Ditulis oleh Tegar Jailani, Muhammad Azwin Zarir, dan M.Faqih Al-Mubarok*
Naturalisasi pemain sepak bola telah menjadi strategi penting di banyak negara, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tim nasional. Kebijakan ini memungkinkan pemain asing yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia, seperti garis keturunan atau kontribusi khusus, untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan memperkuat Timnas Garuda. Namun, meskipun membawa dampak positif, kebijakan ini tidak lepas dari kontroversi dan tantangan.
Sejarah dan Dasar Hukum Naturalisasi
Naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia bukanlah fenomena baru. Sejak tahun 1950-an, kebijakan ini sudah diterapkan dengan Arnold van der Vin sebagai pemain naturalisasi pertama. Namun, kebijakan ini sempat terhenti karena dinamika politik pada masa itu. Baru pada 2010, era baru naturalisasi dimulai kembali dengan Cristian Gonzales sebagai pelopornya.
Dasar hukum naturalisasi diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Proses ini memungkinkan seseorang untuk menjadi WNI melalui permohonan resmi dengan memenuhi syarat tertentu, seperti usia minimal 18 tahun, tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut, dan tidak memiliki kewarganegaraan ganda.
Dampak Positif Naturalisasi
- Peningkatan Kualitas Permainan Timnas
Pemain naturalisasi umumnya memiliki pengalaman bermain di liga internasional dengan level kompetisi yang tinggi. Mereka membawa teknik, taktik, dan disiplin bermain yang dapat menjadi panutan bagi pemain lokal. Misalnya, kontribusi Jordi Amat dan Elkan Baggott memperkuat lini pertahanan Timnas Indonesia. - Transfer Pengetahuan
Kehadiran pemain naturalisasi memungkinkan pemain lokal belajar langsung dari rekan setim mereka yang lebih berpengalaman. Dengan demikian, wawasan dan keterampilan pemain lokal meningkat, menjadikan permainan Timnas lebih atraktif. - Peningkatan Prestasi Internasional
Statistik menunjukkan dampak signifikan dari naturalisasi terhadap performa tim. Peringkat FIFA Indonesia naik dari posisi 149 ke 129 dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Selain itu, Indonesia meraih hasil kompetitif dalam pertandingan internasional, seperti menahan imbang Arab Saudi dan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia. - Daya Tarik Sponsor dan Popularitas
Pemain naturalisasi meningkatkan daya tarik sponsor dan jumlah penonton. Ini membuka peluang kerjasama dengan sponsor nasional maupun internasional, yang pada akhirnya dapat mendukung pengembangan sepak bola di Indonesia.
Tantangan dan Kritik
- Identitas Nasional
Salah satu kritik terbesar terhadap kebijakan ini adalah kekhawatiran tentang hilangnya identitas nasional tim. Banyak pihak khawatir bahwa dominasi pemain naturalisasi dapat mengurangi representasi budaya lokal dalam timnas. - Peluang Terbatas bagi Pemain Lokal
Masuknya pemain naturalisasi sering dianggap mengurangi kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang. Sebagian pihak merasa bahwa ini dapat menghambat pembinaan pemain muda Indonesia. - Proses Seleksi yang Ketat
Tidak semua pemain naturalisasi memberikan dampak positif. Pemilihan pemain yang tidak sesuai kebutuhan tim atau kualitas yang tidak memadai dapat menjadi beban bagi Timnas.
Kontribusi Tokoh di Balik Naturalisasi
Kesuksesan kebijakan naturalisasi tidak terlepas dari peran berbagai tokoh, seperti Erick Thohir (Ketua Umum PSSI), Shin Tae-yong (pelatih Timnas), dan Arya Sinulingga (anggota Komite Eksekutif PSSI). Mereka bekerja keras memastikan proses naturalisasi berjalan lancar, mulai dari seleksi pemain, melacak garis keturunan, hingga memastikan integrasi pemain dalam budaya sepak bola Indonesia.

