Halo semua, semoga diberikan kesehatan selalu, aamiin. Kali ini kita akan membahas tentang manajemen strategi. Manajemen strategi singkatnya merupakan serangkaian dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Nah, untuk memperdalam lagi pembahasan tentang manajemen strategi, kita simak ya.
Pengertian Strategi dan Manajemen
Sebagai awalan pembahasan, kita akan membahas tentang pengertian strategi dan manajemen. Menurut Kamus Webster, strategi dapat diartikan sebagai rencana atau metode yang hati-hati untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu panjang serta keterampilan dalam membuat dan melaksanakan rencana tersebut. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi merujuk pada ilmu dan seni dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif, baik dalam situasi perang maupun damai, dengan tujuan mencapai sasaran khusus.
Sedangkan berdasarkan Kamus Oxford, manajemen didefinisikan sebagai pengendalian dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi, serta proses pengelolaan orang atau benda. Kamus Besar Bahasa Indonesia juga menjelaskan manajemen sebagai penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan, serta merujuk pada pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya organisasi.
Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen strategik didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi (cross-functional) yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Fokus utama dari manajemen strategi adalah mengintegrasikan berbagai aspek dalam organisasi, seperti manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, riset dan pengembangan, serta sistem informasi komputer, untuk mencapai kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
Dalam pengertian lain, Manajemen strategi adalah seni dan ilmu dalam memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya. Fokus utama dari manajemen strategi adalah mengintegrasikan berbagai fungsi seperti manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, riset, dan sistem informasi untuk mencapai kesuksesan organisasi. Proses ini melibatkan pengambilan keputusan mendasar dan menyeluruh oleh pimpinan, yang kemudian diimplementasikan di seluruh jajaran organisasi. Dengan penerapan strategi yang tepat dan terencana, organisasi akan lebih mudah melaksanakan misi dan mencapai visinya, terutama dalam konteks bisnis yang kompetitif.
Pengertian Manajemen Strategi Menurut Ahli
Berikut adalah daftar definisi manajemen strategis dari beberapa ahli:
- J. David Hunger
Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja sebuah perusahaan dalam jangka panjang. - Thomas Wheelen (2010)
Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan manajerial dan kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, termasuk perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi. - Nawawi
Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar yang berorientasi untuk mencapai tujuan masa depan, berupa keputusan fundamental yang memungkinkan organisasi menjalankan misinya. - Bambang Haryadi (2003)
Manajemen strategi adalah proses yang sistematis, yang mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. - Mulyadi (2001)
Manajemen strategi adalah proses yang dilakukan oleh manajer dan pegawai untuk merumuskan serta melaksanakan strategi dalam menyediakan customer value terbaik demi mewujudkan visi organisasi. - David dan David (2015)
Manajemen strategik adalah seni dan pengetahuan dalam memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional untuk mencapai tujuan organisasi. - Wheelen dan Hunger (2012)
Manajemen strategik adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi, termasuk pemindaian lingkungan, formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi serta kontrol. - Akdon (2006)
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu dari pembuatan, implementasi, dan penilaian keputusan strategik yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan masa depan, melalui pengembangan misi, identifikasi peluang dan ancaman, serta penentuan strategi yang sesuai.
