Rekaman-rekaman emas yang dibawa oleh pesawat Voyager telah menjadi terkenal sebagai upaya manusia untuk menjelaskan diri kepada alien yang mungkin menemukannya. Selain sebagai pengenalan kita kepada alam semesta, mereka juga merupakan semacam surat cinta kepada Bumi, sebuah pengingat bagi umat manusia tentang apa yang berharga dari diri kita dan rumah kita. Ini mirip dengan menyisipkan pesan kepada alien, dalam bentuk rekaman suara dan gambar, yang mungkin akan ditemukan oleh makhluk luar angkasa di masa depan.
Luasnya ruang angkasa membuat kemungkinan pesawat Voyager akan ditemukan oleh alien sangatlah kecil, bahkan meskipun mereka beroperasi untuk waktu yang sangat lama. Bahkan pada saat ini, pesawat tersebut sudah mengalami penurunan pasokan daya yang signifikan. Ketika mereka akhirnya mencapai dekat dengan sistem bintang lain, ada kemungkinan akan ada sinyal radio yang bisa digunakan untuk melacak mereka. Namun, pertanyaannya adalah apakah makhluk luar angkasa akan mampu memahami teknologi yang digunakan dalam rekaman tersebut.
Pesannya sebagian besar ditujukan untuk manusia, dengan tujuan mendorong kita untuk melihat diri kita sebagai bagian dari satu spesies yang sama, daripada terpecah belah oleh konflik antarnegara. Selain itu, pesan tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan kita tentang keindahan dan keunikan Bumi sebagai rumah kita bersama. Namun, di tengah-tengah pesan tersebut, ada juga ungkapan yang lebih pribadi, yakni ungkapan perasaan dari dua pencipta utama rekaman tersebut.
Rekaman emas tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai “Murmurs of Earth: The Voyager Interstellar Message Project”, merupakan ide dari ilmuwan terkenal Carl Sagan. Ini adalah perluasan dari konsep plakat Pioneer yang lebih sederhana yang telah dia usulkan sebelumnya. Sagan menyatakan bahwa pesawat Voyager dan rekaman-rekaman di dalamnya mungkin hanya akan ditemukan oleh peradaban luar angkasa yang sangat maju. Namun, peluncuran rekaman ini dianggap sebagai tindakan yang optimis dan penuh harapan tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi.
Salah satu aspek yang menarik dari rekaman tersebut adalah bahwa di antara suara-suara alam dan musik dari berbagai budaya di Bumi, terdapat juga rekaman gelombang otak dari salah satu pencipta rekaman tersebut. Teknologi ini relatif baru pada saat itu, dan mengubah gelombang otak menjadi suara adalah hal yang menarik dan canggih. Dalam rekaman tersebut, terdapat pemikiran yang berkisar luas, termasuk tentang sejarah umat manusia, tantangan yang dihadapi, dan bahkan tentang pengalaman jatuh cinta. Hal ini menunjukkan betapa pribadinya pesan ini, dengan pencipta rekaman tersebut merekam pikirannya hanya dua hari setelah mengakui perasaan cintanya kepada kolega pencipta rekaman lainnya.
Referensi :
[1] https://www.iflscience.com/hidden-on-voyagers-golden-records-are-the-ultimate-love-notes-73097
Alumni S1 Kimia Universitas Negeri Makassar. Pengajar kimia, penulis di warstek.com.