Sunat Anak, Berbahaya atau Bermanfaat?

Anak usia 9 tahun di Pontianak diduga menjadi korban malpraktik sunat. Hal ini disebabkan tenaga medis yang menanganinya belum berpengalaman […]

Anak usia 9 tahun di Pontianak diduga menjadi korban malpraktik sunat. Hal ini disebabkan tenaga medis yang menanganinya belum berpengalaman dalam melakukan sunat metode laser yang dilakukannya. Mengutip dari website kumparan.com, kuasa hukum korban menyatakan bahwa pelaku mengakui belum pernah mencoba spesifikasi alat yang digunakannya untuk sunat. Menanggapi kondisi penis anaknya yang justru mengalami infeksi, ibu korban pun melarikan anaknya untuk mendapatkan penyembuhan di rumah sakit. Siapa sangka, sunat yang semestinya dapat menjadi momen berkesan justru menjadi petaka bagi korban dan keluarga. Namun sebenarnya, apa itu sunat, dan mengapa seseorang melakukan sunat?

Gambar 1. Ilustrasi sunat pada pria

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/761460249510272413#imgViewer

Sunat dari Berbagai Perspektif

Sunat, atau bahasa medis menyebutnya dengan istilah sirkumsisi, menjadi hal yang umum bagi pria di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, sunat sendiri bisa dipandang dari berbagai perspektif. Jika melihat dari perspektif agama yang ada di Indonesia, ada agama yang mewajibkan sunat dan tidak bagi pemeluknya. Islam adalah agama yang mewajibkan pemeluknya yang berjenis kelamin pria untuk melakukan sunat. Beberapa budaya yang ada di Indonesia juga memandang sunat adalah sebuah keharusan, bahkan menyediakan upacara khusus perayaan bagi pria yang telah melakukan sunat. Beberapa perspektif budaya memandang sunat sebagai masa transisi seorang anak laki-laki menuju kedewasaan, ataupun penyucian diri bagi anak laki-laki dari segala keburukan.

Jika melihat dari perspektif kesehatan, WHO mendefinisikan sunat sebagai tindakan pemotongan kulup penis, dimana kulup penis ini adalah bagian yang rawan menjadi tempat berkembangnya kuman penyebab penyakit (dalam dokumen “Male Circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability). Dengan melakukan sunat, alat kelamin pria dapat lebih bersih dan meminimalisir ruang bagi pertumbuhan kuman. Sunat juga ternyata memberikan dampak positif lain bagi kesehatan. Melansir halaman web RSUP dr. Sardjito, manfaat sunat bagi kesehatan diantaranya mengurangi risiko infeksi penyakit menular seksual (IMS), mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kepala kulup penis, mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat merujuk pada masalah ginjal, mengurangi risiko kanker penis, dan lebih menjaga kesehatan penis. Masih dari web yang sama, ternyata sunat dapat mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan juga loh! Kondisi penis yang lebih bersih ini mencegah perpindahan kuman dari alat vital pria ke alat vital wanita.

Gambar 2. Proses sunat pada pria

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/489203578279683440/

Apakah Sunat Anak Aman?

Di era teknologi ini,  motivasi kesehatan tentu memberikan pengaruh besar pada pria untuk melakukan sunat, selain mungkin ada juga pengaruh dorongan kebudayaan dan kewajiban dalam agamanya. Seorang pria dapat melakukan sunat sejak usia dini maupun dewasa. Meskipun demikian, ada perbedaan secara medis jika melakukan sunat pada usia dini atau pada saat dewasa. Semakin muda usia seorang pria ketika sunat dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan sunat, dikarenakan semakin menua seseorang regenerasi kulitnya akan semakin lambat. Mengutip dari halaman halodoc, biasanya proses penyembuhan sunat pada bayi hanya berlangsung selama 7-10 hari, sedangkan pada usia anak-anak dan dewasa membutuhkan waktu hingga sekitar 3 minggu. Oleh karena itu, beberapa orang tua mempertimbangkan untuk melakukan sunat pada anaknya sebelum mereka tumbuh dewasa. Bahkan, kini mulai merebak metode sunat bayi dengan indikasi medis tertentu.

Gambar 3. Prosedur sunat pada bayi

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/680817668658891539/

Saat ini, sunat bagi anak-anak sudah terdiri dari beberapa metode. Ada metode konvensional dan beberapa metode canggih lainnya seperti metode laser, klem, stapler, dan sealer. Masing-masing metode tentu memiliki kekurangan dan kelebihan, yang penting, orang tua harus mencari tahu terlebih dahulu spesifikasi setiap metode, dan tentunya mempercayakan pengerjaan sunat ini pada ahlinya. Carilah tenaga medis atau penyedia jasa sunat yang berpengalaman dan sebisa mungkin tersertifikasi, agar lebih tenang dalam melakukan sunat. Jangan lupa berdoa dan jaga kesehatan ya untuk mempersiapkannya, agar proses juga penyembuhannya dapat berjalan lancar. Meskipun sunat dalam prosesnya masih mengandung berbagai kemungkinan kejadian, tapi dengan persiapan yang matang, tentunya sunat akan banyak memberikan manfaat, terutama dalam hal kesehatan.

Referensi:

Nurhayani, N., Oktafiani, N. S., Yamsun, R. D., Khairunnisa, R., Subekti, T. H., Rajendra, H. H., & Auliany, F. (2021). PIDANA TENAGA KESEHATAN TERHADAP MALPRAKTIK DAN NEGLIGENCE DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI). Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 102-114.

/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top