Ditulis oleh Halimatussa’diah Simangunsong – Universitas Sumatera Utara
Tulisan ini akan membahas tentang Tembakau Deli sebagai objek agroekowisata. Agroekowisata sendiri memiliki pengertian sebagai objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) dan ekologi sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian, industri rakyat, budaya, dan sumber daya alam lainnya. Sedangkan Tembakau Deli merupakan tembakau berkualitas baik yang digunakan sebagai pembungkus cerutu yang banyak digemari orang-orang Eropa sejak masa kolonial. Namun, Tembakau Deli yang terkenal pada masa kolonial nampaknya kini hanya akan tinggal nama saja. Hal ini disebabkan dari tahun ke tahun begitu banyak Perkebunan Tembakau Deli yang ditutup, hingga terdengar isu yang mengatakan bahwa Perkebunan Tembakau Deli akan ditutup seluruhnya.
Penutupan Tembakau Deli secara keseluruhan akan berdampak buruk bagi Sumatera Utara, mengingat Tembakau Deli merupakan identitas dari Sumatera Utara. Berdasarkan hal inilah kami ingin memberikan solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi semakin menurunnya jumlah Perkebunan Tembakau Deli yang ada dengan cara menjadikan Perkebunan Tembakau Deli sebagai objek agroekowisata. Banyak sekali yang dapat dilihat dan dipelajari para wisatawan jika Tembakau Deli dijadikan sebagai objek agroekowisata mulai dari melihat lahan perkebunan, pembibitan, penanaman, sampai penyortiran serta dapat bercengkrama secara langsung dengan ibu-ibu buruh perkebunan. Bahkan wisatawan juga dapat melihat bangsal-bangsal perkebunan dan yang lebih menarik lagi wisatawan akan diajak berkeliling di wilayah perkebunan untuk melihat apa saja yang menjadi peninggalan dari masa kolonial seperti misalnya bangunan rumah-rumah administratur perkebunan dan lainnya.
Mengingat pentingnya mempertahankan Tembakau Deli sebagai aset bangsa yang telah membawa nama harum bangsa Indonesia terutama Sumatera Utara di dunia perdagangan internasional, maka penanaman Tembakau Deli harus tetap dipertahankan keberadannya di bumi Nusantara.
Jumlah perkebunan Tembakau Deli dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Bahkan hingga kini meskipun masih ada perkebunan yang menanam tembakau, namun tidak dapat dipastikan seberapa luas lahan yang digunakan untuk menanam tembakau. Jika terus berlanjut maka bisa saja dikemudian hari tanaman tembakau tidak dapat ditemui lagi. Padahal berkat tembakaulah kota Medan mulai dikenal dunia pada masa kolonial. Berkat tembakau pulalah, kota Medan dan kota-kota lain di Sumatera Utara atau Sumatera Timur (pada masa kolonial) mengalami perkembangan.
Oleh karena kekhawatiran akan hilangnya tanaman tembakau, khusunya Tembakau Deli, kami berpikir untuk menjadikan tanaman Tembakau Deli sebagai objek agroekowisata. Dengan menjadikan tanaman Tembakau Deli sebagai objek agroekowisata maka keberadaan tanaman tersebut dapat dipertahankan. Hal ini dilakukan sekaligus untuk memperkenalkan Tembakau Deli kepada masyarakat umum agar mereka mengetahui pentingnya sejarah dan keberadaan Tembakau Deli sebagai identitas Sumatera Utara. Mengingat betapa pentingnya Tembakau Deli, maka tanaman itu harus tetap dipertahankan keberadaannya, baik dengan menjadikannya sebagai tanaman di perkebunan atau menjadikannya sebagai objek agroekowisata.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.