Pada tanggal 9 November 2023, Indonesia mulai mengembangkan kembali langkah positifnya menuju transisi energi terbarukan1. Di Jawa Barat, tepatnya Waduk Cirata, Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung, atau terkenal dengan istilah Cirata Floating Photovoltaic (PV)2. Pembangkit listrik ini meng-klaim sebagai PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara dan dapat menghasilkan daya sekitar 192 – 195 MWp (megawatt peak) yang akan terdistribusi ke daerah-daerah di sekitar waduk ini. PLTS terapung menjadi solusi dalam pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan3 (ebt) dengan permasalahan lahan Indonesia yang semakin sempit dan mahal.
Gambar 1. PLTS Terapung di Cirata – Jawa Barat
Sumber: https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/01/23/2463/plts.terapung.terbesar.di.asia.tenggara.siap.dikembangkan
Pembangunan PLTS terapung berawal dari penandatanganan kontrak kerjasama antara Indonesia dengan Perusahaan EBT Masdar pada 12 Januari 2020 di Abu Dhabi4. Melalui kerjasama ini, Indonesia positif dapat mengambil langkah baru bagi pengembangan ebt di Indonesia. Meskipun dalam perjalanannya, tentu pemerintah dan pihak terkait memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaan pembangkit ini sehingga distribusi tenaga listriknya dapat berjalan dengan baik. Sebelum lebih jauh, sebetulnya apa saja ya yang perlu menjadi pertimbangan dalam mengembangkan PLTS terapung ini?
Jangan Terburu-buru Sebelum Mempertimbangkan Ini
Efisiensi Penggunaan Lahan
Teknologi PLTS merupakan sebuah bentuk inovasi dalam pemanfaatan lahan, terutama bagi negara yang memiliki keterbatasan lahan atau biaya lahan tinggi. Pembangkit ini dapat memanfaatkan wilayah perairan yang tidak esensial, sehingga tidak perlu “mengorbankan” lahan di daratan yang pemanfaatannya untuk penghijauan atau hal penting lainnya.
Peningkatan Efisiensi Sumber Daya
Keberadaan air berperan sebagai penyeimbang suhu bagi panel surya sehingga meminimalisir overheat. Penyeimbangan suhu ini juga berpotensi meningkatkan efisiensi transisi energi pada panel surya hingga 15%.
Albedo Effect
Permukaan air memiliki sifat reflektif bawaan yang memengaruhi efek albedo. Pantulan panas matahari pada permukaan air memiliki nilai efek albedo, sehingga panas matahari yang masuk ke panel surya meningkat kemudian memengaruhi jumlah photons dan energi yang dapat menjadi listrik lebih banyak.
Gambar 2. Infografis Albedo Effect
Sumber: https://www.meereisportal.de/en/learn-more/sea-ice-physics/sea-ice-and-energy-budget
Bentuk Konservasi Air
PLTS Terapung berkontribusi terhadap konservasi air karena dapat mengurangi penguapan air di bawahnya. Dengan menghambat paparan matahari, panel surya terapung ini membantu pengendalian pertumbuhan alga yang merugikan, sehingga hal ini berkontribusi dalam meningkatkan kualitas air.
Mengurangi Biaya Instalasi
Pada pemasangan PLTS terapung, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk akuisisi lahan. Sehingga, daripada pemasangan PLTS di daratan, PLTS terapung ini lebih “hemat” modal.
Dampak yang Rendah Bagi Kehidupan Dalam Laut
Pada pemasangannya, provider panel surya terapung dapat mengatur agar sistem ini meminimalisir kontak dengan habitat yang ada di dalam lautan, sehingga desainnya mendorong sistem ini dapat berdampingan dengan keberadaan ekosistem perairan.
Peningkatan Keamanan dan Durasi Pemakaian Solar Panel
Lokasi pemasangan pembangkit ini yang jauh dari pemukiman mencegah terjadinya pencurian dan perusakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemasangan PLTS terapung juga lebih rendah risiko untuk aus dan kerusakan lainnya daripada pemasangan PLTS di daratan.
Hanya Berlaku di Area Tertentu
Keberlanjutan manfaat dari pemasangan panel surya terapung hanya berlangsung di badan air yang bersifat tenang. Sedangkan keberadaan ombak, gelombang pasang, atau angin kencang akan mengganggu stabilitas dan fungsional PLTS terapung secara signifikan.
Pemeliharaan dan Pembersihan
Pemeliharaan dan pembersihan perangkat panel surya terapung ini membutuhkan keahlian dan peralatan khusus, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar. Penetapan mekanisme skema pemeliharaan secara rutin dapat menjaga efisiensi PLTS terapung.
Penerapannya Hanya Pada Skala Besar
Kapasitas listrik dan skala proyek yang besar menyebabkan PLTS terapung hanya dapat bermanfaat bagi pembangkit listrik bersifat komersial ataupun perusahaan penyedia fasilitas umum. Bagi pembangkit listrik tenaga surya pada tingkat perseorangan atau komunitas kecil, maka alternatifnya adalah pemasangan panel surya pada atap rumah atau lahan daratan.
Jadi, Apakah Indonesia Sudah Siap Menyambut Transisi Energi?
Pemasangan PLTS terapung di Cirata ini merupakan “angin segar” bagi pengembangan transisi energi di Indonesia. Sambutan hangat tentu kita berikan untuk langkah positif yang sudah pemerintah ambil. Selanjutnya, perlu kontribusi dan pengawasan dari berbagai sektor terkait dalam menjaga keberlangsungan operasional dan perawatan PLTS terapung ini.
Referensi
- Kominfo. 2023. PLTS Cirata, Presiden: Salah Satu yang Terbesar di Asia Tenggara. Diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/52829/plts-cirata-presiden-salah-satu-yang-terbesar-di-asia-tenggara/0/berita
- Hasjanah, Kurniawati dan Simanjuntak, Uliyasi. 2023. Cirata Floating Solar PV Plant Ready to Operate: Important Milestone for Accelerating Solar Energy Development to Decarbonize Electricity in Indonesia. Diakses dari https://iesr.or.id/en/cirata-floating-solar-pv-plant-ready-to-operate-important-milestone-for-accelerating-solar-energy-development-to-decarbonize-electricity-in-indonesia
- Assifa, Dea. 2023. From Zero to Hero: Indonesia Memanas, Presiden Bisa Apa? Diakses dari https://warstek.com/from-zero-to-hero-indonesia-memanas-presiden-bisa-apa/
- Direktorat Jenderal EBTKE. 2020. PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara Siap Dikembangkan. Diakses dari https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/01/23/2463/plts.terapung.terbesar.di.asia.tenggara.siap.dikembangkan
- Mibet Energy. 2023. The Advantages and Disadvantages of Floating Solar. Diakses dari https://www.mbt-energy.com/news/industry/2106181.html
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.