Tujuan Manajemen Strategi
Tujuan manajemen strategis dalam bisnis yaitu dapat memastikan suatu organisasi dapat bertahan dan berkembang di lingkungan yang dinamis. Berikut ini merupakan beberapa tujuan utama daripada manajemen strategis yang perlu kita ketahui:
- Memberikan Arah dalam Mencapai Tujuan
Manajemen strategis dapat membantu manajer untuk mengarahkan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan. Arah kegiatan yang jelas dapat memudahkan pengendalian dan evaluasi terhadap keberhasilan sebuah perusahaan. - Menjaga Kepentingan Berbagai Pihak
Dalam merancang strategi, manajer mempertimbangkan kebutuhan berbagai pihak seperti supplier, karyawan, pemegang saham, perbankan, dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan sebuah kebijakan yang dibuat. - Mengantisipasi Perubahan Secara Merata
Manajemen strategis membantu eksekutif mengantisipasi perubahan dalam lingkungan bisnis, dengan menyediakan pedoman pengendalian dan memperluas perspektif dalam pengambilan keputusan. - Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi
Manajer strategi juga bertanggung jawab untuk memastikan sumber daya bekerja secara efektif dan efisien. Mereka akan terus mengevaluasi kinerja, melakukan koreksi, serta meninjau ulang strategi agar selalu sesuai dengan perubahan lingkungan eksternal dan kebutuhan konsumen. - Melaksanakan dan Mengevaluasi Strategi yang Dipilih Secara Efektif dan Efisien
Manajemen strategis memastikan bahwa strategi yang sudah dipilih diimplementasikan dengan cara yang efektif dan efisien, sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan penggunaan sumber daya yang optimal. - Mengevaluasi Kinerja dan Melakukan Penyesuaian
Manajer strategi juga bertanggung jawab untuk secara berkala dalam mengevaluasi kinerja, meninjau situasi, dan melakukan koreksi atau penyesuaian jika terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan strategi. Ini memastikan bahwa tindakan yang dilakukan tetap relevan dengan perubahan kondisi. - Memperbarui Strategi sesuai Perkembangan Lingkungan Eksternal
Manajemen strategis berperan penting dalam memastikan bahwa strategi yang dirumuskan terus diperbarui agar selalu sesuai dengan perkembangan di lingkungan eksternal, seperti perubahan pasar, regulasi, dan tren teknologi. - Meninjau Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT)
Melalui manajemen strategis, organisasi secara terus menerus meninjau kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau disesuaikan kembali. - Mendorong Inovasi Produk atau Layanan
Salah satu tujuan manajemen strategis adalah untuk memastikan bahwa perusahaan terus berinovasi, baik dalam bentuk produk maupun pada layanannya, sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen yang selalu berubah setiap waktu.
Manfaat Manajemen Strategik
Manajemen strategi memiliki banyak sekali manfaat, baik dari sisi finansial maupun non-finansial, yang dapat membantu organisasi mencapai tujuan dengan lebih efektif. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari manajemen strategi:
– Manfaat Finansial:
- Meningkatkan Profitabilitas dan Keberhasilan
Organisasi yang menerapkan manajemen strategi cenderung lebih menguntungkan dan sukses dibandingkan dengan organisasi yang tidak menerapkannya. Hal ini terbukti dari peningkatan penjualan, profitabilitas, dan produktivitas. - Kinerja Keuangan yang Lebih Baik
Organisasi yang menggunakan perencanaan strategis secara sistematis biasanya menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik dibandingkan organisasi yang tidak menggunakan manajemen strategi.
– Manfaat Non Finansial:
- Peningkatan Kesadaran akan Ancaman Eksternal
Manajemen strategi membuat organisasi lebih waspada terhadap ancaman dari luar, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. - Pemahaman yang Lebih Baik tentang Strategi Pesaing
Dengan manajemen strategi, organisasi dapat lebih memahami strategi pesaing, yang memungkinkan mereka merancang langkah yang lebih kompetitif. - Peningkatan Produktivitas Karyawan
Keterlibatan karyawan dalam perencanaan strategis meningkatkan pemahaman mereka terhadap produktivitas dan tujuan organisasi, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi dan kinerja. - Mengurangi Keengganan untuk Berubah
Manajemen strategi membantu mengurangi resistensi terhadap perubahan dengan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan untuk perubahan di berbagai tingkat organisasi. - Pemahaman yang Lebih Baik tentang Hubungan antara Kinerja dan Penghargaan
Implementasi manajemen strategi memungkinkan organisasi untuk lebih memahami hubungan antara kinerja individu atau tim dan penghargaan, sehingga bisa mendorong karyawan untuk lebih berkontribusi.
Dengan penerapan manajemen strategi yang baik, organisasi tidak hanya lebih efektif dalam menjalankan operasionalnya tetapi juga lebih siap dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.
