Salah satu klasifikasi makhluk hidup adalah protista. Ernst Hackel kmemperkenalkan kingdom protista karena terdapat perbedan pendapat terhadap spesies ini yang mirip dengan tumbuhan dan hewan.
Ciri-ciri Protista
Ada beberapa ciri yang dimiliki protista yaitu:
- Bersifat Eukariotik (memiliki membran inti)
- Bersifat aerob
- Ada yang uniseluler dan multiseluler. Untuk yang multiseluler belum mengalami tahap diferensiasi
- Berupa organisme tingkat rendah, seperti protozoa, jamur lender, dan ganggang
- Berkoloni atau hidup soliter
- Alat geraknya beruba flagella/silia
- Belum memiliki sistem jaringan yang jelas
Klasifikasi Protista
Protista mirip jamur
Protista mirip jamur ini digolongkan tersendiri dan tidak dimasukan dalam kingdom fungi karena mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda. Contohnya yaitu filum Myxomycota dan Oomycota.
1. Myxomicota (jamur lendir plasmodial)
Ciri-cirinya yaitu bersifat heterotrif, aseluler, berwana terang biasanya berwarna kuning, dan bergerak menggunakan pseupodia. Myxomycota hidup dalam dua fase yaitu fase bebas dan fase reproduksi. Pada fase reproduksi, Myxomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, membelah diri, atau pembentukan spora berflagel. Fase reproduksi seksual terjadi dengan cara bertemu dan meleburnya dua plasma dari spora menjadi zigot.
Reproduksi seksual dalam tahap jamur lender plasmodial terdiri dari 3 fase, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Plasmogami terdiri dari dua protopasl yang membawa dua inti haploid(n) dalam 1 sel. Fase plasmogami terjadi saat setelah gamet berflagel dan amoeboid terbentuk. Kariogami atau tahap fertilisasi atau biasa disebut singami yaitu peleburan dua inti menjadi zigot diploid(2n). Meiosis merupakan tahap saat sprangum sudah masak dan spora dikeluarkan dengan sifat haploid (n) dan memulai tahap haplofase. Contoh jamur lender yaitu Physarium polycephalum.
Daur hidup jamur lendir
2. Oomycota (jamur air)
Daur hidup Oomycota
Jamur air bersifat heterotrof, bersifat parasite atau saprofit. Hifa yang menyusunnya memiliki dinding selulosa dan senositik(tidak bersepta) kecuali pada struktur reproduksinya, uniseluler, dan tidak berkloroplas. Oomycota bereproduksi secara seksual (menghasilkan zigot) atau aseksual (menghasilkan zoospora). Contoh jamur air yaitu, Saprolegnia, Phytium sp., dan Phytopthora infestans (penyebab daun kentang membusuk).
Protista mirip tumbuhan (alga)
Gambar Clorophyta: ulva
Protista mirip tumbuhan terdiri dari berbagai macam alga atau ganggang, uniseluler atau multiseluler, karena merupakan tumbuhan alga yang tergolong thalophyta, sehingga tidak memiliki akar, batang dan daun tetapi memiliki klorofil, dan bersifat autotrof. Alga bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi asesksual berlansung dengan pembelahan sel, zoospora, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual melalui peleburan antara dua gamet, ada yang isogami (gamet sama), oogami (gamet betina lebih besar dan tidak berflagel, sedangkan gamet jantan sebaliknya), anisogami (ukuran berbeda), dan konjugasi.
Berdasarkan pigmennya, klasifikasi protista mirip tumbuhan terbagi menjai 7 yaitu:
1. Chlorophyta (ganggang hijau)
Karakteristiknya yaitu uniseluler atau multiseluler, memiliki membrane inti, umunya hidup di air tawar dan laut sebagai plankton tetapi ada yang hidup di lingkungan yang ekstrim, mempunyai klorofil, dapat berfotosintesis, bereproduksi secara vegetatif(fragmentasi) dan generatif (konjugasi). Contohnya yaitu, Ulva, Spirogyra, Chlorella, Desmid, Chlomydomonas, dan Ulothrix.
2. Rhodophyta (ganggang merah)
Gambar Gelidium
Memiliki pigmen klorofil fikoentrin (merah), hidup di air laut dan air tawar, tidak memiliki alat gerak, umunya bersifat multiseluler, dan memiliki cadangan makanan berupa Floridian. Contohnya yaitu, Euchema spinosum, Glaciralia, dan Gelidium sebagai penghasil agar-agar.
3. Chrysophyta (ganggang keemasan)
Gambar Ganggang emas
Ada yang multiseluler atau uniseluler, berwana kuning keemasan karena adanya pigmen karoten, hidup di laut atau air laut, dann berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Contohnya, Vaucheria, Navicula, Ochromonas.
