Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Di balik orbit Neptunus yang dingin, tata surya kita menyimpan banyak misteri yang belum terungkap. Baru-baru ini, para astronom mengumumkan penemuan 2017 OF201, sebuah planet katai misterius dengan orbit yang begitu ekstrem sehingga membuatnya menjadi salah satu objek trans-Neptunus (TNO) paling jauh yang pernah ditemukan. Dengan ukuran sekitar 470-820 kilometer, benda beku ini mengorbit Matahari dengan jarak terjauh mencapai 838 unit astronomi (AU), hampir 30 kali lebih jauh dari Neptunus, dan membutuhkan waktu lebih dari 25.000 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Matahari.
Karakteristik Orbit yang Mengagumkan
2017 OF201 memiliki orbit yang begitu ekstrem sehingga menempatkannya dalam kelas khusus objek trans-Neptunus. Perihelionnya di 45 AU berarti saat berada di titik terdekat, jaraknya hanya 4 AU lebih jauh dari Pluto, namun aphelionnya yang mencapai 838 AU membuatnya menjelajahi wilayah yang 28 kali lebih jauh dari Neptunus. Perbandingan ini setara dengan benda yang bergerak dari orbit Pluto ke jarak hampir tiga perempat tahun cahaya dari Matahari.
Yang benar-benar membedakan 2017 OF201 adalah eksentrisitas orbitnya yang mencapai 0,95 – salah satu yang tertinggi di tata surya. Angka ini berarti orbitnya berbentuk elips yang sangat pipih, hampir menyerupai parabola. Sebagai perbandingan, orbit Pluto hanya memiliki eksentrisitas 0,25, sementara Sedna yang sebelumnya memegang rekor memiliki eksentrisitas 0,85. Orbit semacam ini menunjukkan bahwa 2017 OF201 mengalami gangguan gravitasi yang sangat kuat di masa lalu.
Periode orbit 2017 OF201 yang mencapai 25.000 tahun juga termasuk yang terpanjang di antara objek tata surya yang diketahui. Periode ini 1.000 kali lebih lama dari periode orbit Neptunus dan 5 kali lebih lama dari Sedna. Artinya, sejak peradaban Mesopotamia kuno hingga sekarang, objek ini baru menyelesaikan sekitar 0,3% dari orbit lengkapnya. Periode yang sangat panjang ini membuat pengamatan terhadap objek tersebut menjadi sangat berharga. Keunikan orbit 2017 OF201 tidak hanya terletak pada parameter fisiknya, tetapi juga pada implikasi ilmiah yang dibawanya. Orbit semacam ini bisa menjadi bukti langsung adanya gangguan dinamis besar di masa lalu tata surya, mungkin dari planet yang belum ditemukan atau bintang yang lewat. Studi lebih lanjut tentang orbit ini dapat mengungkap petunjuk penting tentang lingkungan pembentukan tata surya 4,5 miliar tahun lalu.
Asal-usul orbit ekstrem 2017 OF201 terus membingungkan para ilmuwan, dengan beberapa teori utama yang saling bersaing. Teori paling populer menyatakan bahwa objek ini mungkin mengalami interaksi gravitasi yang kuat dengan Neptunus yang sedang bermigrasi pada masa awal tata surya, sekitar 4 miliar tahun lalu. Teori alternatif mengusulkan bahwa bintang-bintang tetangga yang lewat dalam jarak dekat mungkin memberikan gangguan gravitasi yang cukup untuk menciptakan orbit yang begitu eksentrik. Yang lebih menarik lagi, beberapa model menunjukkan bahwa 2017 OF201 mungkin berasal dari Awan Oort dalam, kemudian terlempar ke orbitnya yang sekarang melalui serangkaian interaksi kompleks.
Metode penemuan 2017 OF201 yang unik melalui analisis data arsip telah membuka pendekatan baru dalam astronomi. Teknik ini memungkinkan para ilmuwan untuk “menambang” data observasi lama dengan algoritma canggih untuk menemukan objek-objek yang sebelumnya terlewatkan. Pendekatan semacam ini sangat berharga karena objek seperti 2017 OF201 hanya terlihat jelas saat berada dekat perihelionnya, yang terjadi kurang dari 1% dari total waktu orbitnya. Dengan metode ini, diperkirakan masih banyak objek serupa yang menunggu untuk ditemukan dalam data arsip berbagai observatorium di seluruh dunia.
Baca juga: Olympus Mons, Gunung Tertinggi Di Tata Surya
Perbandingan Jarak Beberapa Objek TNO
Berikut ini merupakan perbandingan jarak beberapa objek TNO yang perlu di ketahui:
| Nama | Perkiraan Diameter | Jarak Rata-Rata Dari Matahari | Orbit |
| Pluto | -+ 2376 KM | -+ 39 AU | 248 Tahun |
| Eris | -+ 2326 KM | -+ 68 AU | 558 Tahun |
| Sedna | -+ 1000 KM | -+ 506 AU | -+ 11.400 Tahun |
| 2017 OF201 | -+ 700 KM | 44,5 – 1600 AU | -+ 25.000 Tahun |

Petunjuk untuk Misteri Planet Sembilan
Keberadaan 2017 OF201 menambah kompleksitas pencarian Planet Sembilan yang telah berlangsung puluhan tahun. Objek ini menunjukkan karakteristik orbit yang tidak sepenuhnya sesuai dengan model prediksi keberadaan Planet Sembilan, memberikan tantangan baru bagi para astronom. Meskipun beberapa ETNO lain menunjukkan pengelompokan orbit yang mendukung hipotesis Planet Sembilan, 2017 OF201 justru memiliki orientasi orbit yang berbeda, seolah-olah “memberontak” terhadap pola yang diharapkan.
