BEGINI KONDISI LUBANG OZON DI ANTARTIKA SEKARANG
Sejak dimulainya masa Revolusi Industri, Negara-negara di dunia semakin banyak mendirikan pabrik dan berkembang pesatlah dunia industry disamping pesatnya dunia industri hal ini menimbulkan efek samping diantaranya meningkatkan kadar CO2 serta CFC di atmosfer. CFC atau Chlorofluorocarbon adalah gas yang biasa digunakan sebagai spray dan sebagai pendingin. Melihat dampak buruk penggunaan CFC bagi lapisan atmosfer terutama Ozon, akhirnya pada 1987 dibuatlah protokol montreal yaitu sebuah traktat internasional yang dirancang guna melindungi lapisan ozon dengan meniadakan produksi sejumlah zat (CFC) yang diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya lapisan ozon. [2]
Ozon pertama kali ditemukan oleh C.F Schonbein pada tahun 1840. penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867 mengumumkan bahwa Ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri dari tiga buah atom oksigen. [1]
Proses Pembentukan Ozon:
Secara Alamiah Ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada tahun 1930. Ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran sinar Matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul oksigen tadi terurai menjadi 2 buah atom oksigen. proses ini kemudian dikenal dengan nama photolysis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada di sekitarnya. lalu terbentuklah ozon. [1]
Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mempergunakan peralatan antara lain dengan metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Pembuatan ozon dengan eletrical discharge pertama kali dilakukan oleh Siemens pada tahun 1857 dengan mempergunakan metode dielectric barrier discharge. [1]
Pembentukan ozon dengan eletrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan dari elektron yang dihasilkan oleh eletrical discharge dengan molekul oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen. [1]
selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen disekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam pembuatan ozon diberbagai kegiatan Industri. [1]
Di Lapisan Stratosfer pada ketinggian 12-45 km dari Bumi terdapat lapisan ozon. Lapisan ozon tersebut berbentuk seperti mantel yang menyelimuti Bumi. Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon tertinggi di atmosfer, tetapi dibandingkan dengan gas-gas lain (N2, O2, dll), Konsentrasi ozon tersebut masih sangat rendah. Ozon di stratosfer (lapisan ozon) melindungi semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari. Karena itu, Ozon di stratosfer bermanfaat bagi manusia.[1]
Pada tahun 1985 Lubang di lapisan ozon pertama kali terdeteksi. Lubang ozon secara teknis bukan sebuah lubang dimana tidak ada ozon tetapi daerah dimana ozon mulai menipis atau mulai habis di stratosfer di atas antartika. Daerah ini biasanya muncul pada Southern hemisphere spring (agustus-oktober). [3]
Lubang ozon diatas antartika mencapai luas maksimum tiap tahunnya selama musim dingin dibagian selatan. Berkurangnya ozon disebabkan oleh CFC yang berada diatmosfer yang terjadi secara cepat pada suhu yang dingin dan berhenti ketika suhu memanas. Jadi setiap oktober, lapisan ozon perlahan membaik setiap tahunnya. [3]
Menurut Paul A. Newman chief saintis for earth sciences pada NASA’S Goddard Spaceflight Center. “Klorin di stratosfer antartika mulai menurun 11% sejak tahun 2000 dan Tahun 2018 ini temperatur paling dingin ini harusnya memberikan lubang ozon terbesar jika kadar klorin tidak menurun seperti di tahun 2000.” [3]
Referensi:
[1] Cahyono Eko W,Prosiding Pengaruh Penipisan Ozon terhadap Kesehatan Manusia, 200, Yogyakarta: FMIPA-UNY diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/11728/1/26_Pengaruh%20Penipisan%20Ozon%20terhadap%20Kesehatan%20Manusia%20%28W.%20Eko%20Cahyono%29.pdf pada 29 Januari 2019 pukul 07.03 WIB.
[2] Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Montreal pada tanggal 22 Januari 2019.
[3] Diakses dari https://earthsky.org/earth/2018-ozone-hole-slightly-above-average pada tanggal 22 Januari 2019.
Seorang mahasiswa (S1) yang sedang menekuni bidang pendidikan dan matematika.