Ditulis Oleh Martinus Kriswanto
Di suatu pagi yang cerah, saya mendapat panggilan dari dosen yang ternyata untuk mengutus saya berkunjung ke Buleleng, Bali pada hari itu juga. Saya diutus untuk suatu urusan penelitian. Untuk menghemat biaya (dan sekalian jalan-jalan didampingi “pemandu” hehe), saya berharap untuk menginap di rumah teman saya dan gayung bersambut teman saya ini dengan berbaik hati mempersilahkan. Namun tidak beruntungnya, ibu dari teman saya ini harus menjalani operasi implan tulang beberapa hari lagi sehingga teman saya harus menungguinya. Betapa kaget nya saya ketika tahu bahwa biaya yang dibutuhkan untuk satu implan lebih dari 100 juta rupiah! Tentu saja keluarga teman saya ini adalah keluarga yang mampu secara finansial sehingga operasi implan tulang pun dapat dilaksanakan tanpa kendala biaya. Sesaat kemudian terlintas dalam benak saya: bagaimana jika ada orang yang tidak mampu secara ekonomi mengalami masalah yang sama sehingga harus dilakukan implan tulang? Mengingat berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2015, kasus osteoporosis dialami oleh sebagian besar wanita Indonesia yang ditengarai sekitar 7 juta diantaranya mengalami patah tulang panggul sehingga membutuhkan implan atau penggantian tulang. Selain itu, angka kecelakaan di negara kita juga tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2017, sejak tahun 2011, tingkat kecelakaan di Indonesia selalu menyentuh angka di atas 100 ribu kasus. Bagi saya, ini merupakan salah satu permasalahan dan tantangan yang mesti kita tangani secara serius. Di saat yang sama, saya bersama rekan-rekan mahasiswa di Departemen Fisika Universitas Gadjah Mada dengan didampingi oleh Bapak Dr. Eng. Yusril Yusuf, S.Si., M.Eng., memiliki ide untuk membuat implan tulang di Indonesia dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Dari sinilah perjalanan penelitian kami dimulai.
Gambar Implan Tulang [1]
Implan tulang yang ada saat ini ada tiga: titanium, kobalt, dan stainless steel 316L. Ketiganya merupakan [Maaf Artikel Terpotong, baca selengkapnya di buku berikut (klik gambar)]