Tanaman senggani termasuk dalam kelompok Melastomaceae. Melastomaceae merupakan kelompok tanaman yang berasal dari daerah tropis dan subtropis, dimana di dunia ditemukan lebih dari 4000 spesies ini. Namun untuk wilayah Asia Tenggara sendiri, genus Malastoma terdiri dari dua puluh dua spesies, dua subspesies dan tiga varietas.[1]
Senggani atau Senduduk merupakan tanaman yang tumbuh besar di Indonesia. Pada penyebutan nama setiap daerah memiliki nama masing-masing untuk tanaman yang satu ini. Masyarakat tahu betul bahwa tanaman ini termasuk dalam salah satu jenis tanaman obat dengan beragam khasiat. Penggunaan senggani sebagai tanaman obat, tanaman pangan dan tanaman hias.

Sistematika Tumbuhan Senggani dalam Taksonomi
Divisio / Divisi : Spermatopyhta
Subdivisio / Sub divisi : Angiospermae
Classis / Kelas : Dicotyledoneae
Subclasis / Sub kelas : Dialypetalae
Ordo / Bangsa : Mytales
Famili / Suku : Melastomaceae
Genus / Marga : Malastoma
Spesies / Jenis : Melastoma poliyanthum BI.[2]
Senggani Tumbuhan dengan Beragam Nama
Ada banyak nama untuk tanaman yang satu ini. Terkhusus untuk Indonesia setiap daerah yang menjadi tempat tumbuhnya tanaman ini memiliki sebutan masing-masing. Sebut saja untuk daerah Riau menyebutnya Kendudu; Herendong dalam bahasa Sunda; Senggani, Kluruk, dan Sengganen bagi masyarakat Jawa; Senduduk bagi masyarakat Sumatra; Sukaduduk bagi masyarakat Minang, dan Kemaden bagi masyarakat Madura.
Terdapat banyak nama lain yang mengacu pada tanaman ini seperti Melastoma malabathricum L.. Melastoma candidum D. Don, (Melastoma septemnervium Lour., non Jacq). Melastoma dodecandum Lour (Melastoma repens Desr) selanutnya Melastoma sanguineum Sims (Melastoma decemfidum Roxb.). Melastoma affine D. Don (Melastoma poliyanthum BI.) yang umumnya paling banyak digunakan di Indonesia [2]. Terdapat lebih dari 60 nama umum yang merujuk pada tanaman ini dan sudah termasuk nama lokal tanaman ini di Indonesia.[3]
Bagaimana Senggani Tumbuh?
Genus Melastoma merupakan salah satu dari genus terbesar dalam famili Melastomaceae. Melastoma malabatrichum memiliki dua sub spesies dan tiga varietas. Klasifikasi senggani berdasarkan warna dari kelopak bunga itu terdiri dari magenta pink muda, ungu gelap magenta dan putih.[4]
Senggani tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari. Menemukan senggani dapat kamu jumpai di lereng gunung sebagai semak belukar. Selanuj di lapangan yang tidak terlalu gersang, lalu di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias. Senggani dapat hidup di ketinggian 1.650 mdpl. Perdu, tegak, tinggi 0,5 – 4 m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan bersilang. Bentuk dari helai daunnya yaitu bundar telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 – 20 cm, lebar 0,75 – 8,5 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 – 18, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya cokelat.[5]
Khasiat Senggani sebagai Tanaman Obat
- Daun senggani secara umum berguna dalam mengobati diare, muntah berak, wasir dan sebagai obat kuat.
- Memakan daun muda senggani berguna untuk mengobati diare.
- Daun senggani juga sangat berguna untuk mengobati bisul, bisul perut, birat, jerawat dan komedo di kulit.
- Pucuk senggani berguna untuk mengobati penyakit gula darah, tekanan darah tinggi dan infeksi setelah melahirkan.
- Jus pucuk senggani sebagai obat kumur untuk meringankan sakit gigi atau untuk mengobati keputihan.
- Akar senggani sebagai obat kumur untuk meringankan sakit gigi atau atau mengobati penyakit epilepsi.
