Mengenal Macam-macam Logical Fallacy atau Cacat Logika – Bagian 2

Logical Fallacy atau kecacatan dalam berlogika adalah kesalahan menyusun logika pada sebuah ujaran yang terlontar oleh manusia. Sehingga terdapat ketidaksinambungan […]

Logical Fallacy atau kecacatan dalam berlogika adalah kesalahan menyusun logika pada sebuah ujaran yang terlontar oleh manusia. Sehingga terdapat ketidaksinambungan antara premis dan kesimpulan. Premis sendiri berarti kalimat yang mengandung ide pokok dan dalam argumen. Premis adalah hal yang penting dalam suatu argumen karena ia yang menentukan bagaimana kesimpulan itu terbentuk baik oleh kita sendiri, lawan bicara, dan orang atau audiens yang mendengarkan.

Jika sebelumnya kita sudah membahas strawman, the fallacy-fallacy, tu quoque, dan loaded question. Kali ini kita akan membahas logical fallacy yang lain. Apa sajakah itu?

False Cause

False Cause adalah suatu bentuk kecacatan logika berupa mencocoklogikan satu kejadian dengan kejadian lain dan menjadikan dua kejadian tersebut adalah suatu sebab-akibat. Padahal beberapa kejadian biasa terjadi secara kebetulan dan tidak ada korelasi antar keduanya.

Contoh: Beberapa tahun terakhir jumlah sampah di Jakarta meningkat. Dan akhir-akhir ini banyak orang lebih memilih memakai sepeda dibandingkan motor. Jadi orang berasumsi bahwa peralihan orang dari yang memakai motor menjadi pemakai sepeda yang menyebabkan jumlah sampah di Jakarta. Padahal korelasi antar keduanya tidak ada namun biasa dijadikan alasan dan argumen agar terlihat konkrit.

Slippery Slope

Slippery slope adalah suatu bentuk cacat logika yang mana ketika kita membiarkan suatu hal terjadi atau dilakukan, maka kejadian selanjutnya pasti akan terjadi. Oleh karenanya kejadian pertama tidak boleh terjadi untuk mencegah kejadian kedua yang tidak diinginkan. Bentuk cacat logika yang ini terkadang tidak berdasarkan data yang kuat dan lebih sering kepada hipotesa dan asumsi pribadi yang bertujuan agar membuat bingung logika lawan dan pembaca.

Contoh: Aline berpikir bahwa jika gerbong kereta khusus perempuan ada, maka kita harus membuat gerbong khusus laki-laki, gerbong khusus banci, gerbong khusus transgender, dan semacamnya.

Personal Incredulity

Personal Incredulity atau kebingungan personal/pribadi adalah suatu bentuk cacat logika yang terjadi atau dicetuskan orang ketika ia tak memahami sesuatu karena ia tidak mampu atau belum menguasai hal itu atau ia merasa hal itu susah ia pahami maka hal itu diklaim menjadi tidak benar. Hal ini biasa terjadi pada orang-orang yang membantah teori sains atau kaum-kaum yang tidak suka dan tidak setuju dengan penjelasan sains dan ia tak memiliki argumen yang kuat untuk membalasnya.

Contoh:

“Bagaimana menurutmu tentang integral parsial?”

“Aku merasa itu ilmu yang salah dan cenderung mengada-ada.”

“Kenapa?”

“Karena aku tidak bisa memahaminya. Bukankah ilmu berguna untuk membuat hidup kita mudah, bukannya sulit?”

Burden of Proof

Burden of Proof adalah suatu bentuk cacat logika yang mana saat kamu mengeluarkan pernyataan yang salah, dan orang membantahnya. Namun karena orang tidak bisa membantah klaim atau pernyataan kamu, maka otomatis orang itu salah dan pernyataan kamu benar. Letak membuktikan klaim dan pernyataan itu ada pada sang pembuat klaim. Bukan menyuruh orang lain membuktikannya.

Contoh:

“Tahu gak bahwa sebenarnya bumi beberapa tahun kedepan akan bertabrakan dengan Jupiter?”

“Ah masa? Ngarang saja. Memang apa buktinya?”

“Memang kamu bisa membuktikannya?”

“Enggak juga sih.”

“Nah berarti pernyataanku benar.”

Referensi:

https://yourlogicalfallacyis.com/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *