Model Hysplit (HYBRID SINGLE-PARTICLE LAGRANGIAN INTEGRATED TRAJECTORY) adalah sistem yang lengkap untuk menghitung lintasan udara parsel sederhana, serta transportasi yang kompleks, dispersi, transformasi kimia, dan simulasi deposisi.
Hysplit juga telah digunakan dalam berbagai simulasi yang menggambarkan atmosfer transportasi,dispersi, dan deposisi polutan dan bahan berbahaya. Beberapa contoh aplikasi yang termasuk pelacakan dan peramalan pelepasan bahan radioaktif, asap api, debu yang tertiup angin, polutan dari berbagai sumber emisi stasioner dan mobile, alergen dan abu vulkanik.
Model perhitungan yang digunakan dalam pemodelan Hysplit ini adalah gabungan dari pedekatan Lagrangian dan metode Eulerian. Dalam model partikel, tetap jumlah partikel advected tentang domain model yang oleh medan angin mean dan disebarkan oleh komponen bergejolak. Konfigurasi default model mengasumsikan distribusi partikel 3-dimensi (horizontal dan vertikal) (Ryan dan Pratama 2017).

Gambar 1 Trajektori massa udara 14 Februari 2019 hingga 20 Februari 2020

Gambar 2 Trajektori massa udara 14 Februari 2019 hingga 20 Februari 2020
Pergerakan massa udara disetiap waktu berbeda walaupun ditempat yang sama. Gambar 1 dan Gambar 2 merupakan trajektori pergerakan massa udara di Jakarta dengan waktu yang berbeda. Lamanya waktu pergerakan massa udara yang digunakan pada trajektori tersebut adalah 24 jam sebelumnya. Arah datangnya massa udara pada Februari 2019 banyak berasal dari arah Barat Laut Jakarta. Sedangkan arah datangnya massa udara pada Februari 2020 terpecah menjadi dua arah yaitu Barat Daya dan Barat Laut. Perbedaan arah pergerakan massa udara tersebut dapat dikarenakan adanya faktor meteorologi. Salah satunya terdapat perbedaan tekanan udara dan suhu di wilayah Jakarta dengan wilayah lain sekitarnya (Sudarto 2011).
Daftar pustaka
- Ryan M, Pratama KR. 2017. Identifikasi trajektori debu vulkanik letusan gunung gamalama dengan hypslit dan metode RGB pada citra satelit himawari 8. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 4 (2) : 29-35.
- Sudarto. 2011. Pemanfaatan dan pengembangan energi angin untuk proses produksi garam di kawasan timur Indonesia. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan. 7(2): 61-70.
- Mengenal Model Hysplit, Sistem Untuk Menghitung Lintasan Udara - 29 Desember 2020
- Fluktuasi Konsentrasi Pencemar NO dan NO2 - 29 Desember 2020
- Potensi Fitoteknologi Terhadap Pengelolaan Sumber Daya Air - 29 Desember 2020