Strawberry Moon: Kisah Bulan Purnama di Awal Musim Panas dan Misteri Warna Kemerahannya

Pernahkah kalian mendengar istilah Strawberry Moon atau Bulan Stroberi? Meski namanya terdengar lezat dan manis, fenomena ini sebenarnya bukan tentang […]

Pernahkah kalian mendengar istilah Strawberry Moon atau Bulan Stroberi? Meski namanya terdengar lezat dan manis, fenomena ini sebenarnya bukan tentang rasa buah, melainkan sebuah momen langit yang memesona dan penuh cerita. Yuk, kita kupas tuntas tentang apa itu Strawberry Moon, dari sisi ilmiah hingga budaya, dan mengapa ia menjadi perhatian para pecinta langit setiap tahun.

Strawberry Moon adalah nama yang diberikan untuk bulan purnama yang terjadi di bulan Juni. Istilah ini berasal dari suku asli Amerika Utara, khususnya suku Algonquin, yang menggunakan fase-fase bulan sebagai penanda musim dan waktu panen. Pada bulan Juni, mereka biasanya mulai memanen buah stroberi liar, sehingga bulan purnama yang muncul pada waktu itu disebut Strawberry Moon.

Namun, jangan berharap melihat bulan yang berwarna merah muda seperti stroberi. Warna bulan ini tetap putih keemasan seperti bulan purnama pada umumnya, kecuali jika ia sedang berada dekat cakrawala atau ada pengaruh atmosfer tertentu yang bisa membuatnya terlihat agak jingga atau kemerahan. Nama “Strawberry” lebih merupakan penanda musim daripada deskripsi visual.

Memberi nama pada bulan purnama sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu oleh berbagai budaya di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat kuno mengenali siklus alam dan mengatur kehidupan mereka, terutama yang berkaitan dengan pertanian, berburu, dan ritual.

Misalnya:

  • Wolf Moon (Januari): Saat serigala terdengar melolong lebih sering di musim dingin.
  • Harvest Moon (September/Oktober): Bulan penuh dekat waktu panen, yang muncul lebih awal dan memberikan cahaya tambahan di malam hari.

Nama-nama ini tidak bersifat ilmiah, tapi tetap digunakan secara populer dan kini menjadi bagian dari budaya modern, terutama dalam kalender dan berita astronomi.

Mengapa Strawberry Moon Spesial?

Meskipun secara ilmiah Strawberry Moon hanyalah bulan purnama biasa, banyak orang merasa bulan ini istimewa karena sejumlah alasan, baik secara alamiah maupun budaya. Berikut adalah beberapa hal yang membuat Strawberry Moon terasa spesial:

1. Menandai Awal Musim Panas di Belahan Bumi Utara

Bulan purnama yang muncul di bulan Juni sering kali terjadi sangat dekat dengan solstis musim panas, yaitu momen ketika matahari mencapai titik tertingginya di langit sepanjang tahun. Ini biasanya terjadi sekitar tanggal 21 Juni dan merupakan hari dengan waktu siang terpanjang.

Solstis musim panas menandai peralihan resmi ke musim panas di belahan bumi utara. Dalam banyak kebudayaan, momen ini dianggap penting karena berkaitan dengan siklus alam, pertumbuhan tanaman, dan berbagai tradisi kuno. Karena bulan purnama Juni muncul berdekatan dengan momen ini, ia ikut dianggap sebagai simbol pergantian musim dan awal dari masa panen serta kegiatan di luar ruangan.

2. Posisi Bulan yang Tampak Lebih Rendah di Langit

Pada bulan Juni, karena kemiringan orbit Bumi dan sudut jalur matahari di langit (dikenal sebagai ekliptika), bulan purnama terlihat lebih rendah di langit malam, terutama jika kita tinggal di belahan bumi utara.

