Lompat ke konten

Struktur Sosial: Pengertian, Klasifikasi, Unsur-unsur, Fungsi, Serta Ciri-cirinya [Lengkap + Contoh Soal]

blank

Struktur sosial adalah sistem perumusan yang dijadikan sebagai pedoman dalam mengatur tingkah laku individu dalam kehidupan berkelompok atau bermasyarakat.


Penerapan struktur sosial dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting sebagai sistem yang bisa dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Lalu apa implikasi dari penerapan struktur sosial serta pengkajiannya secara teoritis?

Pengertian Struktur Sosial

Struktur sosial merupakan suatu tingkatan dalam masyarakat [1]. Menurut KBBI, struktur sosial adalah salah satu konsep perumusan asas hubungan antara individu dalam kehidupan masyarakat serta dijadikan sebagai pedoman bagi tingkah laku individu. Di sisi lain menurut Encyclopedia Britannica, struktur sosial dalam sosiologi didefinisikan sebagai pengaturan institusi yang khas dan stabil dimana setiap individu dalam masyarakat saling berinteraksi dan hidup bersama [2].

Ada pun definisi struktur sosial menurut para ahli, antara lain [3] :

  • George C. Homan, struktur sosial memiliki keterkaitan dengan perilaku manusia dalam kehidupan sehari – hari.
  • Coleman, struktur sosial didefinisikan sebagai pola hubungan antar kelompok manusia.
  • Kornblum, struktur sosial merupakan perilaku berulang individu dan kelompok yang menciptakan hubungan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.
  • Soerjono Soekanto, struktur sosial yakni hubungan timbal balik antara posisi – posisi sosial serta peranannya yang dimainkan oleh individu atau kelompok.

Klasifikasi Struktur Sosial

Struktur sosial sendiri memiliki pembagiannya berdasarkan sudut pandang tertentu. Berdasarkan ketidaksamaan sosial, struktur sosial dapat dibagi dalam 2 katagori yakni stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Berikut adalah penjabaran mengenai klasifikasi tersebut…

a. Stratifikasi sosial

Stratifikasi sosial sendiri merupakan tingkatan antar masyarakat yang memiliki perbedaan nilai yang sangat terlihat perbedaannya. Klasifikasi ini dibagi lagi ke dalam tiga jenis yang berbeda, antara lain :

  • Stratifikasi sosial tertutup : yakni tidak memungkinkan adanya perpindahan posisi atau terjadinya mobilitas sosial. Salah satu contohnya bisa dilihat dengan jelas dalam sistem kasta.
  • Stratifikasi sosial terbuka : yakni memungkinkan adanya perpindahan posisi atau mobilitas sosial baik menuru atau naik (secara vertikal). Salah satu contohnya adalah seorang buruh yang bisa berubah menjadi seorang pengusaha atau sebaliknya.
  • Stratifikasi sosial campuran : yakni perpaduan antara stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup yang memungkinkan adanya perpindahan mobilitas sosial naik maupun turun.

b. Diferensiasi sosial

Diferensiasi sosial merupakan golongan-golongan di masyarakat yang biasanya memiliki nilai setara [4]. Soerjono Soekanto berpendapat bahwasannya diferensiasi sosial adalah pekerjaan, prestise, serta kekuasaan kelompok dalam bermasyarakat yang dikaitkan dengan interaksi maupun akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain. Diferensiasi sosial sendiri ditandai dengan 3 ciri yakni fisik, budaya, dan sosial. Ada pun beberapa jenis diferensiasi sosial, antara lain :

  • Diferensiasi ras atau etinisitas.
  • Diferensiasi suku.
  • Diferensiasi klan.
  • Diferensiasi agama.
  • Diferensiasi okupasi (profesi).
  • Diferensiasi primordial.

Unsur – unsur Struktur Sosial

Charles P. Loomis, berpendapat bahwasannya struktur sosial memiliki  unsur – unsur yang penting, antara lain :

  • Unsur pengetahuan dan keyakinan.
  • Unsur perasaan solidaritas dari para anggotanya.
  • Unsur tujuan dan cita – cita.
  • Unsur nilai dan norma sosial.
  • Unsur kedudukan serta peranan sosial.
  • Unsur kekuasaan berupa kemampuan dalam memerintah.
  • Unsur tingkatan dalam sistem sosial.
  • Unsur sanksi yang berisikan ganjaran dan hukuman dalam sistem sosial.
  • Unsur sarana atau alat – alat perlengkapan sistem sosial.
  • Unsur sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang menyertai adanya perbedaan kemampuan.