4. Phaeophyta (ganggang coklat)
Multiseluler, mempunyai klorofil, xantofil, karoten, dan fukosantin, ada yang berbenuk benang atau lembaran, mempunyai cadangan makanan dalam bentuk laminarin, dan berkembang biak secara vegetatif (zoospora berflagel) dan secara generatif. Contohnya, Sargassum, Laminaria, Fucus vesiculosus, dan Turbinaria.
5. Euglenophyta
Sering disebut sebagai bentuk peralihan antara hewan dan tumbuhan, memiliki bentuk tubuh seperti daun, mempunyai kloroplas untuk berfotosintesis, mempunyai reservoir, dan peka terhadap rangsangan cahaya. Contohnya, Euglena viridis dan Euglena spirogyra.
6. Pyrrophyta (ganggang api)
Organisme uniseluler, bersifat autotrof, memiliki pigmen korofil coklat kekuning-kuningan (xantofil dan karoten), biasanya hidup di air laut, payau, dan air tawar. Contohnya, Ceratium, Gymnodinium, Paradidium, dan Peridinium
7. Bacillariophyta
Biasa hidup berkoloni dan umunya uniseluler, struktur tubuh seperti wadah dan tutup (hipoteka dan epiteka), berkembang biak dengan cara seksual dan seksual. Memiliki pigmen berwarna coklat keemasan tetapi ada yang berwana hijau kekuningan atau coklat tua.
Protista mirip hewan
Protista mirip hewan atau sering disebut protozoa, bersifat uniseluler, habitatnya di tempat yang basah, dapat membentuk sista, bersifat heterotrof. Protozoa memenuhi nutrisinya dengan cara menyerap makanan dari hasil pembusukaan zat-zat organik (saprofitik), mengambil makanan dari organisme lain yang sudah mati (saprozoik), membentuk makanan sendiri(holofitik), dan memakan mikroorganisme lain (holozoik).
Berdasarkan alat geraknya, protozoa terdiri dari 4 kelas, yaitu:
1. Rhizopoda atau Sarcodina
Gambar Struktur amoeba
Mempunyai alat gerak berupa pseudopodia atau kaki semu, uniseluler, hidup bebas atau parasite, habitatnya di air tawar, dasar kolam atau sungai dengan aliran yang tenang, bentuk tubuhnya tidak tetap. Contohnya, Amoeba proteus, Foraminifera, dan Radiolaria.
2. Flagellata (Mastigophora)
Gambar Trypanosoma gambiense
Mempunyai alat gerak berupa flagel (cambuk) dan hidup bebas di air tawar atau laut. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu Phytoflagellata dan Zooflagellata. Phytoflagellata berbentuk menyerupai tumbuhan laut, mempunyai klorofil, dan bersifat autotrof. Sedangkan, Zooflagellata berbentuk menyerupai hewan, bersifat holozoik dan ada yang memperoleh makanan dari inangnya. Contoh flagellate yaitu Trypanosoma gambiense, Trichomonas vaginalis, Trypanosoma evansi, Trypanosoma cruzi, dan Leismania donovani.
3. Ciliata (Ciliophora)
Gambar ciliata
Alat geraknya berupa cilia atau rambut getar, bersifat parasit, habitatnya di air tawar, dan tubuhnya dilindungi oleh pelikel. Contohnya Paramecium, Vorticella, dan Balantidia coli.
4. Sporozoa
Siklus hidup Plasmodium
Tidak memiliki alat gerak, reproduksinya dengan pembelahan biner, schyzogoni (reproduksi aseksual yang terjadi di tubuh manusia), dan sporogoni (reproduksi seksual di dalam tubuh nyamuk), mempunyai satu inti, hidupnya menumpang. Contohnya, Plasmodium vivax, Plasmodium malaria, Plasmodium ovale, dan Plasmodium falciparum.
Peranan Protista
Protista yang menguntungkan
- sebagai sumber makanan
- Entamoeba coli membatu pencernaan sapi dengan cara membusukkan makanan dan membentuk vitamin K pada saluran pencernaannya.
- Euglena viridis sebagai indicator polusi, misalnya polusi air pada sungai
- Alga coklar, Sargassum untuk pembuatan salep
- Navicula yang sudah mati digunakan sebagai bahan peledak
- Dimanfaatkan dalam membuat agar-agar
- Cangkang radiolaria dan foraminifera sebakai petunjuk adanya minyak bumi
Protista yang merugikan
1. Penyakit pada manusia
- Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur yang ditularkan oleh lalat tse-tse Glossina palpalis
- Plasmodium sp. Menyebabkan penyakit malaria
- Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut
- Leismania donovani menyebabkan penyakit kalaazar
2. Penyakit pada hewan
- Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada ternak
- Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing
3. Penyakit pada tumbuhan
- Phytopthora faberi yang hidup sebagai parasit pada tanaman karet
- Phytopthora palmifora menyebabkan penyakit pada tanaman lada, kelapa, dan coklat
- Pythium menyerang pangkal bakal kecambah
- Phytopthora nicotinae menyebabkan penyakit pada tanaman tembakau