Hasil pengamatan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble telah menemukan bintang-bintang unik bernama blue-straggler yang terlihat seperti vampir, tetap terlihat muda padahal umurnya sudah tua dengan cara menghisap materi bintang terdekatnya.
Sebuah tim astronom telah memeriksa 21 blue-straggler dalam sebuah kelompok bintang sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi untuk mengungkap rahasia keabadian mereka. Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil menemukan bukti bahwa ada bintang katai putih yang berputar mengelilingi banyak blue-straggler, memberikan tambahan massa kepada bintang-bintang tersebut.
Apa itu Blue Straggler?
Blue straggler merupakan istilah yang merujuk pada bintang-bintang tertentu yang tampak tetap muda dan penuh energi meskipun seharusnya sudah memasuki siklus hidup bintang yang tua Bintang-bintang ini menarik perhatian karena fenomena ini bertentangan dengan siklus hidup biasa bintang.
Pada siklus hidup bintang biasa, bintang akan menua seiring bertambahnya waktu. Ketika bintang menua, maka ia akan kehabisan bahan bakarnya. Bintang tersebut kemudian berkembang menjadi raksasa merah yang besar. Namun, dalam kelompok bintang yang terbentuk pada waktu yang sama, beberapa bintang terlihat tetap muda sementara bintang-bintang seumur mereka menjadi besar dan lebih dingin, bintang-bintang ini tetap kecil dengan cahaya yang lebih panas dan lebih biru, seolah-olah mereka mendapat suplai bahan bakar baru. Bintang-bintang ini disebut blue straggler karena mereka “tertinggal” dari siklus hidup bintang yang biasa.
Sejak tahun 1953, ilmuwan telah mengetahui keberadaan blue straggler, tetapi sumber bahan bakar tambahan yang mempertahankan penampilan muda mereka masih menjadi teka-teki. Ada dugaan bahwa mereka mungkin terlibat dalam sistem biner, yaitu dua bintang yang saling mengorbit erat, di mana satu bintang mengambil materi dari bintang mitranya.
Alternatif lain, blue straggler juga bisa terbentuk melalui penggabungan dengan bintang lain dalam gugus bintang atau melalui tabrakan dengan bintang lain. Penggabungan bintang terjadi ketika dua atau lebih bintang bersatu menjadi satu bintang baru yang seolah-olah bintang yang kalah dihisap materialnya oleh bintang yang menang, hal ini menyatukan massa dan energi yang cukup untuk menjaga bintang tersebut tetap muda.
Pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble
Pada tahun 2015, sebuah penelitian telah dilaksanakan untuk menginvestigasi kumpulan bintang NGC 188 dengan tujuan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang fenomena blue straggler. Saat ini, pengamatan lanjutan yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengungkapkan indikasi radiasi ultraviolet yang berasal dari bintang katai putih yang terkunci dalam orbit dengan tujuh blue straggler. Terdapat juga tujuh blue straggler lainnya yang menunjukkan bukti bahwa massa mereka berasal dari bintang lain, meskipun bintang katai putihnya tidak dapat diamati secara langsung. Hasil penelitian ini kemudian dipublikasikan di The Astrophysical Journal.
Dalam sekitar dua per tiga dari blue straggler yang dianalisis, penelitian ini memverifikasi bahwa proses transfer massa memang terjadi. Secara prinsip, dalam sistem biner, bintang yang lebih besar akan mengalami tahap perkembangan menjadi raksasa merah, melebihi mitra bintangnya. Namun, kemudian, massa dari bintang besar tersebut akan dipindahkan ke bintang mitranya. Akibatnya, bintang mitra akan bersinar lebih terang dan lebih panas karena mendapatkan massa tambahan, hingga hanya inti kecil dan padat yang tersisa dari bintang pertama—dan inti tersebut selanjutnya berubah menjadi bintang katai putih. Dalam pengamatan dari Bumi, blue straggler terlihat sebagai satu bintang yang sangat terang dan panas.
Para peneliti berhasil mendeteksi keberadaan bintang katai putih ini dengan mengamati gerakan bolak-balik blue straggler, yang diakibatkan oleh orbitnya bersama bintang lain. Konfirmasi ini diperoleh dengan mengidentifikasi radiasi ultraviolet yang cerah melalui penggunaan Teleskop Hubble. Meskipun metode ini hanya mampu mendeteksi tanda-tanda dari bintang katai putih yang relatif muda dan panas, penemuan sistem biner ini akan memberikan kontribusi tambahan terhadap pengetahuan kita mengenai evolusi bintang dan perubahan yang terjadi dalam sistem semacam itu.
Referensi :
[1] Gosnell, N. M., Mathieu, R. D., Geller, A. M., Sills, A., Leigh, N., & Knigge, C. (2015). Implications for the Formation of Blue Straggler Stars from HST Ultraviolet Observations of NGC 188. The Astrophysical Journal, 814(2), 163.
Alumni S1 Kimia Universitas Negeri Makassar. Pengajar kimia, penulis di warstek.com.