Ketika bulan terlihat dekat dengan cakrawala, ia bisa tampak lebih besar dan lebih berwarna. Ini bukan karena ukuran bulan berubah, tetapi karena ilusi optik yang disebut Moon Illusion. Selain itu, ketika bulan lebih dekat ke cakrawala, atmosfer bumi bisa membuat warnanya tampak lebih oranye atau kemerahan, efek ini mirip dengan matahari terbenam.

3. Berkaitan dengan Festival, Tradisi, dan Perayaan

Dalam banyak masyarakat tradisional, bulan purnama bulan Juni sering dipilih sebagai waktu untuk mengadakan festival musim panas, merayakan panen awal seperti stroberi (yang menjadi asal nama “Strawberry Moon“), atau bahkan menggelar pernikahan.

Karena cuaca yang cenderung cerah dan hangat, bulan purnama di bulan Juni sering dijadikan simbol kebersamaan, kelimpahan, dan perayaan. Inilah sebabnya banyak orang menantikan kemunculannya setiap tahun, baik untuk alasan budaya, spiritual, maupun sekadar untuk menikmati pemandangan malam yang indah.

Mengapa Bulan Bisa Terlihat Merah atau Jingga?

Kadang-kadang, ketika kita melihat Strawberry Moon (bulan purnama di bulan Juni), warnanya tampak berbeda dari biasanya, bukan putih terang seperti biasa, melainkan berwarna kemerahan, jingga, atau keemasan. Tapi, apakah bulan benar-benar berubah warna?

Jawabannya: tidak. Bulan sendiri tidak berubah warna. Warna yang kita lihat dari Bumi sebenarnya dipengaruhi oleh atmosfer, yaitu lapisan gas yang menyelimuti planet kita.

Saat bulan berada rendah di langit, dekat dengan cakrawala, yaitu garis tempat langit seolah-olah “menyentuh” permukaan Bumi. Cahayanya harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal sebelum sampai ke mata kita. Ini mirip dengan saat matahari terbit atau tenggelam.

Dalam proses ini, cahaya bulan (yang sebenarnya adalah cahaya matahari yang dipantulkan) tersebar oleh partikel-partikel di udara seperti debu, uap air, asap, dan polusi. Cahaya biru dan hijau, yang panjang gelombangnya lebih pendek, tersebar ke segala arah dan keluar dari jalur pandang kita. Sebaliknya, cahaya merah dan oranye, yang panjang gelombangnya lebih panjang, tetap lurus dan sampai ke mata kita. Itulah sebabnya bulan tampak kemerahan atau jingga saat mendekati cakrawala.

Namun, warna bulan ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi udara di tempat Anda berada. Jika langit sedang berpolusi atau penuh debu, warna bulan bisa tampak lebih pekat dan kemerahan. Sebaliknya, jika udara bersih dan langit cerah, bulan mungkin hanya terlihat agak keemasan atau bahkan tetap putih terang.

Dengan kata lain, bulan tampak seperti “stroberi” bukan karena permukaannya berubah, tetapi karena cara cahaya berinteraksi dengan atmosfer kita.

Kapan Strawberry Moon Terlihat di Langit?

Strawberry Moon yaitu nama untuk bulan purnama yang muncul di bulan Juni, tidak selalu muncul pada tanggal yang sama setiap tahunnya. Mengapa begitu?

Ini terjadi karena kalender yang kita gunakan sehari-hari, yaitu kalender Gregorian, tidak sepenuhnya sinkron dengan siklus bulan. Satu bulan dalam kalender biasanya memiliki 30 atau 31 hari, sementara siklus bulan (dari satu bulan purnama ke purnama berikutnya) berlangsung sekitar 29,5 hari. Karena perbedaan ini, tanggal munculnya bulan purnama bisa berubah-ubah dari tahun ke tahun.

Secara umum, Strawberry Moon muncul di pertengahan atau menjelang akhir bulan Juni. Namun, tanggal pastinya bisa bergeser sedikit ke awal Juni, tergantung pada posisi bulan dalam orbitnya dan cara siklus bulan jatuh dalam kalender tahunan.

Contoh:

  • Pada tahun 2024, Strawberry Moon muncul pada tanggal 21 Juni.
  • Sementara di tahun 2025, diperkirakan akan muncul lebih awal, yaitu pada 11 Juni.