Sinergi Naturalisasi dan Pengembangan Lokal
Naturalisasi tidak berarti mengabaikan pengembangan pemain lokal. Justru, kebijakan ini dapat saling melengkapi jika dikelola dengan baik. Sebagai contoh, pemain muda berbakat seperti Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, dan Asnawi Mangkualam berhasil mendapatkan kontrak di liga luar negeri. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa pemain lokal juga mampu bersaing di kancah internasional.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Naturalisasi telah membawa banyak manfaat bagi sepak bola Indonesia, termasuk peningkatan kualitas permainan, prestasi, dan popularitas. Namun, kebijakan ini harus dilakukan secara selektif dan transparan. Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk memaksimalkan dampaknya:
- Seleksi Ketat
Memastikan hanya pemain yang benar-benar berkualitas dan sesuai kebutuhan tim yang dinaturalisasi. - Integrasi Budaya
Pemain naturalisasi perlu didukung untuk memahami dan beradaptasi dengan budaya sepak bola Indonesia. - Pengembangan Pemain Lokal
Kebijakan naturalisasi harus diiringi dengan pembinaan pemain muda melalui akademi sepak bola dan kompetisi yang kompetitif. - Evaluasi Berkala
Menilai dampak kebijakan secara berkala untuk memastikan manfaatnya tetap optimal.
Dengan strategi yang tepat, naturalisasi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan prestasi Timnas sekaligus memperkuat identitas sepak bola Indonesia. Kebijakan ini adalah langkah maju yang harus diimbangi dengan upaya serius dalam mengembangkan talenta lokal agar sepak bola Indonesia dapat bersinar di kancah dunia.
Referensi
- Abrar, Syahrifudin, Alvan. (2024). Pemain Naturalisasi Masalah Hukum, Nasionalisme, dan Identitas Sosial Dalam Sistem Sepakbola Elit Indonesia. [Online]. Tersedia di: https://jurnal.unusultra.ac.id/.
- Danang Sunyoto. (2013). Pengertian Data Primer Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia di: https://info.populix.co.
- Gilang Kresnanda Annas dan Noval Maulana Hazzar. (2023). Perubahan Status Kewarnegaraan Warga Negara Asing (WNA) Melalui Proses Naturalisasi di Indonesia Untuk Meningkatkan Prestasi Negara: Studi Kasus dan Implikasi. [Online]. Tersedia di: https://jurnal.anfa.co.id/.
- Lexy. J. Moleong. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [Online]. Tersedia di: http://repository.iainkudus.ac.id.
- Sudarwan Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung: Remaja Rosdakarya. [Online]. Tersedia di: http://repository.iainkudus.ac.id/3871/6/6.%20BAB%20III.pdf.
- Dezara Judithia Handriani. (2023). UNIKOM_41815217_BAB III.pdf. [Online]. Tersedia di: https://elibrary.unikom.ac.id.
- Valerie Angelica Dharmo. (2024). Perubahan Status Kewarnegaraan Warga Negara Asing (WNA) Melalui Proses Naturalisasi di Indonesia Untuk Meningkatkan Prestasi Negara: Studi Kasus dan Implikasi. [Online]. Tersedia di: https://jurnal.anfa.co.id/.
- Artikel tanpa nama penulis. (2023). Dampak Positif Naturalisasi Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia. [Online]. Tersedia di: https://www.goodnewsfromindonesia.id.
- Erick Thohir Datang-Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat 20 Peringkat. (2024). [Online]. Tersedia di:Â https://www.cnbcindonesia.com.
- Gol dan Rupiah: Naturalisasi Membawa Kemenangan Ganda bagi Indonesia. (2024). [Online]. Tersedia di:Â https://kumparan.com.
- Katadata.co.id. (2024). Pemain Naturalisasi Perkuat Timnas U-23, Apa Itu Naturalisasi?. [Online]. Tersedia di: https://katadata.co.id/berita/nasional/662b239ecc5a7/pemain-naturalisasi-perkuat-timnas-u-23-apa-itu-naturalisasi.
- Naturalisasi Pemain Sepak Bola di Indonesia. (2024). [Online]. Tersedia di:Â https://rri.co.id/index.php/sepak-bola/731103/.
- Naturalisasi dan Talenta Lokal, Sinergi untuk Prestasi Indonesia. (2024). [Online]. Tersedia di:Â https://www.kompasiana.com.
*YAYASAN ASSALAFIYYAH MLANGI YOGYAKARTAÂ MAS ASSALAFIYYAH MLANGI SLEMAN. Nama Pembimbing:Â Shera Yunita.S.H,.M.H.