Miss V Tembus Ke Anus? Metode Ini Harapan Perempuan

Oleh: Ricky Jenihansen B. Gambar 1. Dr Denis Mukwege melakukan pemeriksaan di bangsal fistula dan mengunjungi pasien di samping tempat tidurnya […]

blank

Oleh: Ricky Jenihansen B.

blank

Gambar 1. Dr Denis Mukwege melakukan pemeriksaan di bangsal fistula dan mengunjungi pasien di samping tempat tidurnya

Cedera fistula didefinisikan sebagai cedera yang menyebabkan munculnya saluran antar bagian tubuh, sementara cedera fistula urogenital merupakan cedera pada saluran miss v yang menyebabkan saluran miss v menembus hingga ke anus atau kandung kemih yang sering terjadi saat proses melahirkan.  Cedera itu bisa mengakibatkan kebocoran urin konstan melalui miss v atau bahkan kotoran dari anus keluar melalui miss v.

Kasus ini mungkin memang sangat jarang ditemui di negara-negara maju atau negara industri lainnya yang telah memiliki perawatan kesehatan yang sudah memadai, namun tidak dengan negara-negara miskin yang minim teknologi dan tenaga medis di mana perawatan untuk fistula belum memadai dan sumber daya perawatan kesehatan yang masih langka, cedera fistula berpotensi menimbulkan bencana.

Salah satu masalahnya yang sering dijumpai adalah dokter tidak memiliki cara untuk mengukur tingkat cedera fistula urogenital untuk melakukan perawatan yang tepat, akibatnya cedera fistula urogenital menjadi bencana bagi perempuan karena terlambat mendapatkan penanganan atau tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Oleh karena itu, tim ilmuwan dari University of Michigan Nursing School yang dipimpin oleh Janis Miller baru-baru ini telah mengembangkan metode “scoring fistula injury” yang akan memandu dokter untuk menentukan perawatan. Mereka dapat melakukan perawatan sendiri atau merujuknya ke spesialis.

Metode itu disebut Skor Panzi, dapat membantu dokter memprediksi keberhasilan operasi dan menentukan cara untuk pengobatannya. Miller mengklaim, metode tersebut akurat dan ia berharap dapat digunakan secara luas nantinya.

blank

Gambar 2.Janis M Miller, Research Associate Professor, Department of Obstetrics and Gynecology, U-M Medical School

Dalam banyak kasus, perempuan di negara miskin harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan perawatan medis dan sementara itu sudah banyak jaringan yang mulai mati. Semakin banyak jaringan mati, maka semakin sulit fistula diperbaiki yang akan menjadi bencana sosial dan fisik bagi perempuan tersebut.

Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Internasional Gynecology and Obstetrics “Panzi score as a parsimonious indicator of urogenital fistula severity derived from Goh and Waaldijk classifications,” pada 28 april 2018.

blank

Gambar 3 Foto udara Rumah Sakit Panzi (pojok kanan), tempat perlindungan di Bukavu (Kongo) untuk wanita dengan fistula vesikovaginal dan untuk korban kekerasan berbasis gender

Dalam penelitian observasional itu melibatkan 837 wanita dengan cedera fistula urogenital yang dirawat di Rumah Sakit Panzi, Republik Demokratik Kongo atau klinik penjangkauannya di Republik Demokratik Kongo antara 1 September 2013, dan 31 Desember 2014.

Tingkat keparahan fistula dinilai oleh Goh dan Waaldijk, rekan peneliti dalam studi tersebut. Metode regresi logistik atau metode pendekatan statistik untuk memprediksi kemungkinan digunakan untuk menentukan karakteristik fistula yang dapat memprediksi kegagalan operasi dan untuk memverifikasi Skor Panzi yang baru didapatkan.

Karakteristik fistula itu kemudian digunakan untuk membangun Skor Panzi yang bervariasi dari skor 3 hingga 0 atau disebut fistula minor yang masih memungkinkan dilakukan perawatan sendiri. Kemudian untuk setiap peningkatan skor di atas 0, kemungkinan kegagalan bedah meningkat hingga skor tertinggi yang merekomendasikan untuk perempuan dirujuk ke spesialis.

Skor Panzi dari fistula urogenital memberikan skor data-driven atau data yang paling menentukan untuk pengambilan keputusan, sederhana, komprehensif, parsimoni atau ringkas. Dapat digunakan untuk melaporkan data grup atau kelompok, menyediakan data berkelanjutan untuk statistik tingkat tinggi, dan untuk menyelesaikan masalah utama seperti merujuk perempuan ke rumah sakit sesuai dengan kompleksitas fistula.

Referensi

  1. Mukwege, D., Peters, L., Amisi, C., Mukwege, A., Smith, AR., dan Miller, J. 2018. Panzi Score as a Parsimonious Indicator of Urogenital Fistula Severity Derived from Goh and Waaldijk Classifications. Diakses dari : https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/ijgo.12514
  2. University of Michigan. 2018. New Hope for Women With Fistula Injuries. Diakses dari: https://www.eurekalert.org/pub_releases/2018-05/uom-nhf052118.php pada tanggal 23 Mei 2018

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.