penanganan medis, kulit ikan tersebut langsung ditempelkan pada bagian yang terkena luka bakar. Lalu, ditutup menggunakan perban. Kelebihan berbalut kesederhanaan pun menyertai. Pasalnya, pasien tidak perlu menggonta-ganti perban sebagaimana penanganan menggunakan perban biasa.
Setelah sekiranya 10 hari, maka pasien sudah bisa dinyatakan melepas perban oleh dokter. Rasa sakit akibat luka bakar dikalim langsung berkurang dan mengurangi ketergantungan obat kimia (penahan sakit).
Cara kerja kulit ikan nila mengobati luka bakar
Ikan tilapia atau ikan nila yang biasa disebut di Indonesia merupakan salah satu ikan dengan kadar kolagen tinggi. Kadar kolagen yang tinggi tentu akan memberi kelembapan dan berguna mengganti jaringan kulit yang rusak. Kulit ini juga kaya akan omega 3 yang nerupakan antioksidan. Penggunaannya pun termasuk yang biokompatibel atau mampu menyesuaikan dengan kecocokan tubuh si penerima.
Menurut Achim Eichenlaaub selaku CEO Regal Springs Group bahwa ikan tilapia dari Indonesia termasuk ikan nila terbaik di dunia dan diakui dunia. Sehingga mendapat perdikat terbaik. Patutlah kita bangga dengan sumber daya alam Indonesia yang bukan hanya melimpah. Tapi juga memiliki kualitas yang baik.
Referensi:
- https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/terapi-kulit-ikan-untuk-luka-bakar
- Retno Ayu Kurniasih, dkk. 2019. KARAKTERISTIK KOLAGEN DARI TULANG, KULIT, DAN SISIK IKAN NILA. Semarang: Universitas Diponegoro. (http://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/28832/18175)
- https://warstek.com/2019/10/21/limbah-sisik-ikan-bisa-digunakan-sebagai-bahan-kosmetik/