Narcissistic Personality Disorder: Ketika Narsis Dapat Berbahaya Bagi Diri dan Orang Lain

Kita sering mendengar istilah “narsis” dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang terlalu mementingkan diri sendiri atau selalu ingin menjadi […]

npd

Kita sering mendengar istilah “narsis” dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang terlalu mementingkan diri sendiri atau selalu ingin menjadi pusat perhatian. Ternyata kondisi psikologis ini dapat memberi dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi psikologis yang kompleks dan serius bagi kepribadian seseorang. NPD adalah pola kepribadian dengan rasa superioritas yang berlebihan, kebutuhan akan pengakuan yang tinggi, dan kurangnya empati terhadap orang lain.

Apa itu Narcissistic Personality Disorder?

Menurut American Psychiatric Association (APA), NPD adalah gangguan kepribadian yang dengan pola perilaku yang khas, yaitu:

  • Rasa superioritas: Orang dengan NPD seringkali merasa lebih unggul daripada orang lain. Mereka mungkin membesar-besarkan prestasi mereka atau memiliki fantasi tentang kesuksesan yang tak terbatas.
  • Kebutuhan akan pengakuan: Mereka sangat bergantung pada pujian dan perhatian dari orang lain. Kritik, bahkan yang konstruktif, dapat bernilai negatif bagi penderita gangguan kepribadian ini.
  • Kurangnya empati: Orang dengan NPD sering kesulitan memahami dan peduli terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
  • Sense of entitlement (perasaan berhak yang tinggi): Mereka merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa dan sering memiliki harapan yang tidak realistis terhadap orang lain.

Sumber: id.pinterest.com

Apa Penyebab Seseorang Menderita NPD?

Penyebab pasti kelainan kepribadian ini masih belum sepenuhnya dipahami secara pasti. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:

  • Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian ini mungkin dapat menjadi pengaruh terbentuknya NPD.
  • Lingkungan: Pengasuhan yang terlalu permisif atau terlalu kritis di masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada perkembangan NPD.
  • Faktor neurobiologis: Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur otak pada orang dengan kepribadian ini.

Dampak NPD Bagi Diri Sendiri dan Orang Di Sekitarnya

NPD dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, baik bagi mereka sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

  • Masalah dalam menjalin hubungan: Orang dengan NPD sering mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat karena mereka cenderung memanipulasi orang lain dan tidak menghargai perasaan orang lain.
  • Masalah di tempat kerja: Kemungkinan untuk sulit bekerja sama dengan orang lain dan sering mengalami konflik dengan atasan atau rekan kerja, dapat dialami oleh penderita NPD.
  • Masalah kesehatan mental: NPD sering berkaitan dengan masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi dan kecemasan.

Jenis-jenis Narcissistic Personality Disorder

Berdasarkan jurnal berjudul “Narcissistic Personality Disorder: Are Psychodynamic Theories and the Alternative DSM-5 Model for Personality Disorders Finally Going to Meet?”, terdapat dua bentuk utama dari kelaian kepribadian ini, yaitu narsisme grandios dan narsisme rentan.

  1. Narsisme Grandios: Individu dengan jenis ini menunjukkan sikap arogan, merasa dirinya lebih baik dan sering mencari perhatian berlebih dari orang lain. Mereka cenderung tidak menunjukkan empati dan menganggap relasi hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
  2. Narsisme Rentan: Pada sisi lain, narsisme rentan justru ditandai dengan rasa malu berlebihan, rendah diri, dan ketergantungan emosional terhadap penilaian orang lain. Individu dalam kelompok ini mungkin tampak lebih tertutup, tetapi masih memiliki kebutuhan mendalam untuk pengakuan eksternal.

Meskipun demikian, diagnosis NPD hanya menjadi wewenang profesional kesehatan mental, berdasarkan wawancara klinis dan evaluasi perilaku.

Integrasi Model DSM-5 dan Teori Psikodinamik

Jurnal ini mengeksplorasi penggunaan Alternative DSM-5 Model for Personality Disorders (AMPD), yang menawarkan pendekatan dimensional dalam mendiagnosis NPD. Model ini menilai empat elemen utama dalam penilaian kepribadian: identitas, pengarahan diri, empati, dan keintiman. Hasilnya memperlihatkan bahwa pasien NPD mengalami gangguan dalam pemahaman diri dan hubungan interpersonal, termasuk kesulitan dalam merasakan atau memahami perasaan orang lain.

