Halo Sahabat Warstek, siapa nih yang suka memperhatikan semut saat berjalan? atau saat berpapasan dengan semut lainnya? kelihatan banget kayak sedang saling bersalaman bukan? Penulis juga terkadang terpesona dibuatnya, ini seekor semut loh, kok bisa mereka begitu luar biasa antar sesamanya, bisa saling bersalaman gitu. Eits salaman mereka tak sekedar bersalaman, ada maknanya ternyata. Kuy baca artikel ini untuk mengetahui apa maknanya, cekidot!
Sedang Berkomunikasi
Semut terlihat seperti “bersalaman” saat mereka berpapasan karena mereka berkomunikasi dengan antena mereka. Mereka menyentuhkan antena satu sama lain untuk bertukar informasi penting,, seperti identitas, status, lokasi sumber makanan, atau bahaya.
Sebagai serangga sosial, semut menciptakan komunitas yang sangat teratur dan berkomunikasi satu sama lain menggunakan feromon dan zat kimia lainnya. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh HOJO Masaru, SAKURA Midori, dan OZAKI Mamiko dari Universitas Kobe, bersama dengan peneliti dari Institut Nasional Biologi Dasar, berhasil menemukan protein khusus yang disebut protein kemosensori, yang penting untuk komunikasi antar semut pekerja. Protein kemosensori ini membantu kita memahami bagaimana semut berinteraksi secara kompleks dalam koloni mereka, dan juga bagaimana sistem komunikasi mereka berkembang.
Untuk Mengenali Anggota Koloni
Selain itu, melalui antena, semut dapat mengenali anggota koloni mereka dan mendeteksi sinyal kimia (feromon) yang membantu mereka berkoordinasi di dalam koloni. Ini adalah cara alami semut untuk menjaga keteraturan dan kerjasama dalam kelompok mereka.
Beberapa spesies semut telah diurutkan genomnya, penelitian telah menemukan bahwa gen yang terkait dengan kemampuan semut untuk merasakan zat kimia sangat bervariasi di berbagai spesies semut. Namun, sangat sedikit penelitian yang telah menjelaskan secara detail bagaimana gen-gen ini bekerja dan berfungsi dalam organ semut yang bertugas mendeteksi sinyal kimia tersebut.
Penglihatan Semut Terbatas
Beberapa jenis semut, terutama yang hidup di tempat gelap seperti gua atau tanah, memiliki penglihatan yang sangat buruk atau hampir tidak bergantung pada penglihatan sama sekali. Pada semut penenun (Oecophylla smaragdina), penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki mata majemuk, yang memungkinkan mereka untuk merespons cahaya. Namun, kualitas penglihatan mereka jauh lebih rendah dibandingkan dengan hewan lain. Mereka lebih mengandalkan sinyal kimia daripada penglihatan untuk menemukan makanan dan berkomunikasi.
Gambar: Semut penenun (Oecophylla smaragdina)
Semut Berbagi Makanan Melalui Perut
Semut berbagi makanan melalui proses yang disebut trophallaxis. Dalam proses ini, makanan yang sebagian sudah dicerna disimpan di perut khusus yang disebut “perut sosial” atau crop. Perut ini terpisah dari saluran pencernaan utama, berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara.. Ketika semut berbagi makanan, mereka memuntahkan cairan dari perut sosial dan memberikannya ke semut lain. Proses ini tidak hanya berguna untuk mendistribusikan makanan di antara koloni, tetapi juga membantu pertukaran zat-zat penting seperti sinyal kimia (feromon) dan enzim yang mendukung komunikasi dan menjaga kesehatan koloni semut.
Semut Memiliki Suara, Tetapi Tidak Begitu Peka Terhadap Suara di Udara
Meskipun semut bisa membuat suara, cara ini tidak sepenting sinyal kimia (feromon) dalam komunikasi mereka. Suara yang mereka hasilkan sering kali disalurkan melalui permukaan seperti tanah, karena semut tidak terlalu peka terhadap suara yang bergerak di udara.
Antena semut sangat penting karena bisa mendeteksi feromon, dan juga merasakan getaran dari suara yang dihasilkan melalui stridulasi. Antena memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari semut, misalnya saat mereka berbagi makanan melalui trophallaxis atau dalam mengatur perilaku koloni.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi kehidupan semut yang sangat teratur. Para ahli semut percaya bahwa feromon merupakan cara utama semut berkomunikasi, sementara peran suara dianggap lebih kecil. Meskipun begitu, banyak spesies semut bisa menghasilkan suara dengan menggosokkan bagian tubuh mereka, terutama perut. Oleh karena itu, semut tampaknya menggunakan kombinasi antara sinyal kimia (feromon) dan suara untuk berkomunikasi.
Karena semut tidak begitu peka terhadap suara di udara, para ilmuwan awalnya berpendapat bahwa suara yang mereka hasilkan hanya bisa ditransmisikan melalui tanah atau permukaan lain (substrat). Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Sebenarnya, semut bisa mengirimkan suara melalui udara. Meskipun mereka kecil dibandingkan dengan panjang gelombang suara yang mereka buat, suara itu menciptakan medan suara di sekitar mereka. Semut dapat mendeteksi getaran ini melalui antena mereka, yang memiliki sensor khusus untuk merasakan perbedaan dalam kecepatan partikel suara. Dengan cara ini, semut bisa mendeteksi suara dari semut lain yang dekat, meskipun mereka tidak bisa mendengar suara dari lingkungan luar.
Referensi:
1. Science Daily. Ant communication: Secrets of the antennae (https://www.sciencedaily.com/releases/2015/08/150828081312.htm). Diakses 25 September 2024.
2. Oxford Academic. CHAPTER 5 Chemical communication and the coordination of social interactions in insects (https://academic.oup.com/book/12326/chapter-abstract/290148637?redirectedFrom=fulltext&login=false). Diakses 25 September 2024.
3. Detik Edu. Kenapa Semut Seperti Bersalaman saat Bertemu Semut Lain? (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6507891/kenapa-semut-seperti-bersalaman-saat-bertemu-semut-lain). Diakses 25 September 2024.
4. Journal of Experimental Biology. Desert ants benefit from combining visual and olfactory landmarks (https://journals.biologists.com/jeb/article/214/8/1307/10750/Desert-ants-benefit-from-combining-visual-and). Diakses 25 September 2024.
5. Springer Link. Liquid exchange via stomodeal trophallaxis in the ponerine ant Diacamma sp. from Japan (https://link.springer.com/article/10.1007/s10164-019-00602-9). Diakses 25 September 2024.
6. Ant Wiki. Trophallaxis (https://www.antwiki.org/wiki/Trophallaxis). Diakses 25 September 2024.
7. Lively Ants. How Ants Talk: Pheromones, Signals and Collective Intelligence (https://www.livelyants.com/how-ants-talk-pheromones-signals-collective-intelligence). Diakses 25 September 2024.
8. AIP Publishing. Acoustic communication by ants (https://pubs.aip.org/asa/jasa/article/112/5_Supplement/2336/541499/Acoustic-communication-by-ants). Diakses 25 September 2024.