Menentukan Arah Kiblat: Inovasi Melalui Metode Istiwa’ di Pondok Pesantren Assalafiyyah

Arah kiblat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah umat Islam. Kiblat, yang mengacu pada Ka'bah di Makkah, menjadi syarat sahnya shalat. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, metode penentuan arah kiblat terus berkembang, mulai dari cara tradisional hingga teknologi canggih. Salah satu pendekatan inovatif adalah penggunaan metode tongkat istiwa’, seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Assalafiyyah, Mlangi, Yogyakarta.

Ditulis oleh Naila Nur Fauziah Azzahra, Nazelina Azza Azkia, dan Nazila Wahyu Salsabila*

Arah kiblat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah umat Islam. Kiblat, yang mengacu pada Ka’bah di Makkah, menjadi syarat sahnya shalat. Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, metode penentuan arah kiblat terus berkembang, mulai dari cara tradisional hingga teknologi canggih. Salah satu pendekatan inovatif adalah penggunaan metode tongkat istiwa’, seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Assalafiyyah, Mlangi, Yogyakarta.


Pentingnya Akurasi dalam Penentuan Kiblat

Dalam shalat, arah kiblat menjadi syarat utama yang menentukan sah atau tidaknya ibadah tersebut. Dengan posisi geografis Indonesia di sebelah timur Ka’bah, umat Islam di Indonesia menghadap ke arah barat. Namun, tantangan akurasi arah kiblat kerap menjadi polemik di masyarakat. Kesalahan arah kiblat, meskipun kecil, dapat mempengaruhi validitas ibadah, sehingga penting untuk menggunakan metode yang presisi.

Robert Baker menjelaskan bahwa penentuan arah kiblat setara dengan penentuan azimuth, yakni jarak sudut dari titik utara ke timur. Penelitian di Pondok Pesantren Assalafiyyah memanfaatkan metode tongkat istiwa’ untuk memastikan arah kiblat yang akurat.


Metode Tongkat Istiwa’: Prinsip dan Aplikasi

Proses pengukuran dan penentuan arah kiblat dengan tongkat istiwa’

Tongkat istiwa’ adalah alat sederhana berbentuk tongkat tegak lurus yang digunakan untuk menentukan bayangan matahari. Metode ini mengandalkan pergerakan matahari dan azimuth untuk mendapatkan arah kiblat. Langkah-langkah penggunaan metode ini meliputi:

  1. Persiapan Data dan Alat:
    • Tongkat istiwa’, kompas, busur derajat, penggaris, laptop dengan aplikasi Stellarium, dan jam BMKG untuk waktu akurat.
  2. Proses Pengukuran:
    • Menentukan posisi tongkat secara vertikal di lokasi datar.
    • Mengamati bayangan yang terbentuk pada waktu tertentu sesuai azimuth matahari.
    • Membandingkan azimuth kiblat dan bayangan matahari untuk menghitung selisih arah kiblat.
  3. Pengukuran di Pondok Assalafiyyah:
    • Pada 9 November 2024 pukul 11.20 WIB, hasil menunjukkan azimuth kiblat sebesar 294°41’25,2”. Dibandingkan arah kiblat lama 292°, ditemukan kemelencengan sebesar 2°41’25,2”.

Analisis dan Validitas Hasil

Menurut Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, toleransi kemelencengan arah kiblat hingga 2° masih dapat diterima. Di Pondok Pesantren Assalafiyyah, meskipun terdapat selisih dari pengukuran sebelumnya, hasil baru masih termasuk kategori akurat. Hal ini menunjukkan pentingnya pembaruan metode pengukuran kiblat seiring perkembangan teknologi dan ilmu falak.


Keunggulan Metode Tongkat Istiwa’

  1. Sederhana dan Ekonomis:
    • Metode ini tidak memerlukan perangkat elektronik canggih, sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan.
  2. Presisi Tinggi:
    • Dengan pengukuran yang teliti, metode ini menghasilkan akurasi yang kompetitif dengan alat modern seperti GPS dan software.
  3. Dapat Digunakan di Mana Saja:
    • Berbasis pada pergerakan matahari, metode ini relevan untuk berbagai lokasi geografis.

Penerapan di Masa Depan

Hasil penelitian di Pondok Pesantren Assalafiyyah menjadi inspirasi untuk memperluas penggunaan metode tongkat istiwa’ di masjid dan tempat ibadah lain. Selain itu, kombinasi metode ini dengan teknologi modern seperti aplikasi berbasis web dan perangkat GPS dapat meningkatkan keakuratan dan efisiensi.


Kesimpulan dan Rekomendasi

Metode tongkat istiwa’ menawarkan solusi yang sederhana namun efektif dalam menentukan arah kiblat. Penelitian di Pondok Pesantren Assalafiyyah membuktikan bahwa metode ini mampu memberikan hasil akurat dengan toleransi kemelencengan yang minimal. Untuk meningkatkan kualitas penentuan kiblat, berikut rekomendasi yang dapat diterapkan:

  1. Peningkatan Edukasi:
    • Menyediakan pelatihan penggunaan tongkat istiwa’ kepada masyarakat dan lembaga keagamaan.
  2. Integrasi dengan Teknologi:
    • Mengembangkan aplikasi berbasis smartphone yang memadukan metode tongkat istiwa’ dengan perangkat modern.
  3. Standarisasi Nasional:
    • Mendorong penggunaan metode ini sebagai standar alternatif penentuan kiblat di Indonesia.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sederhana, metode tongkat istiwa’ memiliki keunggulan dalam akurasi dan relevansi, menjadikannya alat yang penting dalam mendukung kebutuhan ibadah umat Islam.

Referensi

  1. Zulfa, Aindana. (2022). Metode Penetapan Arah Kiblat Masjid (Analisis Terhadap Penetapan Arah Kiblat Masjid Al-Ishlahiyah Gampong Lhambuk Kec Ulee Kareng Kota Banda Aceh). (Unpublished Bachelor Dissertation). UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
  2. Bimanyu. (2023). Studi Aplikasi Pengukuran Arah Kiblat Menggunakan Mizwala Qibla Finder dan Istiwa’aini di Masjid Baitussholihin Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. (Unpublished Bachelor Dissertation). IAIN Ponorogo, Ponorogo.
  3. Komarullah, Teddy. (2021). Analisis Akurasi Arah Kiblat Menggunakan Metode Tongkat Istiwa’ dan Rumus Segitiga Bola. (Unpublished Bachelor Dissertation). UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten.
  4. Utami, Tri Pangestu. (2020). Akurasi Arah Kiblat Masjid Kuno di Kabupaten Lombok Timur Menggunakan Istiwa’aini. (Unpublished Bachelor Dissertation). UIN Mataram, Mataram.
  5. Pathuddin, Hikmawati, Try Azisah Nurman, dan Sitti Saleha. (2023). Perbandingan Rumus Trigonometri dan Metode Tongkat Istiwa’ untuk Mengakurasikan Arah Kiblat. (Unpublished Bachelor Dissertation). UIN Alauddin, Makassar.
  6. Budiawati, Anisah. (2016). Tongkat Istiwa’, Global Positioning System (GPS) dan Google Earth untuk Menentukan Titik Koordinat Bumi dan Aplikasinya dalam Penentuan Arah KiblatJournal of Astronomy, 26, 65-92.
  7. Ikbal, Muhammad. (2021). Pengembangan Istiwa’aini Sebagai Instrumen Penentuan Arah Kiblat Berbasis Teknologi. (Unpublished Master Dissertation). UIN Walisongo, Semarang.

*YAYASAN ASSALAFIYYAH MLANGI YOGYAKARTA  MAS ASSALAFIYYAH MLANGI SLEMAN. Nama Pembimbing: Afifah Qodri Rinjani.S.Pd. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *