Planet Halla, Planet Misterius Yang Menolak Mati

Halo semua, semoga selalu di berikan kesehatan selalu, aamiin. Pernahkah mendengar planet ini sebelumnya? Planet ini diduga selamat dari amukan […]

blank

Halo semua, semoga selalu di berikan kesehatan selalu, aamiin. Pernahkah mendengar planet ini sebelumnya? Planet ini diduga selamat dari amukan bintang induknya. Planet bernama 8 UMi b yang di sebut planet Halla ini merupakan planet gas raksasa yang berjarak 520 TC dari Bumi. Bagaimana kisahnya sehingga dia selamat? Simak selengkapnya dibawah ini.

Mengenal Planet Halla

blank

Planet 8 UMi b yang diberi nama Halla ini di temukan oleh para astronom Korea pada tahun 2015 silam dengan metode kecepatan radial. Halla sendiri dianggap sebagai tempat suci, yang merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan. Halla ini mengorbit bintang bernama Baekdu yang berada di Ursa Minor dengan jarak sekitar 0,46 AU atau 68.815.020 KM dari bintang induknya.

Planet Halla di anggap sebagai “Jupiter panas”. Ini klasifikasi untuk planet ekstrasurya yang ukurannya mirip dengan Jupiter yang memiliki suhu lebih tinggi. Hal ini di karenakan jarak yang dekat untuk mereka mengorbit bintang induknya.

Kisah Selamatnya Planet Halla

Para astronom percaya bahwa Halla entah bagaimana caranya selamat setelah bintangnya mengalami pembengkakan dari ukuran aslinya yang seharusnya dapat menghancurkan planet terdekat. Sebuah studi merinci temuan yang diterbitkan pada Rabu (28/6/2023) di jurnal Nature.

Pengamatan Baekdu sendiri di lakukan menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite milik NASA, yang mempelajari bintang terdekat. Pengamatan tim mengungkapkan bahwa bintang tersebut terbakar melalui suplai helium pada intinya, karena terlihat hidrogennya sudah habis. Pengungkapan tersebut menunjukkan kepada para astronom bahwa bintang tersebut sebelumnya pernah mengembang menjadi bintang raksasa merah.

“Penenggelaman oleh sebuah bintang biasanya memiliki konsekuensi bencana bagi planet yang mengorbit dekat. Ketika kami menyadari bahwa Halla berhasil bertahan hidup di sekitar bintang raksasanya, itu benar-benar mengejutkan,” kata rekan penulis studi Dr. Dan Huber, Australian Research Council Future Fellow di University of Sydney dan profesor di Institute for Astronomi Universitas Hawaii di Manoa, dalam sebuah pernyataan. “Saat bahan bakar hidrogen intinya habis, bintang akan mengembang hingga 1,5 kali jarak orbit planet saat ini, menelannya sepenuhnya dalam proses, sebelum menyusut ke ukurannya saat ini,” lanjutnya.

Untuk memastikan Halla adalah salah satu planet asli Baekdu dan bukan penyelundup kosmik, para peneliti mengobservasinya menggunakan Observatorium Keck dan Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii pada tahun 2021 dan 2022. Dikonfirmasi, orbit Halla hampir berbentuk lingkaran selama 93 hari, dan itu stabil. Namun, para astronom masih bingung, karena hampir mustahil Halla bertahan jika pernah disentuh oleh bintangnya. Apalagi, jarak Halla dengan Baekdu saat ini hanya sentengah dari jarak Bumi dengan Matahari.

Skenario Planet Halla

Para astronom berusaha mencoba untuk menentukan apakah mungkin planet ini dapat bertahan dari peristiwa bintang yang begitu dahsyat. Mereka pun percaya bahwa raksasa gas seperti planet ekstrasurya Jupiter panas mulai dengan mengorbit pada jarak yang lebih jauh dari bintang induknya. Hingga pada akhirnya planet tersebut bermigrasi lebih dekat. Tapi mungkin saja itu tidak berlaku untuk Halla, yang mengorbit bintang yang berkembang pesat.

Menurut para peneliti, sangat mungkin Halla tidak pernah menghadapi bahaya apa pun sejak awal. “Sistem itu lebih mirip dengan planet fiksi terkenal Tatooine dari Star Wars, yang mengorbit dua matahari,” kata Tim Bedding, profesor astronomi di Universitas Sydney. “Jika sistem Baekdu awalnya terdiri dari dua bintang, maka penggabungan keduanya dapat mencegah salah satu dari mereka berkembang cukup besar untuk menelan planet ini,” lanjutnya.

Kemungkinan lain yang mungkin terjadi adalah bahwa Halla adalah planet yang cukup muda yang lahir dari awan gas yang tercipta dari tabrakan dahsyat antara dua bintang. Ini dapat menjadikannya sebagai planet generasi kedua yang tercipta dalam sistem.

Penutup

Selain planet tersebut, masih banyak lagi keunikan yang ada di alam semesta ini yang perlu di pelajari. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan kata. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Sumber:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.