Pemahaman ilmiah tentang suatu gangguan langka yang misterius yang dikenal sebagai sindrom Alice In Wonderland telah mengalami kemajuan berkat sebuah penelitian yang mengidentifikasi sirkuit otak yang terlibat dalam kondisi tersebut. Gangguan ini menyebabkan orang yang mengalaminya melihat tubuhnya, tubuh orang lain, atau objek sebagai terlalu besar atau terlalu kecil.
Dalam cerita Alice In Wonderland karya Lewis Carroll, tokoh utama mengalami serangkaian peristiwa yang memberikan nama pada sindrom ini. Ini adalah fenomena yang sangat jarang terjadi, dengan hanya sekitar 170 kasus yang tercatat dalam literatur medis. Penyebab pasti dari sindrom ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi sering kali dipicu oleh migrain, dan dalam beberapa kasus disebabkan oleh kerusakan otak atau tumor.
Studi terbaru menggunakan teknik pemetaan jaringan lesi pada otak dari 37 orang dengan sindrom ini. Mereka menemukan bahwa meskipun lokasi kerusakan otak bervariasi, sebagian besar terhubung ke dua wilayah otak: satu yang terlibat dalam pengolahan visual tubuh dan bagian-bagian tubuhnya, dan satu lagi yang terlibat dalam penentuan ukuran objek. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana otak terlibat dalam sindrom Alice In Wonderland.
Meskipun demikian, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil. Namun, hasilnya memberikan harapan bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang sirkuit otak yang terlibat, diagnosis dan pengobatan untuk sindrom ini dapat menjadi lebih akurat di masa depan.
Referensi :
[1] https://www.iflscience.com/mystery-brain-condition-alice-in-wonderland-syndrome-may-be-one-step-closer-to-being-solved-72741 diakses pada 25 Februari 2024
[2] Maximilian U. Friedrich, Elijah C. Baughan, Isaiah Kletenik, Ellen Younger, Charlie W. Zhao, Calvin Howard, Michael A. Ferguson, Amalie Chen, Daniel Zeller, Claudia Piervincenzi, Silvia Tommasin, Patrizia Pantano, Olaf Blanke, Sashank Prasad, Jared A. Nielsen, Michael D. Fox. Lesions causing Alice in Wonderland Syndrome map to a common brain network linking body and size perception. medRxiv, 2024; DOI: 10.1101/2024.01.17.24301332