Oleh: Bahaul Fahmi Al Haq
Industri karet merupakan salah satu industri yang mengalami laju pertumbuhan yang besar. Tingginya produksi karet menyebabkan adanya peningkatan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Produk sampingan berupa limbah cair yang apabila tidak ditangani terlebih dahulu akan membahayakan lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya.
Salah satu parameter atau indicator dari air yang tercemar adalah angka COD (Chemical Oxygen Demand). Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. COD dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter. Selain angka COD , warna dari air juga dapat menjadi penanda jika air tersebur tercemar atau tidak.
Limbah cair industri karet cenderung memiliki angka COD yang tinggi dan memiliki warna yang pekat dan gelap. Perlu dilakukan penanganan limbah tersebut karena dapat membunuh makluk hidup dan menimbulkan bau menyengat bila dibuang kelingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut sebelum dibuang ke lingkungan. Telah banyak metode yang digunakan untuk menangani limbah tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fase materi yang keempat yaitu Plasma.
Plasma merupakan kondisi gas terionisasi yang terjadi di alam seperti halilintar dan aurora. Namun, plasma juga dapat dibuat yakni dengan memberikan aliran listrik dengan tegangan yang tinggi. Kondisi ini yang digunakan untuk mendegradasi limbah cair dari industry industri karet. Tegangan yang diberikan menyebabkan kuat arus yang akan membuat terbentuknya electron. Hal ini menyebabkan meningkatnya spesies aktif seperti •O , •OH, dan H2O2 yang berperan penting dalam mendegradasi limbah. Metode ini sangat efektif karena dapat menurunkan kadar COD sampai 74% pada tegangan 13 kV [1]. Angka tersebut cukup tinggi mengingat penggunaan teknologi plasma tidak melibatkan penggunaan bahan kimia tambahan dan memerlukan waktu yang sangat singkat. Sehingga dapat menghemat biaya dan waktu serta instalasi peralatan yang lebih kecil dari pengolahan sebelumnya.
Referensi
[1] Universitas Diponegoro. 2017. Penyisihan COD Dan Bod Limbah Cair Industri Karet Dengan Sistemvertical Roughing Filtration (VRF) Dan Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD). Diakses dari : http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan pada tanggal 23 Mei 2018