- Kemudian akar senggani untuk membantu penyembuhan dan penguatan dinding rahim bagi wanita pasca melahirkan.
- Akar senggani berguna untuk mengurangi rematik, radang sendi dan nyeri pada kaki.
- Jus akar senggani untuk mengurangi rasa sakit sariawan anak.
- Kulit kayu senggani sangat berguna untuk mengobati beragam penyakit kulit.
- Bunga senggani berguna untuk mengobati penyakit kanker.
- Bunga senggani sebagai obat penenang saraf dan untuk mengobati pendarahan akibat wasir.
- Kombinasi bunga, biji, dan daun senggani sebagai obat untuk mengurangi masalah keputihan.[1]
Senggani Tumbuh dalam Lahan Bekas Tambang
Pada sebuah kajian ilmiah, Melastoma malabathricum hadir melalui proses regenerasi alam. Penemuan senggani bersama dengan 45 jenis tanaman lain dalam suatu upaya reklamasi lahan bekas tambang. Pada aktivitas kehidupan senggani bergantung pada satwa burung pemakan biji-bijian yang berperan melakukan penyebaran tanaman ini. [6]
Berdasarkan paparan di atas, kita mungkin saja dapat mengatakan bahwa tanaman ini memanglah cukup kuat. Melihat kemampuannya yang dapat hidup di lahan bekas tambang yang kita tahu bahwa kandungan logam dan mineralnya cukup tinggi. Sejumlah tanamanan memanglah berperan aktif dalam proses reklamasi lahan. Peranan tanaman ini merupakan salah satu bentuk sinergi alam, sebab mampu memperkecil pengeluaran dana melalui adanya upaya alamiah.
Trend Aquascape dari Senggani
Penggunaan akar senggani di dalam pembuatan karya aquascape memiliki sifatnya yang cukup lentur. Pemilihan akar senggani di dalam pembuatan aquascape sebagai akar kering. Menemukan akar senggani kering tidaklah sulit, sebab banyak toko online yang telah menjualnya di beberapa situs jual beli. Memadukan akar senggani dengan bebatuan, kayu dan akar lain dapat menghasilkan karya aquascape yang terbilang unik bagi penikmatnya. Mencermati komposisi bahan perekat yang tepat sangatlah penting supaya aquascape dapat bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mohd Jofri. et al. (2012). Review Article : Melastoma malabathricum(L.) Smith Ethnomedicinal Uses, Chemical Constituents, and Pharmacological Properties. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, p.1-48, doi:10.1155/2012/258434.
[2] Tusthi, Galuh, N..T. (2007). Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun Senggani (Melastoma Polyanthum BI.) Pada Mencit Putih Betina (Skripsi Sarjana, Universitas Sanata Darma, 2007). Retrieved from https://repository.usd.ac.id/2585/2/128114095_full.pdf
[3] Melastoma Malabathricum Herb Uses, Benefits, Cures, Side Effects, Nutrients. (n.d.). Retrieved 18 Juni 2021, from https://herbpathy.com/Uses-and-Benefits-of-Melastoma-Malabathricum-Cid4793
[4] Silahi, M. (2020). Kajian Bioaktivitas Senduduk (Melastoma malabathricum) dan Pemanfaatannya. Jurnal Biology Education Science and Technology, 3(2), 98-107. Retrieved from https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/best/article/view/2813
[5] Yusarman. (15 Juni 2016). Mengenal Tanaman Senggani. Retrieved 18 Juni 2021, from https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/975-mengenal-tanaman-senggani
[6] Yassir, I. (2013). Gunawan, W., Ishak Y., Antun P. (Ed.). Bersinergi dengan Alam dalam Mereklamasi Hutan Bekas Tambang Batubara: Prosiding Reklamasi Lahan Pasca Tambang: Aspek Kebijakan Konservasi dan Teknolog, Balikpapan, 27 November 2013, Retrieved from http://balitek-ksda.or.id/wp-content/uploads/2018/08/9-Prosiding-Reklamasi-Lahan-Pasca-Tambang.pdf