Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Sebagai Sabun Cuci Tangan POLASH yang Antibakteri dan Antivirus

COVID-19 merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus tepatnya SARS-CoV-2. Penyakit ini menyebar ketika percikan dahak atau droplet yang […]

COVID-19 merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus tepatnya SARS-CoV-2. Penyakit ini menyebar ketika percikan dahak atau droplet yang mengandung virus masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau tenggorokan. Akan tetapi, yang paling sering terjadi adalah melalui tangan. Penyebaran virus dari satu orang ke orang lain paling sering terjadi melalui tangan. Selama pandemi global terjadi, salah satu cara paling mudah, penting, dan tanpa biaya untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan rutin cuci tangan memakai sabun dan air.

Mencuci tangan, baik itu dengan air dan sabun, maupun dengan cairan pembersih tangan, ketika dilakukan dengan benar, keduanya sama efektifnya dalam membunuh kuman dan patogen. Cairan pembersih tangan lebih praktis digunakan ketika berada di luar ruangan, tapi bisa jadi harganya mahal dan sulit ditemukan dalam situasi darurat. Selain itu, cairan pembersih tangan berbasis alkohol dapat membunuh coronavirus, tapi tidak dapat membunuh semua jenis bakteri dan virus. Misalnya saja, ia tidak dapat digunakan untuk menghilangkan norovirus dan rotavirus.

Berangkat dari permasalaham tersebut, kelompok mahasiswa dari Universitas Perintis Indonesia yakni Nurul Syafira Shaviz, Fikry Alamsyah, Rara Novita Defitri, Dan Ulfa Anggraini membuat sebuah inovasi sabun cuci tangan berbahan dasar limbah kulit singkong yang diberi nama POLASH, dengan harapan dapat membantu dalam mencegah penyebaran virus corona ini. POLASH ialah inovasi sabun cuci tangan yang dibuat dengan memanfaatkan bahan biopolimer limbah kulit singkong sebagai bahan baku utama yang mengandung amilosa yang berfungsi membentuk gel ketika dipanaskan. Selain itu, POLASH juga memiliki kemampuan daya antibakterial yang sangat kuat untuk membunuh bakteri, virus dan jamur yang ada di kulit karena mengandung ekstrak infusa daun sirih hijau dengan kandungan zat yaitu kavikol yang merupakan turunan fenol. Dari kedua kombinasi bahan tersebut, POLASH dapat menjadi sebuah sabun cair yang memiliki bentuk serta kosistensi yang bagus dan tambahan ekstrak daun sirih sebagai proteksi tambahan sehingga sabun cuci tangan POLASH dapat memberikan perlindungan diri terhadap bakteri, virus dan jamur terutama masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Keunggulan lain dari POLASH yang dapat dijadikan sabun cuci tangan dimasa pandemi seperti saat sekarang ini yaitu bentuknya yang sangat praktis karena dikemas dalam bentuk travel pack sehingga mudah untuk dibawa kemana saja dengan ukuran 30 ml dan 60 ml. Untuk masalah harga, POLASH memiliki harga yang terjangkau untuk diperjual belikan yaitu harga Rp.6000 untuk ukuran 30 ml dan Rp.10.000 untuk ukuran 60 ml. Selain itu POLASH yang berbahan dasar limbah kulit singkong sangat mengedepankan eco friendly product sehingga produk juga di jual dalam bentuk refil atau isi ulang apabila pelanggan telah menghabiskan sabun sehingga pelanggan dapat datang ke toko untuk melakukan isi ulang, untuk sistem ini kami namai dengan program penjualan disposable (sekali pakai) untuk mengurangi penggunaan limbah plastik di lingkungan.

Produk sabun berbahan baku limbah kulit singkong dengan merk Polash

Produk POLASH bisa di dapatkan di acount e-commerce kami yaitu Shoope dan Tokopedia dengan nama toko Sabun Polash, bisa diorder juga di WA dan bisa pembelian langsung ke tempat produksi di Universitas Perintis Indonesia.

Cara terbaik untuk menghindari penyakit infeksi coronavirus adalah melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC menyarankan setiap orang melakukan tindakan seperti, Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik. Hadirnya produk POLASH diharapkan  dapat memberikan nilai manfaat atau value proposition sebagai sabun antibakteri dalam upaya pencegahan Covid-19 di Indonesia, solusi untuk membantu program pemerintah dalam upaya preventif penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai POLASH dapat menghubungi nurulsyafirashaviz@gmail.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top