Fungsi Manajemen Strategik
Manajemen strategik merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran organisasi melalui formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Manajemen strategik mencakup beberapa fungsi utama yang saling berhubungan dan mendukung kesuksesan jangka panjang suatu organisasi. Berikut adalah fungsi-fungsi utama manajemen strategik:
- Merumuskan Visi dan Misi Organisasi
Fungsi ini melibatkan penetapan visi (gambaran masa depan yang diinginkan) dan misi (tujuan eksistensial organisasi). Visi dan misi memberikan arah strategis bagi organisasi dalam jangka panjang. - Mengembangkan Profil Organisasi
Pada tahap ini, perusahaan melakukan evaluasi terhadap kondisi internalnya, termasuk kapabilitas, kekuatan, dan kelemahan yang ada untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai posisi organisasi saat ini. - Menilai Lingkungan Eksternal
Organisasi perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada di luar lingkungannya, termasuk pesaing, regulasi, dan tren ekonomi. Tujuannya adalah memahami faktor eksternal yang dapat mempengaruhi operasi bisnis. - Menganalisis Opsi Organisasi
Proses ini melibatkan pencocokan sumber daya internal dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal untuk menentukan opsi strategi yang tersedia. - Memilih Opsi Terbaik
Dari hasil analisis, manajemen memilih strategi yang paling sesuai dengan misi organisasi, mempertimbangkan potensi risiko dan imbalan yang terkait dengan setiap opsi. - Menetapkan Sasaran Jangka Panjang dan Strategi Umum
Fungsi ini melibatkan penetapan sasaran jangka panjang serta strategi umum yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut. Sasaran ini memberikan arah bagi strategi-strategi lainnya yang akan diterapkan. - Mengembangkan Sasaran Tahunan dan Strategi Jangka Pendek
Sasaran tahunan dan strategi jangka pendek harus sesuai dengan sasaran jangka panjang. Ini membantu menciptakan kesinambungan antara strategi jangka pendek dan tujuan jangka panjang. - Implementasi Strategi
Implementasi strategi mencakup pengalokasian sumber daya dan pengaturan struktur organisasi untuk mendukung strategi yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan penyusunan rencana taktis, distribusi anggaran, serta mengomunikasikan strategi kepada seluruh bagian organisasi agar mereka dapat bekerja selaras dengan tujuan strategis. - Evaluasi dan Kontrol Strategi
Evaluasi strategi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa pelaksanaan strategi berjalan sesuai rencana. Evaluasi ini melibatkan pemantauan kinerja organisasi, membandingkan hasil aktual dengan target yang telah ditetapkan, serta mengambil tindakan korektif jika terdapat penyimpangan. Revisi strategi juga dilakukan apabila ada perubahan dalam lingkungan eksternal atau internal yang mempengaruhi keberhasilan strategi.
Secara keseluruhan, fungsi manajemen strategik memastikan bahwa organisasi mampu mencapai visi dan tujuan jangka panjangnya melalui perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang efektif. Melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan, mencegah masalah, serta mengelola sumber daya secara lebih efisien. Manajemen strategik juga membantu meningkatkan kinerja organisasi dengan menciptakan hubungan yang jelas antara sasaran jangka pendek dan jangka panjang, serta mengoptimalkan proses operasional.
Perkembangan Manajemen Strategik
Perkembangan teori manajemen strategi mencerminkan evolusi pemikiran dalam pengelolaan perusahaan, yang dimulai dari fokus pada anggaran dan pengendalian keuangan hingga konsep yang lebih komprehensif seperti perencanaan korporat dan kompetensi inti.
- 1950-an: Pada awalnya, manajemen strategi berpusat pada pengawasan keuangan dan anggaran, di mana perusahaan menggunakan anggaran sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian keuangan. Tema utama pada periode ini adalah budgeting and financial controlling.
- Akhir 1950-an: Perkembangan selanjutnya menekankan integrasi fungsional di antara berbagai departemen seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. Gordon Howell merekomendasikan business policy sebagai mata kuliah wajib di pendidikan bisnis, menandai awal pemikiran manajemen yang lebih integratif.
- 1960-an: Tema dominan bergeser ke arah corporate planning (perencanaan korporat), yang mengedepankan perencanaan perusahaan yang rumit dengan ramalan yang rinci mengenai keadaan ekonomi dan pasar khusus. Konsep ini didukung oleh karya-karya Alfred Sloan dan Albert Chandler, yang menyoroti pentingnya struktur dalam strategi.
- 1970-an: Munculnya corporate strategic planning menekankan perpaduan fungsi manajemen yang diformulasikan dalam kebijakan dan perencanaan strategis perusahaan.
- 1980-an: Konsep strategic management mulai berkembang, dengan fokus pada penggunaan kompetensi inti (core competence) dan penyesuaian dengan perubahan lingkungan eksternal. Perusahaan mulai mengembangkan keahlian internal yang unik untuk merespons dinamika pasar dan lingkungan bisnis yang berubah cepat.
Manajemen strategi telah berevolusi dari fokus pada pengelolaan sumber daya internal hingga menjadi alat yang lebih proaktif dan reaktif dalam menghadapi perubahan eksternal, dengan perusahaan semakin menyadari pentingnya kompetensi inti dalam keunggulan kompetitif.
