Astronomers menemukan Sistem Biner Suatu Objek Berukuran Planet yang Mengambang Bebas

Sistem biner JuMBO 24 terletak di Nebula Orion, sebuah nebula difus yang berada sekitar 1.350 tahun cahaya jauhnya di rasi bintang Orion.

blank

Sistem biner JuMBO 24 terletak di Nebula Orion, sebuah nebula difus yang berada sekitar 1.350 tahun cahaya jauhnya di rasi bintang Orion.

blank
Objek biner berukuran Jupiter yang mengambang bebas ternyata cukup umum, meskipun teori bintang dan planet saat ini tidak dapat menjelaskan keberadaannya.
Kredit gambar: Gemini Observatory / Jon Lomberg.

Tentukan proyek dalam alam semesta

Tim ilmuwan telah menggunakan teleskop canggih, James Webb Space Telescope (JWST), untuk menjelajahi Nebula Orion, wilayah kosmos yang berisi awan debu dan gas yang sangat besar. Dalam penelitian mereka, mereka menemukan sesuatu yang benar-benar mengejutkan: 40 objek biner dan dua objek triple yang memiliki massa sebesar planet Jupiter. Fenomena ini dikenal sebagai JuMBOs, singkatan dari Jupiter-mass Binary Objects. Keunikan dari objek-objek ini adalah bahwa mereka tidak terikat dengan bintang tertentu. Mereka berkeliaran sendiri di ruang angkasa dengan jarak antara komponen-komponennya yang cukup besar, berkisar antara 28 hingga 384 satuan astronomi (AU), di mana 1 AU setara dengan jarak Bumi ke Matahari. Temuan ini benar-benar membingungkan para ilmuwan karena teori saat ini tentang pembentukan bintang dan planet tidak dapat menjelaskan keberadaan objek-objek semacam itu.

Eksplorasi lebih dalam dengan teknologi radio

Untuk memahami lebih lanjut tentang sifat-sifat JuMBOs, para astronom menggunakan alat yang lebih kuat lagi, yaitu Very Large Array (VLA) Karl G. Jansky dari National Science Foundation (NSF). Mereka mencoba melacak sinyal radio yang mungkin berasal dari 40 JuMBOs yang telah mereka identifikasi sebelumnya. Yang menarik, hanya satu dari objek tersebut, yaitu JuMBO 24, yang menunjukkan sinyal radio yang dapat dideteksi. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem biner ini memiliki sifat yang unik dibandingkan dengan yang lainnya. Kekuatan sinyal radio dari objek-objek berukuran planet dalam sistem ini jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan pada bintang katai coklat, yaitu benda-benda kosmik yang lebih besar dari planet tetapi lebih kecil dari bintang.

blank
Ini adalah gambar dari VLA yang menunjukkan sinyal 6,1 GHz dari JuMBO 24. Garis kontur dimulai dari 9 μJy beam−1 dan bertambah seiring langkah-langkahnya. Skala warna menunjukkan kekuatan sinyal dengan batang warna di sebelah kanan. Persegi putih menunjukkan posisi JuMBO 24 yang dilaporkan oleh Pearson & McCaughrean (2023). Elips merah menunjukkan ukuran dan orientasi target dalam gambar JWST 2,77 μm. Balok kecil di bagian kiri bawah adalah representasi dari resolusi peta radio.

Mendorong batasan pengetahuan kita tentang alam semesta

Keberadaan JuMBOs dan temuan radio yang terkait dengannya mengundang banyak pertanyaan baru yang menarik. Pertama-tama, apa yang menyebabkan pembentukan objek-objek ini dan mengapa mereka memiliki sinyal radio yang begitu kuat? Para ilmuwan tidak dapat dengan pasti menjawab pertanyaan ini, dan hal ini membuka pintu bagi penelitian lanjutan yang sangat menarik dalam bidang astrofisika. Beberapa teori menyatakan bahwa kemungkinan besar asosiasi antara sinyal inframerah dan radio adalah kebetulan semata, tetapi tim peneliti menganggap bahwa kemungkinan ini sangat rendah, hanya 1 banding 10.000. Potensi adanya bulan di sekitar objek-objek ini juga sangat menarik, terutama jika bulan-bulan tersebut memiliki kondisi seperti Europa atau Enceladus, dengan samudera bawah tanah yang mungkin mendukung kehidupan. Keseluruhan, penemuan ini adalah langkah besar dalam memahami alam semesta kita, dan membuka jalan bagi penelitian yang lebih mendalam tentang planet di luar Tata Surya kita.

Referensi :

[1] https://www.sci.news/astronomy/free-floating-planetary-mass-binary-system-12688.html diakses pada 26 Februari 2024.

[2] Luis F. Rodríguez, Laurent Loinard1, Luis A. Zapata. A Radio Counterpart to a Jupiter-mass Binary Object in Orion. The Astrophysical Journal Letters, 2024; 960(2) DOI: 10.3847/2041-8213/ad18ac

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.