Manusia adalah mahluk sosial. Kehidupan kita sebagai manusia tidak bisa terlepas dari manusia lainnya. Yuval Noah Harari, dalam bukunya yang berjudul Sapiens menuliskan bahwa bahasa yang digunakan manusia berkembang untuk membagian informasi tentang lingkungan sekitar, tentang dunia, dan yang paling penting tentang sesama manusia[1]. Kegiatan berbagi informasi tentang sesama manusia ini biasa kita kenal sebagai bergosip. Menurut KBBI, gosip adalah obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan, Dengan bergosip, manusia bisa mengetahui siapa yang bisa dipercaya, siapa yang melakukan apa, siapa yang memiliki apa, dst.
Diterbitkan di Artikel Ilmiah
Kita sendiri sadar atau tidak sadar pasti pernah bergosip. Terkadang apa yang kita bicarakan didengarkan pula oleh orang, baik dengan izin kita atau tidak. Biasanya ketika orang lain mendengarkan tanpa izin, itu yang kita sebut dengan menguping. Tentu saja sesuai dengan kata dasarnya, kuping, menggunakan telinga sebagai “alat utama”. Tetapi tim peneliti dari Ben-gurion University menemukan cara untuk menguping dengan melihat bola lampu atau bohlam melalui teropong. Hasil penelitian mereka ditulis dalam sebuah paper dengan judul “Lamphone: Real-Time Passive Sound Recovery from Light Bulb Vibrations“. Lalu bagaimana sebetulnya kita bisa mengambil informasi berupa suara dengan melihat lampu bohlam?
Gelombang Suara
Kita tahu bahwa suara merupakan gelombang. Suara menyebar melalui udara atau medium lainnya dalam bentuk gelombang longitudinal dimana getaran yang membentuk gelombang terjadi searah dengan arah rambatan gelombang. Pada udara, gelombang suara merupakan variasi udara bertekanan tinggi dan rendah yang bergerak pada kecepatan tertentu.[2] Pada saat gelombang suara “menabrak” objek tertentu, maka objek tersebut akan ikut bergetar. Nah getaran inilah yang kemudian dianalisis.
Baca juga: Ruang Anechoic: Pengertian, Konstruksi, dan Aplikasinya – Warung Sains Teknologi (warstek.com)
Komponen Utama Lamphone
Teknik ini, yang disebut Lamphone, dilakukan dengan menggunakan sensor optik elektrik jarak jauh untuk menganlisis respon frekuensi lampu bohlam gantung terhadap suara. Teknik ini menggunakan 3 peralatan utama yaitu:
- Teleskop, yang berfungsi untuk memfokuskan bidang pandang hanya pada bohlam yang dijadikan target dari jarak jauh.
- Sensor optik, yang berfungsi untuk menangkap perubahan yang terjadi pada bohlam dan mengirimkannya dalam bentuk sinyal elektrik. Sensor ini menggunakan fotodioda dan dipasang pada teleskop. Fotodioda tersebut akan menghasilkan arus listrik saat ada cahaya yang mengenainya.
- Sistem pemulih suara, yang berfungsi untuk mengolah sinyal yang diperoleh dari sensor dan menghasilkan suara yang sesuai. Sistem ini menggunakan analog to digital converter (ADC) dengan input sinyal analog dari sensor optik (fotodioda) dan output berupa sinyal digital yang kemudian diolah menggunakan algoritma filtering untuk menghasilkan suara.
Namun sebelum teknik ini dapat dilakukan tim peneliti terlebih dahulu menganalisis bagaimana pengaruh suara terhadap pergerakan bohlam. Data hasil analisis ini membantu tim peneliti untuk mengembangkan algoritma yang cocok untuk mengekstrak suara dari hasil tangkapan sensor optik.
Cara Kerja
Secara garis besar, cara kerjanya seperti gambar ini. Teleskop yang diarahkan pada bohlam target. Saat ada suara lampu bohlam akan bergetar. Sensor optik yang terpasang pada teleskop akan mendeteksi pergerakan atau getaran yang terjadi pada bohlam dan mengirimkan sinyal elektrik sesuai dengan pergerakan bohlam. Hasil bacaan sensor dikirimkan ke komputer kemudian diolah oleh sebuah algoritma filtering. Algoritma tersebut akan menghasilkan output berupa suara.


sistem optik melalui teleskop.
Teknik ini telah diuji coba untuk mendegarkan suara dari luar gedung dengan jarak pendengar 25 meter dari ruangan target. Dalam ruangan target telah dipasang speaker untuk mengeluarkan suara yang akan dibaca. Suara tersebut adalah sebuah lagu dari Coldplay dan sebuah kalimat terkenal dari presiden Amerika Serikat Donald Trump yaitu “We will make America great again“. Hasilnya, suara hasil tangkapan yang berupa lagu dari Coldplay tersebut dapat dikenali oleh aplikasi pengenal lagu Shazam. Kemudian kalimat dari Donald Trump dapat dikenali oleh aplikasi speech-to-text dari Google.
Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam video berikut.
Tentu saja, penelitian tentang teknik ini tidak dilakukan agar kita dapat menggunakannya untuk kejahatan. Informasi ini dimaksudkan agar kita dapat lebih berhati-hati, karena ada saja cara yang unik untuk mengambil informasi-informasi rahasia.
Referensi:
- Berg, Richard E. https://www.britannica.com/science/sound-physics diakses pada 17 Februari 2024.
- Harari, Yuval Noah. 2014. Sapiens: A Brief History of Humankind.
- Nassi, B., Pirutin, Y., Shamir, A., Elovici, Y. and Zadov, B., Lamphone: Real-Time Passive Sound Recovery from Light Bulb Vibrations. Cryptology ePrint Archive.
- https://www.youtube.com/watch?v=t32QvpfOHqw diakses pada 17 Februari 2024