Binatang di muka bumi ini sangatlah banyak, bahkan bisa melebihi jumlah penduduk yang ada di dunia. Tapi tahukah kalian binatang apa yang paling dominan atau paling banyak di bumi ini???
Jawabannya adalah serangga. Serangga merupakan binatang yang dominan di muka bumi dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total binatang di bumi. Serangga memiliki jumlah spesies terbesar di antara kelompok binatang lain yaitu lebih dari 900.000 jenis telah diketahui dan dideskripsikan. Sedangkan jumlah seluruh spesies binatang yang telah dideskripsi hanya 1,5 juta lebih.
Meskipun hidup bersaing dengan binatang dan makhluk lain, serangga mampu menyesuaikan diri dan menghuni hampir setiap sudut dan celah bumi, kecuali di kedalaman laut. Mereka dapat ditemukan mulai dari dasar perairan tawar sampai puncak gunung bahkan menjadi penghuni tetap di daerah kutub selatan.
Dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga juga merupakan binatang yang sudah ada sejak zaman purba. Namun, sekarang serangga sudah banyak berevolusi mulai dari morfologi maupun fisiologi. Â Ukuran tubuh serangga juga bervariasi mulai dari yang mikroskopis seperti kutu-kutuan sampai yang besar seperti kupu-kupu gajah, belalang kayu, dan sebagainya. Â
Lebih dari 7.000 spesies baru ditemukan hampir setiap tahun. Hal ini membuat serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemampuan memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri dari musuhnya.
Mengapa serangga sangat mendominasi? Karena siklus hidup serangga yang rata-rata lebih singkat daripada binatang lain, misalnya yaitu mayflies, nyamuk, lalat, semut, dan masih banyak lagi. Serangga sangat berperan dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk hidup lain. Serangga juga memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang ekstrem.
Serangga juga banyak manfaatnya bagi kehidupan, namun tidak sedikit juga yang merugikan atau biasa disebut hama. Manusia lebih sering melihat serangga secara antroposentris yaitu sebagai kelompok organisme yang lebih banyak mendatangkan kerugian dari pada keuntungan bagi kehidupan manusia.
Namun pada hakekatnya, aspek kebermanfaatan serangga bagi kehidupan manusia jauh lebih besar dari pada aspek yang merugikan. Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan tidak keseimbangan. Walaupun ukuran badan serangga relatif kecil dibandingkan dengan vertebrata, jumlahnya yang cukup banyak menyebabkan serangga sangat berperan penting dalam biodiversitas (keanekaragaman makhluk hidup) dan dalam siklus energi dalam suatu habitat. Â
REFERENSI
- Borror, D.J., Johnson, N.F., Triplehorn, C.A. 1998. Pengenalan Pelajaran Serangga. 8th Ed. Terjemahan dari an Introduction to Study of Insect oleh Suryobroto, M. UGM Press. Yogyakarta.
- Hidayat, P. 2015. Serangga dalam Kehidupan Manusia: Teman Sekaligus Lawan. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Entomologi 1-2 Oktober 2015. Malang.
- Kalshoven LGE. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Van der Laan PA, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. (Terjemahan dari: De Plagen van de Cultuurgewassen in Indonesie).
- Kimbrough, L. 2020. Disaster Interrupted: How You Can Help Save The Insects. https://news.mongabay.com/2020/05/disaster-interrupted-how-you-can-help-save-the-insects/ diakses pada 24 Mei 2021.
- Meilin, A. dan Nasamsir. 2016. Serangga dan Peranannya dalam Bidang Pertanian dan Kehidupan. Jurnal Media Pertanian 1(1): 18–2.
- Untung, K., Sudomo, M. 1997. Pengelolaan Serangga Secara Berkelanjutan. Makalah disampaikan pada Simposium Entomologi. Bandung.