Penemuan terbaru ini memicu perdebatan baru di kalangan ilmuwan planet. Beberapa peneliti berpendapat bahwa 2017 OF201 mungkin menjadi bukti bahwa mekanisme lain selain Planet Sembilan bisa menjelaskan orbit ETNO. Teori alternatif mengusulkan bahwa kombinasi gravitasi beberapa objek kecil di Sabuk Kuiper atau pengaruh bintang yang lewat miliaran tahun lalu mungkin cukup untuk menciptakan orbit eksentrik seperti yang dimiliki 2017 OF201.
Namun, pendukung teori Planet Sembilan tidak serta merta menyerah. Mereka berargumen bahwa 2017 OF201 mungkin merupakan korban dari interaksi gravitasi kompleks antara Planet Sembilan dengan objek-objek lain di tepi tata surya. Beberapa simulasi komputer menunjukkan bahwa planet hipotetis tersebut bisa menciptakan berbagai pola orbit yang berbeda, termasuk orbit seperti 2017 OF201, tergantung pada waktu dan kondisi interaksinya.
Terlepas dari kontroversi ini, 2017 OF201 tetap menjadi objek penting dalam pencarian Planet Sembilan. Setiap penemuan objek baru di wilayah ini membantu para astronom mempersempit area pencarian dan menyempurnakan model prediksi mereka. Jika Planet Sembilan benar-benar ada, objek-objek seperti 2017 OF201 mungkin sedang menuntun kita perlahan-lahan ke arahnya.
Baca juga: Penemuan Molekul Hidroksil di Asteroid Psyche: Apa Artinya bagi Evolusi Tata Surya?
Keluarga Planet Katai yang Terus Bertambah
2017 OF201 kini tercatat sebagai anggota baru dalam keluarga eksklusif planet katai tata surya, bergabung dengan Pluto, Eris, Makemake, Haumea, dan Sedna. Yang membedakannya adalah rekor jarak orbitnya yang ekstrem, melampaui Sedna sebagai planet katai dengan orbit terluas yang diketahui. Meski ukurannya lebih kecil dari Pluto, dengan diameter diperkirakan antara 470-820 km, 2017 OF201 memenuhi semua kriteria sebagai planet katai: mengorbit Matahari, memiliki massa cukup untuk membentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat), tetapi belum “membersihkan” lingkungan orbitnya.
Keunikan 2017 OF201 tidak hanya terletak pada orbitnya, tetapi juga pada waktu penemuannya yang kebetulan. Objek ini mencapai perihelionnya pada tahun 1930, tahun yang sama ketika Clyde Tombaugh menemukan Pluto. Saat ini, 2017 OF201 sedang menjauhi Matahari dan tidak akan kembali ke titik terdekatnya hingga lebih dari 25.000 tahun lagi. Periode orbit yang luar biasa panjang ini menjadikannya salah satu objek dengan gerakan paling lambat yang pernah diamati di tata surya.
Penemuan 2017 OF201 juga menyoroti keragaman yang menakjubkan di antara planet-planet katai. Mulai dari Pluto dengan atmosfer tipisnya, Eris yang sangat reflektif, hingga 2017 OF201 yang beku dan jauh, masing-masing menyimpan cerita unik tentang pembentukan dan evolusi tata surya. Keragaman ini mempertanyakan kembali klasifikasi planet dan memperkaya pemahaman kita tentang populasi objek di wilayah trans-Neptunus.
Dengan diperkirakan masih ada puluhan hingga ratusan planet katai lain yang belum ditemukan di tepi tata surya, 2017 OF201 mungkin hanya merupakan puncak gunung es. Setiap penemuan baru tidak hanya menambah daftar anggota keluarga planet katai, tetapi juga memberikan petunjuk berharga tentang proses dinamis yang membentuk tata surya kita miliaran tahun lalu.

Penutup
Penemuan 2017 OF201 mengingatkan kita bahwa tata surya masih menyimpan banyak misteri, terutama di wilayah tepinya yang gelap dan dingin. Setiap objek baru yang ditemukan di wilayah ini tidak hanya menambah daftar anggota tata surya kita, tetapi juga memberikan petunjuk berharga tentang sejarah pembentukannya yang kacau miliaran tahun lalu. Meski pencarian Planet Sembilan masih belum membuahkan hasil, objek-objek seperti 2017 OF201 terus memacu perkembangan teknologi observasi dan pemahaman kita tentang dinamika tata surya. Siapa tahu, di balik orbit 2017 OF201 yang sudah sangat jauh itu, masih ada dunia-dunia lain yang menunggu untuk ditemukan, siap menulis ulang buku teks astronomi sekali lagi.
Sumber:
- https://www.liputan6.com/global/read/6033570/astronom-umumkan-planet-katai-baru-dari-tepi-tata-surya?page=2 Terakhir akses: 29 Mei 2025.
- https://langitselatan.com/2025/05/25/2017-of201-planet-katai-baru-dalam-keluarga-tata-surya/ Terakhir akses: 29 Mei 2025.
- https://mediaindonesia.com/teknologi/775336/2017-of201-planet-kecil-misterius-yang-mengorbit-di-ujung-tata-surya Terakhir akses: 29 Mei 2025.

