Apa sih yang terbersit di benak sahabat warstek tentang ‘Minyak Atsiri’? Praktikum berjam-jam hanya untuk memperoleh ±1 mL minyak? Potensi bisnis menggiurkan? Identik dengan aromaterapi? Banyak mungkin tebakan lainnya. Memang, hanya untuk mengulik satu jenis minyak, pastinya membutuhkan banyak lapisan pengetahuan lain untuk mendalaminya. Satu jenis minyak atsiri sangat mungkin memiliki kandungan dan kualitas berbeda antara satu produk dengan produk lainnya.
Sumber sejarah Hieroglif Mesir Kuno, lembaran Dinasti Cina, hingga sumber kepustakaan Ayurvedic mencatat bahwa para dokter di masing-masing era itu memberikan terapi minyak aromatik atsiri kepada para pasien. Dalam Handbook of Essential Oils: science, technology and application (Bașer dan Buchbauer, 2009), lebih lanjut dipaparkan secara komprehensif mengenai perkembangan riset minyak atsiri pada kurun waktu setengah abad ini. Riset minyak atsiri yang berkembang kini mencakup antara lain: Teknik penyiapan produksi minyak atisiri, Teknik separasi minyak atsiri, Teknik identifikasi komponen minyak atsiri dan Identifikasi multikomponen tanpa separasi. Luasnya cakupan pengetahuan tersebut, akan mudah dipahami jika sahabat warstek telah mengetahui pemahaman dasar dan hal-hal yang berhubungan dengan minyak atsiri [1].
Pengertian Minyak Atsiri
Beberapa ahli maupun industri memberikan pengertian tentang makna ‘Minyak Atsiri’. Bașer dan Buchbauer (2009), menjelaskan upaya para ahli dalam mendefinisikan minyak atsiri, dimana minyak atsiri sebagai campuran komponen yang mudah menguap (volatile components) yang diperoleh dari makhluk hidup melalui teknik perasan dan distilasi, dan berasal dari tumbuhan utuh maupun bagian tertentu dari tanaman yang diketahui asal taksonominya [1].
Sementara, dalam Handbook yang diterbitkan oleh dōTERRA (perusahaan di bidang minyak atsiri), menyebutkan minyak atsiri sebagai esens yang dihasilkan dari tanaman. Minyak atsiri sendiri merupakan bagian paling penting dari sistem imun sebuah tanaman, dimana berfungsi sebagai pelindung tanaman dari ancaman lingkungan sekitar. Lebih lanjut, bagian tanaman yang umum menghasilkan minyak atsiri antara lain: kulit pohon, getah tanaman, daun, biji dan kulit buah. Komponen yang ditemukan pada bagian tanaman tersebut masing-masing memiliki berbagai kandungan dengan aktivitas biologi tertentu. Khasiatnya antara lain untuk melindungi diri dari ancaman lingkungan, menenangkan tubuh, dan menenangkan pikiran [3].
Sumber Minyak Atsiri
Berbagai jenis sumber tanaman minyak atsiri dengan banyaknya sumber menurut anatomi tanaman, menjadikan minyak atsiri memiliki variasi yang sangat banyak untuk berbagai kegunaan. Minyak atsiri mengandung dari 1 hingga 1000 variasi komponen dengan identitas kimiawi yang berbeda. Perbedaan komponen dalam minyak atsiri dikenal dengan istilah ‘konstituen’, dimana masing-masing konstituen memiliki struktur yang berbeda-beda. Komposisi tepat dari setiap minyak atsiri berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya, menjadikan setiap minyak atsiri unik [3].