Jika kamu penasaran kapan tepatnya Strawberry Moon akan terjadi tahun ini atau tahun-tahun mendatang, kamu bisa memeriksanya melalui:

  • Kalender fase bulan, yaitu kalender khusus yang menunjukkan kapan bulan purnama, bulan baru, dan fase-fase lainnya terjadi.
  • Aplikasi astronomi, seperti Stellarium, SkySafari, atau bahkan fitur kalender di beberapa aplikasi cuaca dan langit malam. Aplikasi ini bisa menunjukkan posisi bulan secara real-time dan memberi tahu kapan fase bulan purnama akan terjadi di lokasi kamu.

Dengan bantuan teknologi ini, kamu bisa merencanakan untuk melihat bulan purnama dan menikmati keindahan langit malam dengan lebih mudah.

Cara Menyaksikan Strawberry Moon: Mudah dan Tanpa Alat Khusus

1. Pilih Lokasi yang Gelap dan Terbuka

Usahakan berada di tempat yang minim polusi cahaya, yaitu gangguan cahaya buatan dari lampu jalan, gedung, atau kendaraan. Lokasi seperti pedesaan, area pegunungan, pantai, atau pinggiran kota bisa menjadi pilihan yang bagus. Semakin gelap langitnya, semakin jelas kamu bisa melihat cahaya bulan dan objek langit lainnya.

2. Waktu Terbaik: Saat Bulan Baru Terbit

Waktu terbaik untuk menyaksikan Strawberry Moon adalah ketika bulan baru terbit di cakrawala timur, biasanya sekitar beberapa menit hingga satu jam setelah matahari terbenam. Pada saat ini, bulan terlihat lebih besar dan lebih berwarna karena masih berada rendah di langit, sebuah ilusi optik yang disebut Moon Illusion.

3. Gunakan Aplikasi Bintang atau Langit Malam

Kamu bisa menggunakan aplikasi astronomi di ponsel, seperti Sky Map, Stellarium, atau SkySafari, untuk membantu melacak posisi bulan dan mengenali benda langit lain di sekitarnya. Aplikasi ini sangat membantu jika kamu baru belajar mengamati langit malam.

4. Bawa Kamera atau Teropong (Opsional)

Walau tidak wajib, membawa kamera atau teropong bisa menambah keseruan. Kamera akan membantumu mengabadikan momen indah ini, sementara teropong bisa memperlihatkan detail permukaan bulan dengan lebih jelas, seperti kawah dan permukaan berbatu.

Di Eropa, Strawberry Moon juga dikenal sebagai Rose Moon atau Honey Moon, karena berkaitan dengan bulan madu setelah pernikahan musim panas.

Dalam tradisi Wicca dan neopaganisme, bulan purnama Juni disebut Mead Moon dan diasosiasikan dengan kesuburan, cinta, dan kelimpahan.

Kadang, Strawberry Moon juga bisa bertepatan dengan fenomena lain, seperti gerhana bulan atau supermoon, membuatnya makin menarik!

Strawberry Moon mungkin terdengar seperti nama makanan penutup, tapi sebenarnya adalah jendela ke masa lalu, sebuah pengingat bahwa manusia selalu memandang langit untuk memahami waktu, musim, dan tempat kita di alam semesta. Meski tidak berwarna merah muda seperti yang dibayangkan, keindahannya tetap nyata: simbol musim yang hangat, panen pertama, dan malam yang diterangi cahaya perak.

Jadi, ketika bulan penuh bulan Juni mendekat, sempatkan waktu untuk menatap langit. Siapa tahu, kamu bisa merasakan koneksi yang sama seperti nenek moyang kita —hanya dengan melihat cahaya bulan yang bersinar tenang di malam yang hangat.

Referensi:

https://news.detik.com/berita/d-7960608/apa-itu-strawberry-moon-simak-asal-usul-penamaannya diakses pada 11 Juli 2025.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top