Selain itu, teori psikodinamik menambahkan perspektif mengenai bagaimana kebutuhan narsistik berkembang sejak masa kanak-kanak melalui interaksi emosional dengan orang tua atau figur penting lainnya. Kurangnya pemenuhan emosional di masa kecil dapat menyebabkan perkembangan narsisme patologis di kemudian hari.

Perbedaan Narsistik dengan Rasa Percaya Diri

Mungkin terdapat pertanyaan, bagaimana membedakan rasa percaya diri yang sehat dengan narsistik? Penelitian dalam jurnal “Narcissism and Self-Esteem: A Nomological Network Analysis” menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara keduanya dalam berbagai aspek psikologis dan sosial.

Hubungan dengan Kepribadian dan Psikopatologi

Orang dengan narsistik cenderung menunjukkan ekstraversi tinggi dan rendah dalam agreeableness atau keterhubungan sosial, yang berarti mereka lebih mementingkan pencapaian diri daripada hubungan harmonis dengan orang lain. Percaya diri berhubungan dengan stabilitas emosional dan berperan sebagai faktor pelindung terhadap gangguan internal seperti depresi. Sebaliknya, narsistik lebih rentan terhadap perilaku agresif dan risiko gangguan eksternal seperti psikopati.

Sikap terhadap Orang Lain

Narsistik seringkali terkait dengan sikap merendahkan dan perilaku kompetitif, dimana individu narsistik memandang dunia sebagai permainan “zero-sum” (menang-kalah). Mereka ingin dipuji dan menganggap diri istimewa daripada orang lain.
Individu yang percaya diri, sebaliknya, tidak memerlukan pembuktian dengan merendahkan orang lain. Mereka dapat menghargai diri sendiri sekaligus mengakui kelebihan orang lain.

Perkembangan dan Dampak Sosial

Narsistik berkembang dari pengalaman masa kecil tertentu, seperti pengasuhan yang terlalu memanjakan atau mengabaikan. Ini juga terkait dengan kebutuhan untuk mempertahankan citra diri yang tinggi, bahkan dengan cara-cara manipulatif. Sementara itu, percaya diri berkembang dari pengalaman positif dan dukungan sosial, seperti pengasuhan yang penuh perhatian dan komunikasi terbuka dengan orang tua.

Perilaku Adaptif vs. Maladaptif

Percaya diri cenderung berfungsi sebagai mekanisme adaptif yang membantu individu berinteraksi secara sehat dengan lingkungan. Ini mendorong prestasi dan hubungan interpersonal yang positif. Narsistik lebih sering menghasilkan perilaku maladaptif, seperti agresi, manipulasi, dan eksploitasi, terutama ketika individu menghadapi ancaman terhadap egonya.

Narsistik Tidak Sama dengan Percaya Diri yang Sehat

Meskipun narsistik dan percaya diri tampak mirip dalam hal persepsi positif terhadap diri sendiri, keduanya berbeda dalam aspek psikologis yang mendasarinya. Narsistik cenderung mengarah pada sikap grandiositas dan perilaku yang menghambat hubungan sosial, sedangkan percaya diri mendukung kesejahteraan psikologis dan hubungan interpersonal yang sehat. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk mengembangkan interaksi sosial yang positif dan mencegah potensi dampak negatif narsisistik dalam kehidupan sehari-hari.

Pengobatan NPD

Pengobatan NPD biasanya melibatkan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini bertujuan untuk membantu individu dengan NPD mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengelola gejala yang menyertai, seperti depresi atau kecemasan.

Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang kompleks dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang. Penting bagi penderita NPD untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Dengan pengobatan yang tepat, individu dengan NPD dapat belajar untuk mengelola gejala mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Referensi

American Psychiatric Association. 2022. What is Narcissistic Personality Disorder? Diakses pada 31 Oktober 2024 dari https://www.psychiatry.org/news-room/apa-blogs/what-is-narcissistic-personality-disorder

Hyatt, et al. 2018. Narcissism and self-esteem: A nomologicalnetwork analysis. Diakses pada 31 Oktober 2024 dari

Schalkwijk, et al. 2021. Narcissistic Personality Disorder: Are Psychodynamic Theories and the Alternative DSM-5 Model for Personality Disorders Finally Going to Meet?Diakses pada 31 Oktober 2024 dari https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2021.676733/full

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top