Karakteristik Manajemen Strategik
Manajemen strategik memiliki beberapa karakteristik penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Berikut adalah karakteristik utama manajemen strategik:
- Bersifat Jangka Panjang: Manajemen strategik difokuskan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan untuk jangka waktu yang panjang, sehingga setiap langkah dan keputusan harus dipikirkan dengan perencanaan yang matang dan visi jangka panjang.
- Bersifat Dinamis: Manajemen strategik selalu beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal. Perusahaan harus terus menyesuaikan strategi mereka seiring dengan perubahan pasar, teknologi, dan faktor-faktor lainnya.
- Terpadu dengan Manajemen Operasional: Manajemen strategik harus terintegrasi dengan kegiatan operasional sehari-hari. Ini berarti bahwa strategi tidak hanya menjadi rencana di atas kertas, tetapi juga diterapkan secara praktis dalam kegiatan operasional untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Didukung oleh Manajer Tingkat Puncak: Implementasi manajemen strategik memerlukan dukungan penuh dari manajemen puncak. Keputusan strategis biasanya dibuat oleh para pemimpin perusahaan yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan organisasi.
- Berorientasi Masa Depan: Manajemen strategik fokus pada pengembangan dan persiapan masa depan, termasuk prediksi tren dan perubahan di pasar atau lingkungan eksternal yang akan mempengaruhi perusahaan.
- Didorong dan Didukung dalam Pelaksanaannya: Manajemen strategik memerlukan komitmen dari seluruh elemen organisasi untuk memastikan strategi yang dirancang dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Model Manajemen Strategi
Model manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger mencakup empat elemen utama yang berperan dalam membantu organisasi mencapai tujuannya dengan efektif. Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen tersebut:
- Pemindaian Lingkungan (Environmental Scanning)
Pemindaian lingkungan adalah proses pemantauan, evaluasi, dan pengumpulan informasi dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Pemindaian lingkungan dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan peluang eksternal dan kekuatan internal, sekaligus meminimalkan kelemahan internal dan ancaman eksternal.
Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) membantu perusahaan menganalisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Hasil dari analisis ini akan membantu dalam penyusunan strategi yang efektif.
- Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi melibatkan pengembangan rencana jangka panjang untuk memanfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman lingkungan, dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Langkah-langkah dalam perumusan strategi meliputi:
- Menentukan Misi dan Visi: Mengidentifikasi tujuan utama dan visi masa depan perusahaan.
- Menentukan Tujuan: Menetapkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan.
- Mengembangkan Strategi: Menyusun rencana strategis yang selaras dengan misi dan tujuan perusahaan.
- Penetapan Kebijakan: Menentukan kebijakan yang menjadi pedoman dalam implementasi strategi.
- Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
Implementasi strategi adalah proses mewujudkan strategi yang telah dirumuskan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur yang jelas. Proses ini mencakup perubahan budaya, struktur, dan sistem manajemen organisasi, agar selaras dengan strategi yang telah dipilih. Implementasi strategi meliputi:
- Program: Merupakan rencana kegiatan atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan strategis. Program bisa mencakup restrukturisasi perusahaan atau pengembangan usaha baru.
- Anggaran: Program-program tersebut harus dinyatakan dalam bentuk anggaran yang jelas untuk merencanakan biaya dan pengendalian keuangan yang sesuai.
- Prosedur (SOP): Menyusun langkah-langkah standar operasional yang akan memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik.
- Evaluasi dan Kontrol (Evaluation and Control)
Evaluasi dan kontrol adalah proses pengukuran kinerja perusahaan, yaitu membandingkan hasil aktual dengan yang diharapkan. Evaluasi dan kontrol bertujuan untuk memastikan bahwa strategi yang diterapkan mampu mencapai tujuan perusahaan. Langkah-langkah dalam evaluasi dan kontrol meliputi:
- Mengukur Kinerja: Menentukan ukuran yang tepat, seperti profitabilitas atau ROI, untuk menilai pencapaian tujuan strategis.
- Tindakan Korektif: Jika terdapat perbedaan antara hasil aktual dengan tujuan yang telah ditetapkan, tindakan korektif harus diambil untuk memperbaiki penyimpangan.
- Kontrol Output dan Input: Menggunakan pengendalian output (berfokus pada hasil) dan input (berfokus pada sumber daya) untuk memastikan proses strategis berjalan sesuai rencana.
