Halo, semoga kita diberikan kesehatan selalu. Kali ini kami akan memberikan sedikit info bahwa varian baru hasil mutasi Omicron kembali muncul. Varian tersebut bernama Arcturus atau XBB.1.16. Hal ini membuat kasus Covid 19 kembali melonjak tinggi.
Bagaimana Asal Mulanya?
Diketahui bahwa, varian ini merupakan hasil mutasi dari Omicron. Menurut laporan WHO, varian XBB.1.16 itu merupakan hasil rekombinan strain dari sublineage BA.2.10.1 dan BA.2.75. Nah, keduanya tersebut masih satu keluarga dengan varian Omicron.
Varian XBB.1.16 pertama kali diidentifikasi pada 23 Januari 2023 silam. Status varian tersebut adalah Variant Under Monitoring. Dokter Anurag Agrawal menerangkan bahwa terdapat kemungkinan bahwa varian Arcturus muncul akibat kadar imunitas masyarakat (herd immunity) menurun.
Apakah Varian Ini Menular?
Perlu diketahui bahwa varian XBB.1.16 memiliki sifat khas yaitu mudah menular tapi tidak mematikan sebagaimana yang diungkap Dr. Jugal Kishore. Untuk itu, beberapa orang dengan komorbid atau lansia tergolong dalam kelompok berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelompok tersebut penting di berikan vaksin booster. Dr Richa Sareen pun menyarankan pada orang-orang tersebut untuk memakai masker di tempat ramai.
Selain kelompok tersebut, anak-anak juga berpotensi terpapar varian ini. Kasus positif Covid pada anak di bawah usia 12 tahun juga meningkat di India. Dokter spesialis anak di India, Dr. Vipin Vashishtha, mengatakan untuk pertama kalinya dalam enam bulan kasus Covid pada anak meningkat. Hasil pengamatan sementara, gejala yang dialami anak-anak itu antara lain demam tinggi, batuk, dan mata merah (peradangan konjungtiva) yang gatal dan menyebabkan mata terasa lengket. Nah ini juga merupakan gejala infeksi Adenovirus yang sedang menyebar luas di India.
Bagaimana Gejalanya?
Dokter Randeep Guleria menerangkan bahwa gejala Arcturus tersebut mirip dengan flu. Kemenkes India mengungkapkan ada 3 gejala utama infeksi varian Arcturus, yaitu
- sulit bernapas
- demam tinggi
- batuk parah.
Selain itu, ada gejala lain yang berpotensi menjadi gejala Arcturus, yaitu:
- Konjungtivitis
- Demam
- Batuk
- Pilek
- Nyeri Sendi
- Sakit Kepala
- Sakit Tenggorokan
- Nyeri Badan
Bagaimana Penyebarannya?
Dalam beberapa waktu terakhir India mengalami lonjakan jumlah kasus Covid akibat subvarian baru tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan India, dilaporkan 1.590 kasus Covid-19 terjadi hanya pada 1 hari pada hari Sabtu, 25 Maret 2023. Di Indonesia sendiri menurut kementerian kesehatan terdapat tujuh laporan kasus Covid-19 subvarian Omicron Arcturus, per hari Senin tanggal 17/4/2023 lalu.
Selain India, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kenaikan kasus Covid 19 subvarian Arcturus di 28 negara lainnya, termasuk Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia.
Penutup
Untuk menekan angka penyebaran Covid 19, memang di haruskan untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi anjuran pemerintah. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber :
- https://www.rctiplus.com/news/detail/gaya-hidup/3523671/asal-usul-munculnya-varian-arcturus-berasal-dari-mutasi-omicron, Terakhir akses: 9 Mei 2023
- https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230418121816-33-430932/covid-19-varian-baru-arcturus-muncul-waspada-gejala-di-mata Terakhir akses: 9 Mei 2023
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cmjzgy1vezko Terakhir akses: 9 Mei 2023
Mahasiswa STT Terpadu Nurul Fikri yang menyukai IT, Web Desain, Sains, dan Astronomi.