Protista: Klasifikasi dan Penjelasan [Lengkap]

Salah satu klasifikasi makhluk hidup adalah protista. Ernst Hackel kmemperkenalkan kingdom protista karena terdapat perbedan pendapat terhadap spesies ini yang […]

Euglena viridis

Salah satu klasifikasi makhluk hidup adalah protista. Ernst Hackel kmemperkenalkan kingdom protista karena terdapat perbedan pendapat terhadap spesies ini yang mirip dengan tumbuhan dan hewan.

Ciri-ciri Protista

Ada beberapa ciri yang dimiliki protista yaitu:

  1. Bersifat Eukariotik (memiliki membran inti)
  2. Bersifat aerob
  3. Ada yang uniseluler dan multiseluler. Untuk yang multiseluler belum mengalami tahap diferensiasi
  4. Berupa organisme tingkat rendah, seperti protozoa, jamur lender, dan ganggang
  5. Berkoloni atau hidup soliter
  6. Alat geraknya beruba flagella/silia
  7. Belum memiliki sistem jaringan yang jelas

Klasifikasi Protista

Protista mirip jamur

Protista mirip jamur ini digolongkan tersendiri dan tidak dimasukan dalam kingdom fungi karena mempunyai struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda. Contohnya yaitu filum Myxomycota dan Oomycota.

1. Myxomicota (jamur lendir plasmodial)

Ciri-cirinya yaitu bersifat heterotrif, aseluler, berwana terang biasanya berwarna kuning, dan bergerak menggunakan pseupodia. Myxomycota hidup dalam dua fase yaitu fase bebas dan fase reproduksi. Pada fase reproduksi, Myxomycota bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi, membelah diri, atau pembentukan spora berflagel. Fase reproduksi seksual terjadi dengan cara bertemu dan meleburnya dua plasma dari spora menjadi zigot.

Reproduksi seksual dalam tahap jamur lender plasmodial terdiri dari 3 fase, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Plasmogami terdiri dari dua protopasl yang membawa dua inti haploid(n) dalam 1 sel. Fase plasmogami terjadi saat setelah  gamet berflagel dan amoeboid terbentuk. Kariogami atau tahap fertilisasi atau biasa disebut singami yaitu peleburan dua inti menjadi zigot diploid(2n). Meiosis merupakan tahap saat sprangum sudah masak dan spora dikeluarkan dengan sifat haploid (n) dan memulai tahap haplofase. Contoh jamur lender yaitu Physarium polycephalum.

Daur hidup jamur lendir

Daur hidup jamur lendir

2. Oomycota (jamur air)

Daur hidup Oomycota

Daur hidup Oomycota

Jamur air bersifat heterotrof, bersifat parasite atau saprofit. Hifa yang menyusunnya memiliki dinding selulosa dan senositik(tidak bersepta) kecuali pada struktur reproduksinya, uniseluler, dan tidak berkloroplas. Oomycota bereproduksi secara seksual (menghasilkan zigot) atau aseksual (menghasilkan zoospora). Contoh jamur air yaitu, Saprolegnia, Phytium sp., dan Phytopthora infestans (penyebab daun kentang membusuk).

Protista mirip tumbuhan (alga)

Ulva

Gambar Clorophyta: ulva

Protista mirip tumbuhan terdiri dari berbagai macam alga atau ganggang, uniseluler atau multiseluler, karena merupakan tumbuhan alga yang tergolong thalophyta, sehingga tidak memiliki akar, batang dan daun tetapi memiliki klorofil, dan bersifat autotrof. Alga bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi asesksual berlansung dengan pembelahan sel, zoospora, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual melalui peleburan antara dua gamet, ada yang isogami (gamet sama), oogami (gamet betina lebih besar dan tidak berflagel, sedangkan gamet jantan sebaliknya), anisogami (ukuran berbeda), dan konjugasi.

Berdasarkan pigmennya, klasifikasi protista mirip tumbuhan terbagi menjai 7 yaitu:

1. Chlorophyta (ganggang hijau)

Karakteristiknya yaitu uniseluler atau multiseluler, memiliki membrane inti, umunya hidup di air tawar dan laut sebagai plankton tetapi ada yang hidup di lingkungan yang ekstrim, mempunyai klorofil, dapat berfotosintesis, bereproduksi secara vegetatif(fragmentasi) dan generatif (konjugasi). Contohnya yaitu, Ulva, Spirogyra, Chlorella, Desmid, Chlomydomonas, dan Ulothrix.

2. Rhodophyta (ganggang merah)

Gelidium

Gambar Gelidium

Memiliki pigmen klorofil fikoentrin (merah), hidup di air laut dan air tawar, tidak memiliki alat gerak, umunya bersifat multiseluler, dan memiliki cadangan makanan berupa Floridian. Contohnya yaitu, Euchema spinosum, Glaciralia, dan Gelidium sebagai penghasil agar-agar.

3. Chrysophyta (ganggang keemasan)

Ganggang emas

Gambar Ganggang emas

Ada yang multiseluler atau uniseluler, berwana kuning keemasan karena adanya pigmen karoten, hidup di laut atau air laut, dann berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Contohnya, Vaucheria, Navicula, Ochromonas.

4. Phaeophyta (ganggang coklat)

Multiseluler, mempunyai klorofil, xantofil, karoten, dan fukosantin, ada yang berbenuk benang atau lembaran, mempunyai cadangan makanan dalam bentuk laminarin, dan berkembang biak secara vegetatif (zoospora berflagel) dan secara generatif. Contohnya, Sargassum, Laminaria, Fucus vesiculosus, dan Turbinaria.

5. Euglenophyta

Sering disebut sebagai bentuk peralihan antara hewan dan tumbuhan, memiliki bentuk tubuh seperti daun, mempunyai kloroplas untuk berfotosintesis, mempunyai reservoir, dan peka terhadap rangsangan cahaya. Contohnya, Euglena viridis dan Euglena spirogyra.

6. Pyrrophyta (ganggang api)

Organisme uniseluler, bersifat autotrof, memiliki pigmen korofil coklat kekuning-kuningan (xantofil dan karoten), biasanya hidup di air laut, payau, dan air tawar. Contohnya, Ceratium, Gymnodinium, Paradidium, dan Peridinium

7. Bacillariophyta

Biasa hidup berkoloni dan umunya uniseluler, struktur tubuh seperti wadah dan tutup (hipoteka dan epiteka), berkembang biak dengan cara seksual dan seksual. Memiliki pigmen berwarna coklat keemasan tetapi ada yang berwana hijau kekuningan atau coklat tua.

Protista mirip hewan

Protista mirip hewan atau sering disebut protozoa, bersifat uniseluler, habitatnya di tempat yang basah, dapat membentuk sista, bersifat heterotrof. Protozoa memenuhi nutrisinya dengan cara menyerap makanan dari hasil pembusukaan zat-zat organik (saprofitik), mengambil makanan dari organisme lain yang sudah mati (saprozoik), membentuk makanan sendiri(holofitik), dan memakan mikroorganisme lain (holozoik).

Berdasarkan alat geraknya, protozoa terdiri dari 4 kelas, yaitu:

1. Rhizopoda atau Sarcodina

Amoeba

Gambar Struktur amoeba

Mempunyai alat gerak berupa pseudopodia atau kaki semu, uniseluler, hidup bebas atau parasite, habitatnya di air tawar, dasar kolam atau sungai dengan aliran yang tenang, bentuk tubuhnya tidak tetap. Contohnya, Amoeba proteus, Foraminifera, dan Radiolaria.

2. Flagellata (Mastigophora)

trypanosoma gambiense flagel

Gambar Trypanosoma gambiense

Mempunyai alat gerak berupa flagel (cambuk) dan hidup bebas di air tawar atau laut. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu Phytoflagellata dan Zooflagellata. Phytoflagellata berbentuk menyerupai tumbuhan laut, mempunyai klorofil, dan bersifat autotrof. Sedangkan, Zooflagellata berbentuk menyerupai hewan, bersifat holozoik dan ada yang memperoleh makanan dari inangnya. Contoh flagellate yaitu Trypanosoma gambiense, Trichomonas vaginalis, Trypanosoma evansi, Trypanosoma cruzi, dan Leismania donovani.

3. Ciliata (Ciliophora)

ciliata

Gambar ciliata

Alat geraknya berupa cilia atau rambut getar, bersifat parasit, habitatnya di air tawar, dan tubuhnya dilindungi oleh pelikel. Contohnya Paramecium, Vorticella, dan Balantidia coli.

4. Sporozoa

Siklus hidup Plasmodium

Siklus hidup Plasmodium

Tidak memiliki alat gerak, reproduksinya dengan pembelahan biner, schyzogoni (reproduksi aseksual yang terjadi di tubuh manusia), dan sporogoni (reproduksi seksual di dalam tubuh nyamuk), mempunyai satu inti, hidupnya menumpang. Contohnya, Plasmodium vivax, Plasmodium malaria, Plasmodium ovale, dan Plasmodium falciparum.  

Peranan Protista

Protista yang menguntungkan

  • sebagai sumber makanan
  • Entamoeba coli membatu pencernaan sapi dengan cara membusukkan makanan dan membentuk vitamin K pada saluran pencernaannya.
  • Euglena viridis sebagai indicator polusi, misalnya polusi air pada sungai
  • Alga coklar, Sargassum untuk pembuatan salep
  • Navicula yang sudah mati digunakan sebagai bahan peledak
  • Dimanfaatkan dalam membuat agar-agar
  • Cangkang radiolaria dan foraminifera sebakai petunjuk adanya minyak bumi

Protista yang merugikan

1. Penyakit pada manusia

  • Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur yang ditularkan oleh lalat tse-tse Glossina palpalis
  • Plasmodium sp. Menyebabkan penyakit malaria
  • Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut
  • Leismania donovani menyebabkan penyakit kalaazar

2. Penyakit pada hewan

  • Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada ternak
  • Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing

3. Penyakit pada tumbuhan

  • Phytopthora faberi yang hidup sebagai parasit pada tanaman karet
  • Phytopthora palmifora menyebabkan penyakit pada tanaman lada, kelapa, dan coklat
  • Pythium menyerang pangkal bakal kecambah
  • Phytopthora nicotinae menyebabkan penyakit pada tanaman tembakau

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.