Ditulis Oleh Pandega Abyan Zumarsyah
Kemacetan menjadi salah satu masalah utama di kota-kota di seluruh dunia. Kendaraan bermotor makin mudah untuk didapatkan sementara jalan makin sulit diperlebar. Para pengendara juga tidak tahu mana jalan terbaik yang harus mereka pilih karena kemacetan sulit diprediksikan. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan CCTV untuk mengawasi, tetapi solusi ini membutuhkan sumber daya manusia dan biaya yang tidak sedikit. Karena itulah, Dwi Aji Kurniawan, seorang mahasiswa UGM, bersama dua dosen pembimbingnya mencoba menyelesaikan masalah kemacetan ini dengan memanfaatkan salah satu sosial media, yaitu Twitter. Penelitian ini awalnya menjadi topik skripsi sang mahasiswa, tetapi juga berhasil masuk dalam ICITEE(International Conference on Information Technology and Electrical Engineering) tahun 2016. Meski begitu, mengapa memilih menggunakan Twitter?
Twitter memiliki lebih dari 320 juta pengguna aktif bulanan dengan 500 juta tweet setiap harinya. Twitter juga mendeteksi kejadian lebih cepat dari media tradisional. Sebenarnya, sudah ada beberapa penelitian yang menggunakan Twitter untuk memantau kondisi lalu lintas. Akan tetapi, penelitian tersebut lebih berfokus pada kejadian seperti kecelakaan dan perbaikan jalan serta belum bekerja secara real time. Penelitian ini pun dilakukan untuk mengembangkan sistem pemantau kemacetan secara real time.[1] Bagaimana caranya?
Gambar 1: Diagram Alir untuk Prosesnya [2]
Gambar 1 memperlihatkan diagram alir yang menunjukkan prosesnya. Secara umum, data dari tweet akan [Maaf Artikel Terpotong, baca selengkapnya di buku berikut (klik gambar)]