Pulau Grimsey di Lingkar Arktik dan Keberadaan Populasi Little Auk

Pulau Grímsey, terletak sekitar 40 km di lepas pantai utara Islandia, adalah permata kecil di Samudra Arktik. Dengan luas sekitar […]

ilustrasi pulau grimsey

Pulau Grímsey, terletak sekitar 40 km di lepas pantai utara Islandia, adalah permata kecil di Samudra Arktik. Dengan luas sekitar 5,3 km², pulau ini dikenal sebagai satu-satunya wilayah berpenghuni di Islandia yang dilintasi oleh Lingkar Arktik. Namun, karena pergeseran sumbu bumi, garis imajiner ini bergerak sekitar 14 meter ke utara setiap tahun dan diperkirakan akan meninggalkan pulau ini sekitar tahun 2047. Untuk menandai posisi Lingkar Arktik, pada tahun 2017 dipasang sebuah bola batu seberat 3.447 kg bernama “Orbis et Globus” yang dipindahkan secara berkala sesuai pergeseran garis tersebut.

Namun, populasi manusia di Grímsey mengalami penurunan signifikan. Hal ini tentu menjadi hal yang memengaruhi perkembangan masyarakat di pulau itu. Dari sekitar 80 penduduk pada tahun 2017, jumlahnya menyusut menjadi hanya 20 orang pada tahun 2024. Kondisi kehidupan yang menantang, termasuk malam kutub yang berlangsung dari awal Desember hingga pertengahan Februari, dimana pulau ini diselimuti kegelapan total, menjadi salah satu faktor penyebabnya. Meskipun demikian, penduduk setempat memiliki cara unik untuk mengatasi kegelapan dengan memasang dekorasi lampu Natal sejak awal, menciptakan suasana seperti kota Natal yang ceria hingga Februari.

Meskipun tantangan yang dihadapinya terkait keberadaan populasi di pulau tersebut, penduduk Grímsey tetap optimis tentang masa depan pulau mereka. Ada rencana untuk mengembangkan retreat bagi penulis dan tokoh kreatif lainnya, dengan merenovasi beberapa rumah yang ada untuk akomodasi jangka panjang. Inisiatif ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan penduduk baru, memberikan kehidupan baru bagi komunitas kecil ini.

Grímsey adalah contoh nyata bagaimana komunitas kecil dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan sosial. Dengan kekayaan alam yang luar biasa dan semangat penduduknya, pulau ini tetap menjadi destinasi menarik bagi mereka yang mencari pengalaman unik di ujung utara dunia.

Meskipun ukurannya kecil, Grímsey memiliki populasi burung laut yang luar biasa, dengan perkiraan mencapai satu juta individu. Spesies seperti puffin Atlantik, fulmar, dan auk kecil menjadikan pulau ini sebagai tempat berkembang biak mereka. Kekayaan avifauna ini menjadikan Grímsey surga bagi para pengamat burung dan pecinta alam.

Populasi Little Auk (Alle alle) di Pulau Grimsey

Little auk (Alle alle) adalah burung laut kecil yang berkembang biak di wilayah Arktik, dengan populasi besar di Greenland dan Svalbard. Populasi mereka di Pulau Grimsey, Islandia, menandai batas selatan habitatnya. Namun, pada akhir abad ke-20, populasi ini mengalami kepunahan lokal, yang memunculkan banyak perhatian dalam kajian konservasi.

Sumber: birdfact.com

Pulau Grimsey terletak di Lingkaran Arktik, dengan koloni little auk yang dahulu signifikan, terutama pada awal abad ke-20. Data mencatat sekitar 150-200 pasangan pada tahun 1903, namun jumlah ini menurun drastis menjadi hanya dua individu pada tahun 1996 sebelum akhirnya hilang.

Faktor Penyebab Kepunahan

Penyebab utama kepunahan populasi little auk di Grimsey adalah kombinasi perubahan iklim dan eksploitasi manusia. Pada awal abad ke-20, pemanasan global memicu pergeseran distribusi massa air dingin, yang merupakan habitat utama zooplankton seperti Calanus hyperboreus, makanan utama little auk. Pergeseran ini mengurangi ketersediaan pakan selama musim berkembang biak, sehingga mengganggu kelangsungan hidup burung tersebut.

Baca juga: https://warstek.com/memahami-pentingya-kehadiran-burung/

Selain itu, eksploitasi manusia juga berperan penting. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, telur little auk sering diambil, dengan sekitar 70-80 telur dikumpulkan setiap tahun di Grimsey. Meskipun perlindungan hukum diberlakukan pada tahun 1913, dampak dari aktivitas ini sudah signifikan terhadap penurunan populasi.

Dampak Perubahan Lingkungan

Studi mencatat peningkatan suhu permukaan laut (SST) di sekitar Pulau Grimsey yang memengaruhi foraging area burung ini. Populasi little auk berkorelasi negatif dengan SST, di mana peningkatan suhu menyebabkan penurunan biomassa zooplankton. Simulasi menunjukkan bahwa jika tidak ada eksploitasi telur, populasi mungkin tetap bertahan meskipun mengalami penurunan hingga 71% pada tahun 1996. Namun, kombinasi eksploitasi dan perubahan iklim menyebabkan penurunan lebih dari 99%, sesuai dengan catatan historis.

Upaya dan Tantangan Konservasi

Meskipun perlindungan formal mulai diberlakukan pada awal abad ke-20, langkah ini tampaknya terlambat dan kurang efektif untuk menyelamatkan populasi little auk di Grimsey. Saat ini, little auk masih menjadi burung laut umum di wilayah Arktik, tetapi pelajaran dari Grimsey menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam upaya konservasi. Hal ini termasuk pengendalian eksploitasi manusia dan mitigasi dampak perubahan iklim yang terus berlanjut di wilayah Arktik.

Baca juga: https://warstek.com/burung-kalimantan/

Kepunahan little auk di Pulau Grimsey memberikan pelajaran penting tentang dampak sinergis antara aktivitas manusia dan perubahan lingkungan terhadap populasi satwa liar. Penurunan ini tidak hanya mencerminkan perubahan ekosistem laut di Islandia, tetapi juga menyoroti pentingnya upaya konservasi yang terintegrasi untuk mencegah kehilangan serupa pada spesies lain di masa depan.

Referensi

Gross, Michelle. 2024. Grímsey: The Arctic island with 20 people and one million birds. Diakses pada 17 Januari 2025 dari https://www.bbc.com/travel/article/20241127-grimsey-the-arctic-island-with-20-people-and-one-million-birds

Jakubas, et al. 2021. A quiet extirpation of the breeding little auk Alle alle population in Iceland in the shadow of the famous cousin extermination. Diakses pada 17 Januari 2025 dari http://dx.doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.152167

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top