Berbagai Tantangan Manajemen Strategik
Terdapat berbagai tantangan dalam manajemen strategik yang sering kali menyebabkan kegagalan dalam pencapaian tujuan organisasi jika seandainya tidak dikelola dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa tantangan utama yang diidentifikasi oleh Campbell dan Alexander, serta Mintzberg sebagaimana dikutip oleh Taufiqurokhman (2016):
– Tantangan Menurut Campbell dan Alexander
- Strategi Tanpa Arah (Directionless Strategies)
Kegagalan membedakan antara tujuan yang ingin dicapai dan kendala yang dihadapi sering kali membuat organisasi kehilangan arah. Ketika organisasi salah memahami kendalanya sebagai tujuan, mereka berisiko keluar dari jalur dan tidak mampu bersaing.
- Kelumpuhan Perencanaan (Planning Paralysis)
Perencanaan yang lumpuh terjadi ketika organisasi gagal menentukan langkah awal untuk bergerak. Ketidakpastian mengenai apakah harus menyusun strategi baru atau mengikuti strategi yang sudah terbukti sukses, menyebabkan kebingungan dan penundaan dalam tindakan.
- Terlalu Fokus pada Proses (Good Strategy vs Planning Process)
Banyak organisasi yang terlalu fokus pada penyusunan strategi baru dengan proses perencanaan yang dirancang lebih baik, namun mengabaikan elemen-elemen dasar yang penting seperti pemahaman yang mendalam terhadap tujuan stabil dan informasi penting tentang cara menciptakan nilai lebih dibandingkan kompetitor.
– Tantangan Menurut Mintzberg (Harvard Business Review, 1994a)
- Fallacy of Prediction (Kesalahan Prediksi)
Tidak semua hal dapat diprediksi dengan akurat, kecuali yang bersifat siklus seperti musim atau kalender akademik. Namun, perubahan teknologi atau fluktuasi harga sangat sulit diprediksi, kecuali oleh individu dengan intuisi atau visi yang kuat. Ketergantungan pada prediksi yang tidak pasti dapat merusak perencanaan strategis.
- Fallacy of Detachment (Kesalahan Pemisahan)
Manajer seringkali terpisah dari detail operasional yang harusnya mereka pahami. Ketika manajer jauh dari proses inti organisasi, mereka cenderung kehilangan pemahaman tentang bagaimana bisnis berjalan. Kesalahan ini melanggar prinsip Frederick Taylor, yang menekankan bahwa manajer harus memahami proses sepenuhnya sebelum mengambil keputusan.
- Fallacy of Formalization (Kesalahan Formalisasi)
Formalisasi yang berlebihan dalam perencanaan strategis seringkali gagal memahami dinamika yang terjadi di lapangan. Sistem formal mungkin mampu mengelola banyak informasi, tetapi tidak memiliki kemampuan manusia untuk menginternalisasi, menyaring, dan mensintesis informasi secara fleksibel. Perencanaan strategis bukan hanya proses yang mekanis, tetapi juga merupakan proses pembelajaran yang terus bergerak dan berkembang.
Manajemen strategik menghadapi banyak tantangan yang dapat menyebabkan kegagalan jika tidak dikelola dengan baik. Tantangan ini mencakup strategi yang kehilangan arah, kelumpuhan perencanaan, dan terlalu fokus pada proses formal tanpa memahami dinamika dan fleksibilitas yang dibutuhkan. Kesalahan prediksi, pemisahan manajer dari detail operasional, serta formalisasi yang kaku juga menjadi faktor yang sering menghambat keberhasilan dalam manajemen strategik. Oleh karena itu, strategi yang efektif harus mencakup pemahaman mendalam terhadap lingkungan internal dan eksternal, fleksibilitas dalam perencanaan, dan keterlibatan manajer di semua tingkat operasional.
Penutup
Sebagai penutup, manajemen strategik adalah disiplin yang penting dalam memastikan keberhasilan organisasi melalui pemindaian lingkungan, perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi. Namun, tantangan seperti kegagalan perencanaan dan fokus yang berlebihan pada proses formal harus diantisipasi. Oleh karena itu, diperlukan fleksibilitas dan pemahaman mendalam untuk mengatasi perubahan dan mencapai tujuan organisasi. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Sumber:
- https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-strategis/
- https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-strategi.html
- https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/5705-Full_Text.pdf
- https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/TPEN4402-M1.pdf
- https://repository.um-surabaya.ac.id/4897/1/(41)Buku_Manaj.Strategik-(fulteks).pdf