Jenis – jenis Struktur Sosial

Selain itu, struktur sosial juga dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain [2] :

a. Struktur kaku dan luwes

Struktur sosial jenis ini merupakan struktur yang pola susunannya memungkinkan untuk diubah.

b. Struktur formal dan informal

Untuk struktur formal itu berarti struktur yang diakui oleh pihak berwenang berasaskan hukum yang berlaku. Sementara untuk struktur informal merupakan struktur yang nyata serta berfungsi bagi kehidupan masyarakat. Akan tetapi tidak diakui oleh pihak berwenang serta tidak berlandaskan/berketetapan hukum.

c. Struktur homogen dan heterogen

Struktur homogen yakni struktur yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Sementara itu struktur heterogen yakni struktur yang unsur-unsurnya memiliki kedudukan yang berbeda.

d. Struktur mekanis dan statis

Struktur sosial mekanis adalah struktur yang menuntut persamaan posisi dari anggotanya supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Sementara untuk struktur sosial statis adalah struktur yang dapat berjalan dengan baik apabila anggotanya telah terpenuhi.

e. Struktur atas dan bawah

Struktur atas pada umumnya diduduki oleh pihak atau golongan yang memiliki kekuasaan dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Sementara itu untuk struktur bawah ditempati oleh golongan masyarakat bawah yang taraf hidupnya lebih rendah.

Struktur Sosial : Pengertian, Ciri, Unsur, Fungsi, Bentuk
Sumber : made-blog.com

Ciri – ciri struktur sosial

Struktur sosial sendiri memiliki ciri – ciri tertentu, antara lain [2] :

  • Bersifat abstrak
  • Selalu berkembang dan dapat berubah
  • Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
  • Ada dalam sebuah kelompok
  • Adanya aspek dinamis
  • Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu pada saat tertentu
  • Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.

Fungsi Struktur Sosial

Mayor Polak berpendapat bahwasannya struktur sosial memiliki beberapa fungsi, antara lain :

  • Sebagai penekan kemungkinan adanya pelanggaran terhadap norma dan nilai serta pengaturan kelompok maupun masyarakat. Contohnya adalah pembentukan lembaga pengadilan, kepolisian, lembaga pendidikan, hingga lembaga keagamaan.
  • Sebagai dasar dalam menanamkan suatu disiplin sosial kelompok masyarakat karena struktur sosial berasal dari kelompok masyarakat itu sendiri. Proses ini memicu individu maupun kelompok mendapatkan pengetahuan serta tentang kesadaran sikap, kebiasaan, sikap, serta kepercayaan. Sehingga individu dapat memahami perbuatan yang dianjurkan maupun dilarang dalam kelompoknya.

Kesimpulan

Struktur sosial merupakan perumusan yang dijadikan sebagai pedoman dalam mengatur tingkah laku individu dalam kehidupan berkelompok atau bermasyarakat. Struktur sosial memiliki klasifikasi, jenis – jenis, serta unsur – unsur yang penting. Tidak hanya itu struktur sosial juga memiliki ciri – ciri tertentu serta fungsinya yang sangat penting. Sehingga penerapan struktur sosial sangatlah penting.

Contoh Soal

1. “Struktur sosial merupakan sebagai pola hubungan antar kelompok manusia,” definisi tersebut merupakan pendapat dari?…….
a. Coleman
b. Soerjono Soekanto
c. Kornblum
d. Mayor Polake.
e. Charles P. Loomis

Jawaban : a. Coleman

2. Apa yang dimaksud dengan struktur homogen?……..

Jawaban : (Struktur homogen yakni struktur yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia luar).

Referensi

[1]. Soerjono Soekanto (2002:68) struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antarposisi sosial dan antarperan.

[2]. https://www.kompas.com/struktur-sosial–pengertian-klasifikasi-ciri-ciri-dan-fungsinya. Diakses 28 Desember 2020.

[3]. http://sosiologis.com/struktur-sosial. Diakses 28 Desember 2020.

[4]. Svalastoga, Kaare. 1989. Diferensiasi sosial. Jakarta: Bina Aksara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *