Banggalah menjadi orang Indonesia yang minimal menguasai dua bahasa, yakni bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
Bilingual adalah sebutan untuk mereka yang menguasai lebih dari satu bahasa, sedangkan polyglot adalah sebutan bagi mereka yang mampu menguasai lebih dari 5 bahasa. Banyak orang Indonesia yang bilingual karena menguasai dua sampai tiga bahasa, yaitu bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Berbeda dengan orang Jepang atau Inggris yang hanya menguasai satu bahasa.
Kemampuan bahasa ini tidak hanya bermanfaat karena bisa mengerti banyak informasi dari berbagai bahasa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang menguasai beberapa kemampuan bahasa memiliki struktur otak yang berbeda dibandingkan dengan yang hanya menguasai 1 bahasa.
Otak terdiri dari dua bagian yaitu gray matter dan white matter. Gray matter terletak di lapisan luar otak yang terdiri dari sel-sel otak sedangkan white matter terletak dibagian dalam otak yang terdiri dari jaringan dedrit. Ibaratnya gray matter adalah prosesor dan white matter adalah kabel-kabelnya.
Penelitian telah membuktikan bahwa kepadatan dari otak bagian white matter lebih tinggi pada mereka yang telah bilingual sejak kecil. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tidak hanya mereka yang bilingual sejak kecil, tetapi mereka yang mempelajari bahasa saat dewasa dan aktif menggunakannya pun mengalami perubahan pada bagian white matter.
Bagian white matter yang mengalami perubahan ini merupakan salah satu area yang memproses semantik atau makna dari kata. Para ilmuan menduga kemungkinan bahwa mereka yang bilingual harus terus menerus memilih kata apakah yang tepat. Bagian white matter lain yang dipengaruhi adalah corpus collosum (CC). Para ilmuan masih belum menemukan fungsi CC ini, tetapi mereka berspekulasi bahwa CC berkaitan erat dengan efektifitas komunikasi antar bagian otak kanan dan otak kiri. Para ilmuan masih berdebat apakah perubahan struktur ini meningkatkan kecerdasan seseorang atau tidak. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan dengan kecerdasan sedangkan penelitian yang lain memberikan hasil negatif. Tetapi di luar itu mempelajari lebih dari satu bahasa akan membuat kita lebih sehat dan kompleks.
Baca pula: Ibu Hamil Mengalami Perubahan Pada Struktur Otak