Beda Minyak Atsiri dengan Minyak Nabati
Dilansir dari artikel yang ditulis oleh Jessica DeFino, perbedaan mendasar yang utama antara minyak atsiri dengan minyak nabati, antara lain: aroma, sensasi dan efek penggunaannya. Penggunaan kedua jenis minyak itu dalam bidang kecantikan, dapat diketahui dari cara pemakaian keduanya. Pada minyak atsiri, dijumpai sifat yang berair/ cair dan beraroma khas. Sedangkan, pada minyak nabati (umum disebut pula sebagai carrier oil) lebih kental dan lebih terasa lembut di kulit. Dilihat dari perbedaan wadah produk, pada minyak atsiri umum disimpan dalam botol berukuran kecil dan hanya membutuhkan beberapa tetes saja dalam penggunaannya. Sementara, pada minyak nabati akan disimpan dalam botol yang berukuran lebih besar. Produsen minyak atsiri yang bereputasi akan mencantumkan keterangan kandungan murni dari minyak yang dijualnya, seperti yang disampaikan oleh ahli Voth dalam artikel yang sama.
Mengapa Minyak Atsiri Penting?
Berbagai kegunaan dan khasiat dari minyak atsiri tentu mendatangkan banyak potensi keuntungan, baik secara khasiat penggunaan hingga bagi dunia bisnis. Pemanfaatan minyak atsiri bagi kesehatan dan kecantikan diperlukan evaluasi dan pemilihan yang tepat. Kontra indikasi penggunaan minyak atsiri dapat menimbulkan alergi bagi orang-orang tertentu. Kehati-hatian dalam memilih minyak atsiri dengan meninjau pemakaian sesuai kebutuhan dan hasil yang diinginkan sangat diperlukan agar tidak malah menimbulkan gangguan lain yang tidak diinginkan [4].
Tren pasar untuk bisnis minyak atsiri memberikan peluang bisnis yang menjanjikan. Seiring tumbuhnya kesadaran akan kebutuhan konsumsi produk-produk organik yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, baik dari pangan hingga produk kecantikan. Industri minyak atsiri menunjukkan peningkatan pada permintaan produk 100% plant-based oils.
Meskipun prediksi permintaan pasar untuk minyak atsiri menunjukkan peningkatan, namun keadaan pasar sangat terfragmentasi karena kemunculan pemain baru sebagai produsen minyak atsiri. Dalam proyeksi permintaan pasar ini juga disebutkan bahwa Asia Pasifik akan mengalami pertumbuhan paling cepat karena faktor populasinya yang besar, sekaligus banyaknya berbagai sektor pasar belum tersentuh. Hal tersebut sangat membuka peluang munculnya pemain kunci untuk memperluas dan membangun fasilitas operasi maupun distribusi di wilayah Asia Pasifik. Namun demikian, munculnya pandemi di sepanjang tahun 2020 ini, yang menyebabkan hampir seluruh pemerintahan di dunia memberlakukan lock down dalam menanggulangi penyebaran virus. Pemerintah banyak melakukan penghentian maupun penutupan sementara pertokoan, pabrik, unit manufaktur yang menyebabkan banyak kerugian lintas sektor perekonomian, sehingga dalam jangka pendek berpengaruh pada pertumbuhan pasar dalam [5].
Referensi:
[1]. Buchbauer, Gerhard & Baser, K. Husnu Can. 2009. Handbook of Essential Oils: Science, Technology, and Applications. CRC Press.
[2]. DeFino, Jessica. 2020. Oils Vs. Essential Oils: The Biggest Differences, The Most Popular Uses & More. The Zoe Report. Diakses pada 16 November 2020
[3]. Hill, David K. The dōTERRA® Essential Oil Chemistry Handbook 3rd edition. Diakses pada 16 November 2020
[4]. John Hopkins Medicine. 2020. Aromatherapy: Do Essential Oils Really Work? hopkinsmedicine.org diakses pada 16 November 2020
[5]. Market Analysis Report. 2020. Essential oils market size, share & trends analysis report by application (food & beverages, spa & relaxation), by product (orange & peppermint), by sales channel, and segment forecasts, 2020-2027. Report ID: 978-1-68038-549-6 diakses pada 16 November 2020
Pembelajar | Penikmat kopi | DIII Teknik Kimia Undip Alumni | Semarang | @nailulizzaaah